spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Thursday, January 11, 2007

Satu Paket

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Dalam sebuah perjalanan pulang, aku bersama temanku (sebutlah namanya Inda) membahas tentang sebuah blog milik temannya Inda. Inda punya seorang teman (sebutlah namanya Boy). Boy bekerja sebagai editor di sebuah majalah, hobi fotografi, menulis, travelling. Alhamdulillah, pekerjaannya pun menuntut dia untuk sering travelling untuk meliput atau men-shoot sesuatu.

Blognya Boy manis (maaf, tidak aku publish di sini dan tidak aku link). Foto-foto yang dipasang bagus, dan tulisannya menggunakan bahasa yang ringan tapi mengena. Dia bahkan bisa membuat tulisan yang berisi dari shoot-an teh celup yang biasa diminum tiap pagi olehnya.

'Alaa Kuli Hal, banyak orang yang suka tulisannya dia. Secara personality, mungkin bisa terbaca kalau karakter pria ini adalah sensitif dan lembut. Bahkan, Inda pun pernah 'in love' dengan tulisan-tulisan Boy bahkan sebelum mereka kopdar. Dan... sepertinya hidupnya Boy sangat sempurna. Pekerjaan mapan dan sesuai dengan hobinya dia, banyak melihat hal-hal indah di dunia, bahkan bertemu dengan orang beragam karakter dari seluruh bagian dunia. Subhanallah... sounds perfect.

Tapi, tahukah kita bahwa dibalik semua hal indah yang mengelilingi Boy, ia juga dilengkapi sepaket ujian dari Nya? Orang Tua Boy bergantian menderita sakit 'kanker', Dan Boy, sebagai anak yang masih di rumah (saudaranya sudah berkeluarga, dan ada yang tinggal di Jepang) tentu saja menjadi 'tumpuan' dalam mengurus orang tuanya. Entah ini efek domino karena ia sibuk bekerja dan mengurus orang yang paling disayanginya, (yang jelas ini adaah sebuah destiny juga dariNya) menginjak usia 36 tahun pun ia masih menanti (dan mencari) pelabuhan hatinya.

The point is ...
Everything is so perfect and balance , created by God.
As an 'Insan Sejati', each of us is completed by a package of happiness and tests.
If U found something so perfect, that means you haven't found its perfect itself.

WA Lt. 11 jam 4.08 PM 11/1/2007
Senja Menjelang pulang,
di rentang waktu kala kerinduan itu kerap mendatangiku.





1 comment:

fakeplasticbarbie said...

yeah, that's life..