Skip to main content

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Dianti...
Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam?
Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah
Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah

Dianti ...
Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri
Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya
Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh

Dianti ...
Ya, kau bukan malaikat
Hatimu bisa tergores dan kemudian perih
Tapi tidak ada luka yang tidak kering
Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan
Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka

Dianti ...
Kau tau kau memiliki hari-hari indah
Bersama orang-orang yang menyayangimu

Dianti ...
Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini
Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu
Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan
Sehingga kau lelah fisik
Bersamaan kau bahagia secara psikis

Dianti...
Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya.
Apa yang menyulitkanmu?
Tidakkah ingin kaucoba tuk ringankan hatimu?
Serahkan pertanyaanmu dan persoalanmu pada yang memberikan ujian.
Karena kau tau bahwa Allah is perfect & Allah made no mistake

Dianti ...
Kuingin lagi melihat Dianti yang dulu
Yang tegak berjalan
Yang melihat semak belukar di depannya sebagai tumbuhan penyejuk pijakan kakinya, dan itu adalah sebaik-baiknya pijakan daripada tanah tandus kering yang gersang.
Yang merasakan basahnya hujan sebagai penyegar dan penyejuk perjalanan.
Yang menikmati teriknya mentari sebagai cahaya yang membantu perjalanan agar tak tersesat dibandingkan dalam gelap.



WA Lt.11 12/2/2007 jam 10.34 AM
no moment. just wanna write coz I miss my blog :)

Comments

Anonymous said…
wahh.. aku agak sedikit kaget mendengar nama 'Dianti', mengingatkan aku pada seseorang yang sangat aku sayang...
Dan anehnya lagi, 'Dianti' yang kukenal juga plegmatis sekali, sesuai dengan yang tercantum di sini...
Apakah ini kamu Dianti yang kukenal??
dianti said…
Dear anonymous,

Thanx a lot for drop by. :)

Anyway, kayanya Dianti yang kau kenal dan yang ini orang yang berbeda deyh. Soale Dianti yang ini ga punya teman yang namanya anonymous. he..he..

eh.. mungkin Dianti mu itu menulis juga di blog yang laen. coba tanya ataw cari deyh. Salam yah buat DIanti mu.. dari Dianti yang phlegmatis (juga). :)
Anonymous said…
Wah2 kok bisa ya??
Kebetulan seperti ini kawan..
Aku pun memendam perasaan sayang yang belum pernah aku alami sebelumnya kepada seseorang yang bernama 'Dianti' juga...
Aku jadi pengen taw dianti yang kau maksud disini Dianti yg mana??
Apa mungkin Dianti yang sama??
Soalnya Dianti yg kukenal phlegmatis abis juga!!

Aku mengerti prasaanmu kawan, yah begitulah resikonya menyukai seorang phlegmatis... hehehe
Walau dia ga suka km, dia akan berusaha utk menjaga perasaan km...
Nah, kmnya jadi ngerasa dia suka, padahal dianya cuma mencoba utk menjaga perasaan km... wew, kok
gw taw ya...

cos I am Dianti.... peace2
nah, sekarang, lupain aku ya..
Sblmnya makasih udah bkn blog bagus kayak gini, aku suka, tapi km bisa ga ngehapusnya??...
Aku kan jadi maluuu..
Anonymous said…
Oh ya dianti, gmn klo ada foto km dipampang di blog...
bisa kan?
tp kynya ga mngkin deh, soalnya org phlegmatis ngerasa bodoh jika nempel fotonya di blog, padahal blum tentu org berpikir begitu...
tempel ya? ya? pliiiiss...
dianti said…
untuk anonymous (yang manapun itu)

Saya ga pasang foto karena belom siap ngetop. Ini aja udah ada yang kasih comment dengan bersembunyi di balik identitas anonymous nya. Padahal mah pastinya dia maunya diperhatikan. he..he..

Saya Dianti, dan masih akan mempublish tulisan ini selama masih bisa menjadi refleksi untuk menguatkan diri saya kembali.
Kan masih ada tulisan saya yang lain. Nikmatin aja tulisan yang lain. Yang ini acuhkan saja.
Aq juga Dianti said…
gak nyangka banget dikira yang namanya Dianti cuma aku aja. tapi buat Dianti ini bagus banget tulisan pokoknya salam kenal ya

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Just my Imagination

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Bayangkan pabila ... Aku jalan sendirian Di tengah hutan hujan tropis di waktu dhuha (sekitar jam 8 an) Aku injak daun-daun lembab dengan bunyian nya yang saling bergesek Aku dengar cicit burung dan suara primata atau desis ular Aku lihat siluet cahaya matahari mnembus rimbunnya daun yang berapatan Aku rasakan angin yang adem menerpa mukaku yang (lagi) berjerawat :D Truzz... Aku sampai di sungai Ga jauh dari situ ada air terjun yang gemuruhnya menyegarkan Trus, aku langkahkan kakiku di antara bebatuan kali yang licin dan berlumut Brr... airnya adem dan jernih Udah gitu, Kucoba wudhu pake air terjun Kemudian, aku cari tempat kering, pasang kompas, cari arah kiblat selanjutnya tertunaikan lah 2 rakaat itu, trus aku curhat sama DIA, sejadi-jadinya Selesai itu, rasanya pasti plong dan lega. Tapi kemudian laper. Dan Di sungai itu, kelihatan ikan yang ukurannya gede. Kutombak, trus kubersihin, Kemudian nyalain perapian, bakar ikan... (protein tinggi Bouw) Di antara huta...