spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Monday, February 26, 2007

KENAPA

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Kenapa ….
Seseorang dengan sejuta potensi dan kontribusi kebaikan harus dilengkapi juga dengan hambatan dan penghalang dia dalam melakukan sesuatu?
Sementara di belahan lain ada seseorang yang memiliki kebebasan yang tak berbatas yang meluaskan gerak langkahnya dia, sementara dia bergerak percuma tak tentu arah; secara dia tau arah gerak yang sebenarnya?

Kenapa…
Saat bertemu makhluk yang bernama ujian, ribuan keping rasa syukur yang berkilau itu terlihat redup di antara satu atau dua ujian?

Kenapa…
Ada orang berlelah diri untuk menyamakan dirinya seperti yang diopinikan orang, sementara ia tidak enjoy … atau bahkan dia tidak tau kenapa musti begini dan begitu?

Kenapa…
Parameter kesuksesan disempitkan dalam 2 tembok yang bernama harta dan tahta? Dikemanakan esensi kesuksesan yang lain? Adakah itu kesuksesan saat mengetahui diri menjadi worthed dan berbahagia dalam peluh yang meluruh?

Kenapa …
Sebagian besar ruang di otak manusia (me include) disediakan untuk perkara imut semisal makan, minum, belajar, bekerja, beranak, berkendara, bermukim dan berpesan waris?
Adakah ruangan tersisa untuk perkara besar seperti : semua anak kecil bisa makan dan sekolah yang enak; perkara setiap keluarga muslim di dunia hidup dalam ketenangan tanpa desing peluru dan bau mesiu; perkara semua manusia menyayangi pohon dan tanah dan udara dan air dan sesama manusia seperti ia menyayangi mata dan telinga dan kulit dan lidah dan hidung nya; perkara tiada lagi manusia lanjut usia kedinginan hamper mati menengadah meminta makan dari orang-orang yang nampak selalu bergegas?

KENAPA

Dan aku bertanya kenapa semua kenapa itu ada dalam neuronku, dan bergerak melalui jasadku?

26/2/2007 jam 10.35 PM di kamarku yang hangat beraroma dingin.



Friday, February 16, 2007

Dependable di Kondisi Independent

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Kamis malam dalam perjalanan dari Barito Blok M ke Kampung Melayu, di dalam bus yang penuh sehingga aku bisa mengenang lagi romansa sewaktu aku kuliah, Mulai terfikir hal ini.

Melewati Gatot Subroto, trus ngelihat SPBU Shell. Terang benderang dan luas. Nyaman deyh pokoknya. Lupa deyh... apakah saat aku berkendara (which is, tentunya jadi penumpang secara aku belum upgrading skill nyetirku).

Pemandangan di depanku itu ... mobil mewah berjejer, lagi isi bensin, trus ada petugas yang ngelap-ngelap kaca mobil. Nyamannya ya kalo berkendara sendiri ... Anyway, harga bensin per liter nya sama ga ya, seperti di SPBU lainnya? :)

Trus ... jadi ada yang menggelitik pikiranku. Let's say ada 3 tokoh di SPBU itu :
1. pengendara mobil
2. Petuga SPBU Shell
3. Owner Shell, which is USA.

OK...
Trus... hi..hi.. kok gwe jadi geli sendiri ya. dan juga miris. Begini alurnya :
1. Si pengendara mobil membayar petugas SPBU yang men-servis mereka. SO... dalam hal ini si pengendara mobil menjadi boss dunks (secara dia yang punya duit dan dilayani).
2. Si petugas SPBU digaji oleh Shell (let's say, Shell itu reps nya USA.). Petugas bekerja untuk Shell, so yang dependent adalah petugas SPBU ke Shell (hm... bisa juga siyh, keduanya saling dependent. tapi kali ini gwe mo lihat dari sisi petugas ke Shell aja ya)
3. Shell itu perlu menggaji petugasnya. SO, dia perlu income. Income nya didapat dari para pembeli bensin di SPBU Shell. Secara pengendara mobil yang butuh bensin, maka ada 'dependent' dari pengendara mobil ke Shell.
4. Pengendara mobil merasa nyaman beli bensin di SPBU SHell daripada di SPBU punya sendiri (kayanya yah... he..he.. Ya logis tho, secara Shell nyediain tempat yang lebih nyaman). Kalo mencoba berfikir hiperbolik, akan muncul pendaapat bahwa pengendara mobil bakalan addict beli bensin ke shell (hweks... kayanya ga gitu-gitu amat deyh. Eh.. tapi could be kan???)

(mulai keder mode : on)

Nah.. kalo ditelusuri, rasanya ada dua pihak yang berkecenderungan dependent ke satu pihak. Dan itu adalah ....
Pengendara mobil & petugas SPBU yang (cenderung) dependent ke Shell. Kasian ya kita.
Udah kita membayar dan dibayar upah sesama kita, memeras tenaga sesama kita untuk melayani sesama kita, trus ternyata duitnya lari ke negeri nun jauh di sana. Dah gitu... curiga juga sebagian duitnya (besar ato kecil aku ga tau) dipake buat mengalirkan darah-darah sodara kita di bumi Al Quds.

Kapan alur begini akan stop?
Ya jawabannya... kalo kita mau menjatuhkan egoisme terendah kita untuk lebih memperkaya masukan ke kantong negeri sendiri (hiks... keinget juga, kalo masuk ke kantong negeri sendiri, ya di sini emang bener-bener masuk 'kantong sendiri' alias di corrupt.

Duh maaf ya, kayanya tulisan ini ga berujung. Ya... intinya gitu la ya. Kalo gwe tuh pengen kita melepaskan diri dari dependable kita ke pihak lain yang malah 'menusuk' kita dari belakang depan atas bawah kanan kiri.

Moga bermanfaat. Allahu A'lam.

WA Floor 11 jam 1.17
16/2/2007

Monday, February 12, 2007

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Dianti...
Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam?
Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah
Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah

Dianti ...
Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri
Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya
Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh

Dianti ...
Ya, kau bukan malaikat
Hatimu bisa tergores dan kemudian perih
Tapi tidak ada luka yang tidak kering
Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan
Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka

Dianti ...
Kau tau kau memiliki hari-hari indah
Bersama orang-orang yang menyayangimu

Dianti ...
Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini
Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu
Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan
Sehingga kau lelah fisik
Bersamaan kau bahagia secara psikis

Dianti...
Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya.
Apa yang menyulitkanmu?
Tidakkah ingin kaucoba tuk ringankan hatimu?
Serahkan pertanyaanmu dan persoalanmu pada yang memberikan ujian.
Karena kau tau bahwa Allah is perfect & Allah made no mistake

Dianti ...
Kuingin lagi melihat Dianti yang dulu
Yang tegak berjalan
Yang melihat semak belukar di depannya sebagai tumbuhan penyejuk pijakan kakinya, dan itu adalah sebaik-baiknya pijakan daripada tanah tandus kering yang gersang.
Yang merasakan basahnya hujan sebagai penyegar dan penyejuk perjalanan.
Yang menikmati teriknya mentari sebagai cahaya yang membantu perjalanan agar tak tersesat dibandingkan dalam gelap.



WA Lt.11 12/2/2007 jam 10.34 AM
no moment. just wanna write coz I miss my blog :)

Wednesday, February 07, 2007

The Jakarta's -Pulo Gebang- Flood .... Bitter and Sweet

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Wet Jakarta
Coz of rain and tears ...

Yess. Jakarta di awal Februari 2007 dikirimin air dari atas dan bawah. Dikirimin hujan dan ketumpuan air dari wilayah luar Jakarta yang datarannya lebih tinggi. Alhamdulillah rumah ga kena banjir. Namun orang-orang yang kukenal dan kusayang, sahabat-sahabatku, mereka kena banjir. Sedih ... Prihatin ... Tapi ga tau bisa tolong apa.

Pun ... daku. Membantu secara materi ??? we know lah... anak kontrak he..he...
Jadi tim SAR malah kayanya ngerepotin (coz aku ga bisa berenang takut uler de el el).
So ... kontribusi konkretnya adalah the easiest and the simplest way ... join posko banjir dapur umum DPRa PKS Pulo Gebang. Moga berguna. Amien ..


Ada goresan yang sempat tercatat di benakku selama 3 hari yang cukup genting kemarin. Sweet and bitter memories. Ada air mata kesedihan dan juga air mata keharuan. Ini catatannya :



Bitter :
1. Sangat kesal karena mengetahui suatu tim tidak menjalankan tugasnya secara maksimal, padahal tim itulah yang diharapkan bisa menjangkau titik-titik pengungsi, mengevakuasi warga, dan mendistribusikan logistik. Entah karena kekurang pengetahuan mereka tentang medan yang dituju, atau memang kurang berempati. Dan ini musti dievaluasi.
2. Masih kudengar ada warga yang tidak mengulurkan tangan, padahal tetangga di dekatnya udah kelelep. Ga usah materi deyh... Rumahnya yang kering diberdayakan jadi tempat mengungsi pun sudah merupakan suatu pertolongan yang besar sekali untuk warga banjir.
3. Anak bayi yang baru lahir dan terlambat dievakuasi sehingga meninggal karena kedinginan.
4. Siswa STM yang hanyut terbawa arus deras karena membantu menyeberangkan penumpang rakit. Sungguh ironis, rakit tersebut terbalik, seluruh penumpang selamat, penarik rakit yang lain juga selamat, tapi siswa ini hanyut terbawa arus.
5. Daerah yang tidak terjangkau SAR (konon kabar nya SAR ga berani menjangkau daerah ini karena air tinggi dan arus deras). Daerah Harapan Baru Bekasi ... Dimana warga yang belum sempat / tidak megngungsi bertahan di lanati 2 rumah mereka, 2 hari ga dapet makanan, bahkan untuk bisa mendapat air minum aja musti teriak.



Sweet
1. Anak-anak ABG yang kadang ga jelas arah 'main'nya kemana, Subhanallah .... ga takut arus deras, mereka nolongin warga untuk evakuasi ke dataran yang lebih tinggi, dan juga mendistribusikan makanan bungkus untuk daerah yang aksesnya sulit. Mereka begitu amanahnya. Menjinjing kardus di kepala di tengah tingginya dan derasnya arus air, agar makanan bungkus tersebut bisa sampai secara sempurna. Makasih ya ...
2. Bikers.... Komunitas ABG pngendara motor ini menghimpun sumbangan, mungkin dari teman-teman mereka atau dari keluarga, atau dari mana aku ga tau, trus diserahkan ke posko. Insya Allah amanahnya akan dijaga dan barang tersebut akan disampaikan kepada yang membutuhkan. Hiks... ada keharuan menghinggap, karena, para bikers bercelana pendek kulot dan merokok sepanjang mereka berhenti di posko, memiliki empati yang ... Subhanallah ... Maaf, bukan aku underestimate, aku hanya ga menyangka melihat fenomena tersebut.
3. Sahabatku yang punys sinusitis dan ga tahan udara dingin mampu bertahan masak sampai sekitar 5 hari untuk para tetangganya, di tengah udara dingin, dan bahkan sempat memasak di ruangannya yang sudah tergenang air. Salut untukmu Ning ...
4. Si korban banjir nolongin warga banjir. Itulah Liends, sahabatku. Dia ngungsi di rumah Hilda, dan dia juga join di posko. Padahal sekitar 2 pekan lalu dia abis operasi tumor jinak, dan sekarang pun masih dalam proses recovery. Insya Allah jadi amal jariyah ya Liends.
5. Cewek manja yang di rumah ga pernah ke dapur, ikutan ngoprek2 masakan di posko. Niyh cewek yang biasanya cuek sama tim cowok atawa Bapak-bapak, bisa jadi 'judes' dan kasih instruksi, karena gemesnya udah ga ketulungan ngelihat kinerja para cowok dan Bapak-Bapak yang Rrrggghh....( speechless mode : on )



WA Lt. 11 7/2/2007 jam 11
1 hari sebelum ulang tahun seorang teman.

Thursday, February 01, 2007

Answering Questions

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Coba ngikutin para blogger lain dalam menjawab seperangkat pertanyaan ...
5 Alasan nge blog :
1. Sarana berekspresi, secara aku ngerasa kurang gape di bahasa lisan, so ekspresinya di bahasa tulisan.
2. Dokumentasi untuk hal-hal yang pernah terlintas di benakku dan hal-hal yang pernah terjadi dalam episode hidupku (taellah)
3. Hm... berasa keren punya situs sendiri (he..he.. soalnya gwe gaptek di bidang html dan bisanya cuma 'menggunakan aplikasi' dan bukan membuat aplikasi. =) ).
4. Biar teman-teman dan orang lain tau kalo di dunia ini ada lho makhluk yang namanya Dianti, yang jalan pikirannya begini - begitu. (duh, emang penting??? Siapa gwe?)
5. Buat hiburan, soalnya demen baca-baca lagi apa yang udah kutulis. (narcis euy).
5 Kriteria blog yang disukai :
1. Yang ga terlalu ramai dengan gambar. Soalnya kalo kebanyakan gambar, kompie nya suka lemot.
2. Yang isinya pemikiran dia, ga hanya jurnal atawa diary nya si blogger.
3. Yang bisa meng-inspirasi gwe (ada ilmunya or lesson).
4. Yang 1 topik jumlah paragrafnya ga kebanyakan (kecuali artikel yang berorientasi religi.)
5. Yang gwe kenal orangnya.
5 blog yang sering dikunjungi (sampe sekarang ya) :
1. Blog gwe di wordpress
2. pastimati
3. seuntai
4. bina ul barkah
5. nisa-djarot (ini blog teman baik gwe).
WA Lt. 11 jam 9.30 AM 1/2/2007