spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Monday, August 30, 2010

Habit

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Wandering habit yang ada di keluarga gwe ... SO far.. gwe mensyukuri ini semua. ALHAMDULILLAH ... Cuma udah umur segini, kayanya perlu pembaharuan deh.

Kenapa sih lebaran perlu baju baru, sandal baru?

Kenapa sih menjadi suatu kebanggaan kalo kue suguhan di rumah adalah bikinan sendiri, yang karenanya badan 'dilelahkan' dengan bikin kue, sehingga saat tiba shalat malam / tilawah udah kecapean duluan?

Kenapa hari terkahir Ramadhan musti kerja extra keras untuk bikin opor, rendang, sayur labu, ketupat, sehingga hari terakhir itu bukannya menjadi hari di mana kita sedih (karena udah ga ada lagi moment berdoa dengan optimis seoptimis di bulan Ramadhan, di mana doa orang yang lagi shoum, doa menjelang berbuka, adalah doa-doa yang diijabah) tapi menjadi hari di mana kita happy?

Dan terakhir ... kenapa sih diri gwe belom bisa (atau belom mau) bebas putus dari rantai seremonial ini???

Semoga ALLAH memberikan aku Ramadhan tahun depan, dan semoga Ramadhan aku sudah bisa memperoleh kemandirian itu. Amien.

Meja Kerja jam 11.20
30 Agustus 2010

Keutamaan Surat Al Waqi'ah

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

ALHAMDULILLAH kemaren gwe datang ke kajian tentang Al Quran. trus dapet info bahwa surat2 di dalem Al Quran, masing-masing punya keutamaan / fadhilah.
Dan ... satu surat yang emnjadi dalan penambah optimisme aku adalah fadhillah surat Al Waqi'ah, yaitu adalah untuk pembuka pintu rejeki (well.. again.. it's all about d money. ha..ha..). No problemo lah ya.. secara gwe n hubby juga lagi butuh duit untuk mulai hidup kami dan mulai meniti serta membentuk masa depan baby kami yang ganteng ituh. InsyaALLAH, Amien...

Tuesday, August 24, 2010

Gwe Plin Plan

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Gwe plin plan. Hari ini keputusan A, besok ada godaan, keputusan jadi B.
Gwe bingung sama yang gwe mau.

Gwe hanya tau yang gwe ga mau atau yang ingin gwe hindari.

Buat yang merasa dikecewakan diriku, aku minta maaf.

Selasa,
24 Agustus 2010
10.02

Wednesday, August 18, 2010

Update My Critical Decision

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Jadi, per tanggal 16 Agustus kemaren gwe udah bilang ke manager gwe yang cukup sholeh dan baik itu mengenai keinginan terdasar gwe. Belai memang kaget. Tapi beliau menyarankan istikharahnya dimantapkan lagi.

Anyway, gwe pun lagi ga shalat. Jadi ya.. gwe berdoa aja sendiri.

Decision gwe itu rasanya semakin mantap setelah pagi ini mendengar ada bos manajer (bukan pak bos gwe) yang nyengir-nyengir sambil ngomong :

Gille... pagi-pagi gwe dah denger kata-kata 'ef u ce k'. Itu tuh... dari juragan besar loe.

Hayyaaahhhh... Secara gwe orang yang damai, ga suka keributan, konflik, yang kaya-kaya gini niyh bikin sebel.

ya sudahlah.... Semoga ALLAH berkenan menjawab permintaan gwe. Amien.

Meja Kerja,
1 hari setelah hari kemerdekaan bangsa ini yang ke-65,
di mana masih buanyak sodara-sodara gwe yang belum merdeka.

Wednesday, August 11, 2010

Jawaban Sejuk Sahabat

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Hari terakhir ini, gwe lagi berada dalam suatu kondisi yang ga gwe pengen, tapi orang lain mensupport. Ga ngerti kan??? ga papa.

Trus gwe semalem shalat. Gwe nangis, gwe keluarin isi hati gwe lewat doa, abis sholat gwe bengong. Gwe pikirin persoalan itu. Trus kemudian ... ALHAMDULILLAH terbersit ide yang cukup baik dan santun, walaupun penuh resiko.

Pagi ini gwe kirim email ke sahabat gwe, dan dia jawab via SMS :
Gwe suka sama argumen loe, dan bener loe pemain utama hidup loe, sutradaranya cuma ALLAH. Gwe dukung penuh.
Trus gwe bales : Walopun orang-orang (termasuk keluarga loe) menyayangkan?
Gwe dah sering begitu. Dari mulai kuliah sama kerja. Just follow your heart. Yang tau kemauan dan kemampuan loe ya diri loe sendiri. Hidup di atas keinginan sendiri itu penuh sensasi. Hidup sesuai keinginan orang lain penuh tekanan.
Yess... insyaALLAH I'll make the big important decission for my life. Mohon maaf buat yang kecewa, tapi ini hidupku, dan aku ingin berbahagia dengan keputusanku. Boleh kan ...?

Meja Kerja,
setelah menghapus air mata.
1 Ramadhan 1431 H.

Monday, August 09, 2010

Running Your Life, Not Rulling Your Life

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Baby gwe kemarenmuntah dengan sukses lagi.

Oh sedihnya gwe. Above of all, gwe serahkan sama ALLAH. Gwe bertobat, mengoreksi diri, dan pastinya ikhtiar untuk kesembuhannya dengan ke dokter.

Oh ya... pekan kemaren ada big 'shift' dalam perjalanan hidup gwe. Well, mohon maaf kalo istilah ini terlalu lebay. tapi inilah yang gwe rasakan.

Gwe ikutan tes rekrutmen untuk jadi karyawan tetap di perusahaan ini. Padahal, gwe sudah mencoba men'design' mindset gwe apabila nantinya gwe jadi ibu rumah tangga. Dan believe it or not, gwe pengen banget jadi full time mother. Walopun gwe tau I'm ain't good on it YET!.

4 tahapnya gwe (ALHAMDULILLAH) lolos. Semuanya berharap kelulusan gwe : ortu, hubby (karena buat bantuin beli rumah. he..he..), temen n bos gwe di sini, semua support gwe. Tapi... trully, gwe masih ups n down. Kalo gwe lulus semuanya, ada 1 hal yang gwe cemaskan (ahh... ini niyh penyakit gwe, membayangkan sesuatu dan menjadikannya itu serem, padahal nantinya kalo dah dijalanin ya ga seem-serem banget. Tapi ga papa lah gwe tulisin ini, yang penting hati gwe plong!).

1 Hal itu adalah :
Adanya training untuk calon karyawan permanen selama 1 bulan full. Ga boleh bawa alat komunikasi, ga boleh didatengin keluarga. n beratnya adalah... karena gwe musti gaketemu jagoan gwe dalam jangka waktu itu. ouhh.... ngebayangin ini selalu bikin gwe ngeluarin air mata. Gwe ceritakan kegundahan ni ke temen gwe, tapi kayanya salah sasaran, karna dia cowo. n dia kasihsatu quotes bijak : titipin aja sama ALLAH. Well, ya iyalah ya.... siapa gwe, kesannya kalo ada gwe, tuh anak bakal baik-baik aja. ga juga gitu kan... So, memang gwe titipkan penjagaan anak gwe ke ALLAH. Biarkan DIA yang jagain melalui tangan-tangan terkasih keluarganya. Amien.

Yo weis lah... kita kan hanya menjalani hidup ataw running your life, bukan mengatur hidup ataw rulling your life. Karena tiap detik kehidupan kita, itu adalah semuanya udah diatur oleh kuasanya ALLAH. kalo kata huby gwe, jangan jadi orang sombong. Intinya, kalopun kita berfikir udah berbuat bener, belom tentu hasilnya adalah sesuai yang kita harapkan.

YA ALLAH, lindungi kami ya Rabb.
Meja kerja, menjelang pulang, 9 August 2010

Monday, August 02, 2010

Kualat

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Ini pikiran gwe probadi, bersifat opini, dan tiak mengharapkan opini ini bisa dibuktikan emlalui teori. he..he..

Jadi gini.

Gwe ingin men-switch mindset gwe sendiri. Sebelumnya kita mengenal istilah kualat apabila kita berbuat ga baik ke ortu (wa bil khusus ibu). Apakah itu ngelawan, de el el yang menyakiti perbuatannya. Dan dari sini, kita menjadi sosok yang takut (bukan segan ya... tapi takut! ga nyaman) sama ortu sendiri. Dan ini gwe ga suka, dan ingin membenahi pola asuh ini ke anak gwe.

Tapi... gwe merasa, kualat itu juga bisa terjadi pada kita apabila kita 'menyakiti' anak kita. Eits... menyakiti itu jangan hanya dibayangkan tindakan fisik seperti memukul, mencubit, menjewer, dll ya. Menyakiti itu adalah, bahkan, saat kita berteriak, mengancam, atau membentak ke anak kita, hal itu sudah menyakiti mereka!.

Dan... gwe sadari, pekan lalu gwe menyakiti hati anak gwe. Dia rewel banget, (emang karena lagi sakit siyh, masuk angin gitu). Karena rewelnya itu ga mau dicebokin, ga mau makan, maunya nenen ASI terus ke gwe. Dan.. karena hari itu terakumulasi rasa sebel gwe pada banyak hal.. mulailah gwe berteriak :

Kamu tuh Laper! Makanya Makan!

Hwaaa.... makin rame aja deyh tuh rumah. Lagian gwe nya juga stupid. Orang perut anak gwe lagi enek, gwe suruh makan. houhhh,

Dan tau apa yang terjadi setelah kejadian itu? Gwe nangis sesenggukan. Gwe merasa menjadi Ibu yang stupid, yang gagal, ga sabaran, dan seribu predikat buruk lainnya ke diri gwe sendiri.

Dan bseoknya, gwe ditegur sama ALLAH di kejadian ini. Dua hari sejak kejadian gwe berteriak ke anak gwe, ga ada makanan yang bisa masuk. Abis makan, pasti dikeluarin lagi dengan sukses dan seksama!

Dan gwe menganggap ini karena gwe kualat sama anak gwe.
So... (sekali lagi, semoga belum terlambat), gw sudah mulai bersabar unyuk apapun yang dikerjakan anak gwe.

Meja kerja,
2 Agustus 2010.
10.08

Orang Tua, Apakah Posisimu slelau benar???

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Istilah kualat, biasanya disematkan kepada anak yang durhaka ke orang tuanya. Di sini, posisi orang tua selalu benar. Jika orang tua salah, go back to rule number one. Nah, istilah kualat ini, cocok aja disematkan ke anak badung, yang berbuat ga baik ke orang tuanya. tapi... kita ketahui orang tuanya adalah orang tua yang baik yah.

Trus, apakah sebenernya orang tua selalu benar? Well... Untuk hal-hal yang prinsipil, seperti mengajarkan untuk shalat, untuk shaum, belajar, bekerja keras, dan lain-lain, insyaALLAH mereka benar. karena mereka sudah punya pengalaman lebih dulu dibandingkan dengan kita, anak-anaknya. tapi kalo untuk maslaah yang sifatnya memilih di antara pilihan yang baik, maka pilihan orang tua tidak selalu benar. Orang tua dalam posisi ini adalah benar apabila ia mampu memberikan pencerahan, dalam hal adalah segala konsekuensi yang akan diterima si anak dari dua pilihn yang dihadapi.

Jadi... kita sebagai orang tua, tugas kita bukanlah mencetak anak menjadi yang kita inginkan. Tapi membekali dia dengan bekal selengkap-lengkapnya untuk meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, serta mempertanggungjawabkan hidupnya nanti, di hadapan penciptaNya.

Meja Kerja,
9.52
Senin, 2 Agustus 2010