spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Monday, October 30, 2006

Lebaran oh Lebaran

Tulisan yang yang terinspirasi dari komentar seorang teman saat menunggu mobil operasional yang akan mengantar kami menuju kantor pusat untuk acara halal bi halal.

'Kayanya makin ke sini lebaran makin biasa aja yah...'

Nda tau yang lain rasanya gimana, yang aku rasakan pun seperti itu.
Semakin ke sini, rasanya semakin tidak me-ruh-i.

Semoga aku bukan termasuk orang yang tidak bersyukur ...

Shalat Ied, sungkeman, open house, ngider ke tetangga, kumpul di rumah Mbah (dari pihak Ibu), trus kumpul di rumah sendiri (coz keluarga dari pihak Bapak ngumpulnya di rumah), Beres-beres rumah ... plenty of food (Alhamdulillah)
Seru dan dynamic.
Dan aku menikmati suasana itu
Hanya saja ... Ada ruh yang belum bisa kudapat dalam lebaran. Entah apa yah...

Ruh untuk perubahan, mungkin

Yup...
Setelah lebaran usai, aku ga bisa melihat perubahan yang signifikan dari diriku,
dan ... maaf, pada orang-orang di sekitarku juga.
We did... do the same mistakes over and over again.

Setelah lebaran, tetap saja setir mobil tidak sabaran,
Tetap saja ada yang membicarakan kekurangan seorang handai tolan / keluarga,
kuantitas Makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh tidak dijaga,
Dan sepertinya ... aku melihat ada satu indikasi kalau yang 'the needed' musti berlebaran ke 'the have'.

Belum aku temukan kebersahajaan dalam lebaran yang kulalui.

Seperti biasa, hanya air mata dari hamba yang dhoif yang bisa aku kontribusikan...
Aku belum bisa memberikan suatu tindakan konkret.


WA, Dzuhur Time, 30/10/2006 setelah balik halal bi halal with BoD & BoC.

mustinya, kami, operator seluler ini, bermaafan ke pelanggan.
Karena kami suka memberikan harapan-harapan atau janji-janji,
Dan beberapa janji tidak kami tepati secara ihsan.
Para pelanggan... maafkan kami yah.
Maksud hati ingin menyenangkan kalian, namun karena kami juga musti berhadapan dengan variabel yang namanya 'policy', dan juga kelelahan psikis, ada janji yang tidak kami tepati secara ihsan. Kami pun sedih...
Maafkan kami yeah..
Dan doakan kami untuk bisa berubah. Insya Allah, aku pribadi akan merubahnya, walaupun sangat perlahan...






_ Dianti Sudah Bertemu Temannya _

Hari pertama lebaran, Dianti bertemu temannya lewat perantaraan seluler
Hari ketiga lebaran, Dianti bertemu lagi dengan temannya lewat PSTN
Di hari keenam lebaran, Dianti (benar-benar) bertemu dengan temannya

Ada atmosfer kebahagiaan mengetahui bahwa kabar temannya sangat baik
Tapi masih juga ada ganjalan, karena Dianti belum mendengar kisah yang ingin diceritakan oleh temannya.

Ya ampyun temanku ...
Begitu komplex kah ceritanya sehingga kau perlu mengungkapkannya secara langsung,
tidak mau lewat perantaraan media apapun
Dan perlu waktu terbaik untuk bisa mengungkapkannya?

Temanku yang baik,
Apapun yang akan kau kisahkan,
insya Allah tidak akan mengubah pertemanan kita
Ada time slot yang kusediakan untukmu dan kau bisa berkeluh kesah atau berbagi tawa denganku
ya... walaupun tidak anytime
U R still a friend of mine (kok ga pake U'r still my friend ya???? halah..)

So ... Don't let me wait... Anytime U'r ready, plizzz berkisahlah padaku

Hari pertama ngantor setelah lebaran, menjelang jam 9 pagi.

Thursday, October 19, 2006

_ Dianti Mencari Temannya _

Teman ...
Mungkin belum hitungan purnama yang kulalui
Hanya hitungan bumi berotasi pada porosnya
Dan itu pun baru tujuh kali bumi berotasi,
Terhitung kabar terakhir yang kau kirim padaku

Namun ...
Akhirnya kuakui
Bahwa ada relung hampa di hati ini
Yang minta diisi berita darimu
Entah itu baik, atau kurang baik
Entah itu suka cita untukku ataupun duka
Aku menanti kabarmu teman

Atau mungkin ...
Engkau sudah memiliki teman yang lain?
Yang lebih menyenangkan untuk tempatmu bisa saling berbagi?
Mengapa kau tak beritahu aku?
Tak masalah siapapun dan berapapun temanmu
Aku hanya ingin tau ...

Sebenarnya ...
Akubisa mencarimu melalui banyak jalan
Tapi...
Karena kuingin menjadi teman yang bisa memahamimu,
Aku khawatir rasa rinduku mengganggu aktivitasmu
Karena mungkin juga Engkau sedang tenggelam dalam kekhusyu'an 10 terakhir Ramadhan Mubarak
Engkau tidak mau waktumu berkhalwat denganNya terganggu bukan?


Teman...
Jika kau membaca tulisanku ini
Segera kabari aku ya
Sungguh egoku telah luntur
Kuakui bahwa aku menantimu

Sekali lagi, hanya Rabithah yang bisa kuupayakan agar hati kita tetap bertaut.

Maafkan aku ya Rabb, jika aku merindukan temanku

WA 19/10/2006 7.40

Tuesday, October 17, 2006

Last 10 Days of Ramadhan

Ga terlalu bagus...

Beberapa malam yang seharusnya digunakan buat menjemput Lailatul Qadr terpakai untuk kegiatan yang tidak produktif.

Konsentrasi yang seharusnya dioptimalkan untuk bermunajat kepadaNya terbagi untuk hal lain yang menguras emosi dan hati. (Masya Allah... Bab yang satu ini bener-bener perlu porsi sendiri deyh).

Siang hari, yang seharusnya tenang bekerja, didera resah karena AC ruangan yang dingin yang pastinya, bikin ngantuk juga; Dan juga diduga penyebab masuk angin sehingga aku perlu mengkonsumsi diatabs tiap sahur dan mau tidur. :(

Tapi... Masih punya beberapa hari.
Jadi, tidak ada pilihan lain kecuali memaksakan diri untuk selalu awake.

Moga dikuatkan yah... Amien.


WA jam 7.31 tanggal 17/10/2006

Wednesday, October 04, 2006

about love (suitt..suit...)

Seru juga blogwalking ke sana - ke mari.
& U know, topik yang menyita perhatian gwe adalah love.
Idihh...
Iya..
Beneran.
Tentang si blogger sama pacarnya, blogger sama pasangan hidupnya, atawa blogger ke anaknya or ortunya or Pak RTnya (nah... yang ini belom pernah ada ding).

Senang rasanya membaca ekspresi cinta mereka.
Ada kalanya cinta itu kaya' ombak ... Terus berriak tanpa bisa dihentikan... Setia bergerak dinamis
Ada juga saatnya cinta itu bagai batu karang yang harus tegar saat ombaknya menerjang.
Tentang meluruhkan egoisme, tak henti untuk terus memahami karakter, dan memberikan ruang toleransi yang sangaaatttt besar untuk ditempati oleh makhluk bernama 'perbedaan'.

However, cinta itu ga melulu tentang perhatian ke orang lain di seberang sana.
Tapi juga tentang menyelami dan membaca reluung hati diri sendiri yang paling dalam.

Sudahkah ada cinta di hati kita?
Ada berapa banyak?
Satu, Seratus, Sejuta???
Jadikan cinta itu tak berbatas bilangan...
Kita punya stock cinta yang tak berbatas untuk dibagikan ke semua orang di dunia.

Namun, di atas cinta itu semua, hanya ada 1 cinta tulus dan suci.
U Know... Cinta dari Sang Robb ke hambaNya.
Sudahkah kita mencintaiNya dengan tulus dan suci pula???

4/10/2006 jam 7.41
WA Lt. 11

Monday, October 02, 2006

Gadget Impian (In Your Mind)

Ha pe laris manis bak kacang goreng.
Semakin canggih pula.
Yang paling gress adalah fasilitas video call yang di support oleh 3G.
Skarang juga lagi berevolusi ke 4G.
Subhanallah...

Jadi mikir,
Sekarang semua hape udah bisa support gambar (mirip warna aslinya), video (mirip sama kalo ngelihat beneran) dan suara (halah... ini mah emang udah dari dulu. Bisa dengerin lagu di hape).

Eh... Entah aku yang kurang luas browsingnya, atau emang belom ada, kok aku belom pernah lihat ya, hape sekaligus ada aromaterapinya. he..he..
Konsepnya sama kaya image di phonebook kita. Misalkan yang nelpon ortu, trus yang tampil di layar adalah fotonya Beliau, ato gambar laen yang bisa merepresentasikan orang tersebut.

Begitu juga ha pe aromaterapi.
Misalkan yang nelpon adalah hm... sahabat, Trus, aroma yang keluar dari hape itu adalah aroma kayu yang berefek hangat, sehingga kita pun bisa hangat ngobrol sama teman.

Misalnya lagi neyh, yang nelpon si Bapak Boss. Nah... Qta bisa setting, aroma yang keluar itu hm... apel. Yah... efeknya kan bikin relax.

Hayo... siapa yang mo bikin????

WA 12.30 PM
2/10/2006

he..he..lucunya diriku

Duh, lucunya diriku. Masa' memperhatikan wanita cantik.

Beberapa hari ini aku kerap berpapasan dengan seorang wanita cantik.
Dia bekerja di perusahaan yang sama denganku. Hanya saja, lokasi kerjanya di kantor pusat, sdangkan aku di wisma antara.

Kami berpapasan saat menyeberang di sekitar air mancur patung kuda.
Hm... pengen juga kenalan sama mba yang satu itu.

Yang bikin dia cantik itu apa yah...
Kalo menurtuku siyh gaya jalannya yang penuh percaya diri, dan senyum dari wajahnya.
Dia berhijab juga. Kulitnya sawo matang (lebih gelap dikit dari aku, tapi bukan berarti aku putih). Trus, face nya itu agak ada unsur timur tengahnya. Wajahnya sederhana tanpa make up (paling bedak tipis).

Entah ya... Tiap pagi, aku selalu berharap untuk berpapasan dengannya.

Lain waktu, kami pernah bertemu juga di kajian keputrian jumat. Tapi... tidak sempat ngobrol, hanya melihat saja.

Oh ya.
Pagi ini aku juga berpapaasn dengannya.
He..he.. Dia menatapku lho.
Geulis pisan euy si Mba'

Pengen deyh jadi teman si Mba satu itu.
Gimana caranya ya...
Ya Rabb
Pertemukan kami yah.
Amien

WA 2/10/2006 jam 9.41