Skip to main content

Lebaran oh Lebaran

Tulisan yang yang terinspirasi dari komentar seorang teman saat menunggu mobil operasional yang akan mengantar kami menuju kantor pusat untuk acara halal bi halal.

'Kayanya makin ke sini lebaran makin biasa aja yah...'

Nda tau yang lain rasanya gimana, yang aku rasakan pun seperti itu.
Semakin ke sini, rasanya semakin tidak me-ruh-i.

Semoga aku bukan termasuk orang yang tidak bersyukur ...

Shalat Ied, sungkeman, open house, ngider ke tetangga, kumpul di rumah Mbah (dari pihak Ibu), trus kumpul di rumah sendiri (coz keluarga dari pihak Bapak ngumpulnya di rumah), Beres-beres rumah ... plenty of food (Alhamdulillah)
Seru dan dynamic.
Dan aku menikmati suasana itu
Hanya saja ... Ada ruh yang belum bisa kudapat dalam lebaran. Entah apa yah...

Ruh untuk perubahan, mungkin

Yup...
Setelah lebaran usai, aku ga bisa melihat perubahan yang signifikan dari diriku,
dan ... maaf, pada orang-orang di sekitarku juga.
We did... do the same mistakes over and over again.

Setelah lebaran, tetap saja setir mobil tidak sabaran,
Tetap saja ada yang membicarakan kekurangan seorang handai tolan / keluarga,
kuantitas Makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh tidak dijaga,
Dan sepertinya ... aku melihat ada satu indikasi kalau yang 'the needed' musti berlebaran ke 'the have'.

Belum aku temukan kebersahajaan dalam lebaran yang kulalui.

Seperti biasa, hanya air mata dari hamba yang dhoif yang bisa aku kontribusikan...
Aku belum bisa memberikan suatu tindakan konkret.


WA, Dzuhur Time, 30/10/2006 setelah balik halal bi halal with BoD & BoC.

mustinya, kami, operator seluler ini, bermaafan ke pelanggan.
Karena kami suka memberikan harapan-harapan atau janji-janji,
Dan beberapa janji tidak kami tepati secara ihsan.
Para pelanggan... maafkan kami yah.
Maksud hati ingin menyenangkan kalian, namun karena kami juga musti berhadapan dengan variabel yang namanya 'policy', dan juga kelelahan psikis, ada janji yang tidak kami tepati secara ihsan. Kami pun sedih...
Maafkan kami yeah..
Dan doakan kami untuk bisa berubah. Insya Allah, aku pribadi akan merubahnya, walaupun sangat perlahan...






Comments

Anonymous said…
iya ... rasanya lebaran kali ini biasa saja. tapi ramadhannya cukup berkesan bagiku, karena cobaannya rasanya lebih berat dari yang sebelum2nya.

minal aidin wal faidzin ya ..

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Bersih Hati

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kalau ingat nasyid yang pernah populer di awal tahun 2000an, yang dipelopori oleh Aa Gym, yang judulnya 'Jagalah Hati', sepertinya nasyid ini adalah nasyid yang menjadi pelajaran abadi. Bagaimana tidak, bersih hati itu susah luar biasa untuk gwe. Tapi coba kasih tau deh, gimana kita bisa bersih hati jika berhadapan sama orang, yang kita tau track record orang itu adalah hm... ringan berbohong. Entahlah... mungkin emamng hati gw lagi kotor banget kali ya. Munajat gw sama Allah jauh di bawah standar kelayakan. Ya Rabb, betapa enaknya orang yang hatinya bisa bersih. Tanpa prasangka, tanpa cemas, tanpa khawatir. Moga gwe bisa berlatih terus membersihkan hari gw. Aamiin.