Skip to main content

Kualat

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Ini pikiran gwe probadi, bersifat opini, dan tiak mengharapkan opini ini bisa dibuktikan emlalui teori. he..he..

Jadi gini.

Gwe ingin men-switch mindset gwe sendiri. Sebelumnya kita mengenal istilah kualat apabila kita berbuat ga baik ke ortu (wa bil khusus ibu). Apakah itu ngelawan, de el el yang menyakiti perbuatannya. Dan dari sini, kita menjadi sosok yang takut (bukan segan ya... tapi takut! ga nyaman) sama ortu sendiri. Dan ini gwe ga suka, dan ingin membenahi pola asuh ini ke anak gwe.

Tapi... gwe merasa, kualat itu juga bisa terjadi pada kita apabila kita 'menyakiti' anak kita. Eits... menyakiti itu jangan hanya dibayangkan tindakan fisik seperti memukul, mencubit, menjewer, dll ya. Menyakiti itu adalah, bahkan, saat kita berteriak, mengancam, atau membentak ke anak kita, hal itu sudah menyakiti mereka!.

Dan... gwe sadari, pekan lalu gwe menyakiti hati anak gwe. Dia rewel banget, (emang karena lagi sakit siyh, masuk angin gitu). Karena rewelnya itu ga mau dicebokin, ga mau makan, maunya nenen ASI terus ke gwe. Dan.. karena hari itu terakumulasi rasa sebel gwe pada banyak hal.. mulailah gwe berteriak :

Kamu tuh Laper! Makanya Makan!

Hwaaa.... makin rame aja deyh tuh rumah. Lagian gwe nya juga stupid. Orang perut anak gwe lagi enek, gwe suruh makan. houhhh,

Dan tau apa yang terjadi setelah kejadian itu? Gwe nangis sesenggukan. Gwe merasa menjadi Ibu yang stupid, yang gagal, ga sabaran, dan seribu predikat buruk lainnya ke diri gwe sendiri.

Dan bseoknya, gwe ditegur sama ALLAH di kejadian ini. Dua hari sejak kejadian gwe berteriak ke anak gwe, ga ada makanan yang bisa masuk. Abis makan, pasti dikeluarin lagi dengan sukses dan seksama!

Dan gwe menganggap ini karena gwe kualat sama anak gwe.
So... (sekali lagi, semoga belum terlambat), gw sudah mulai bersabar unyuk apapun yang dikerjakan anak gwe.

Meja kerja,
2 Agustus 2010.
10.08

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Bersih Hati

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kalau ingat nasyid yang pernah populer di awal tahun 2000an, yang dipelopori oleh Aa Gym, yang judulnya 'Jagalah Hati', sepertinya nasyid ini adalah nasyid yang menjadi pelajaran abadi. Bagaimana tidak, bersih hati itu susah luar biasa untuk gwe. Tapi coba kasih tau deh, gimana kita bisa bersih hati jika berhadapan sama orang, yang kita tau track record orang itu adalah hm... ringan berbohong. Entahlah... mungkin emamng hati gw lagi kotor banget kali ya. Munajat gw sama Allah jauh di bawah standar kelayakan. Ya Rabb, betapa enaknya orang yang hatinya bisa bersih. Tanpa prasangka, tanpa cemas, tanpa khawatir. Moga gwe bisa berlatih terus membersihkan hari gw. Aamiin.