spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Tuesday, January 02, 2007

Aku Merasa Tua

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Perasaan ini datang sekelebat tanggal 1 Januari 2007 kemarin. Nop... DI sini ga mau bicarakan tahun baru dan segala introspeksi diri dan target-target yang perlu di-arrange lagi. Udah banyak yang berkontempelasi untuk hal yang satu itu.

Aku merasa tua karena ... melihat generasi yang sekarang berbeda dengan zamanku.

Gini ceritanya.

1 Januari 2007, aku, 2 orang Tante, dan 3 orang sepupuku makan siang di sebuah restoran Bakso Malang.

Trus, di sebelah meja kami ada 2 orang ABG putri, tanpa didampingi orang tua (atau Ayah Bunda mereka mungkin sedang ke tempat lain???). Mereka cantik, dandanannya juga ciamik. Ehm... walopun, aku dan sepupuku punya pendapat, style mereka siyh lebih dewasa daripada usia mereka sesungguhnya.OK.. trus, ehm, entah kenapa , mereka bisa menjadi sangat 'eye catching' untukku dan sepupuku. Ada sekian time slot yang kami gunakan untuk melirik meja mereka (chape deyh)

Trus... Jadi mikir ke 10 tahun yang lalu, dimana aku masih ABG, masih SMP. Zaman itu, mall memang belum menjamur kaya sekarang. Kalopun kita pergi ke mall di hari libur, perginya pastilah sama Ibu / Bapak. Kalo sama teman, biasanya di hari Sabtu, dengan seragam kemeja yang sudah diganti dengan kaos dan muka polos pula. Kegiatan kita pergi ke toko buku, lihat toko kaset, makan burger di tempat fastfood yang harganya masih bisa dirogoh kocek sendiri; (emang siyh... bibit hedonis udah mulai muncul, tapi dibandingkan yang sekarang, sepertinya zamanku belum neko-neko.) trus segera pulang sebelum matahari terbenam.

Sekarang , aku melihat realita yang sedemikian dan hm... kok merasa beda sekali dengan zamanku. OK... pada masaku, kami bukanlah generasi anak SMP terbaik. Kami hanya pikirin sekolah, ekskul, OSIS; kami ga kepikir bagaimana memproduksi sesuatu dimana uangnya bisa kami manfaatkan untuk biaya kursus, atau at least buat jajan sendiri (seperti remaja kebanyakan di USA). Tapi .. pada 10 tahun yang lalu, kami berprilaku dan berpenampilan seperti layaknya usia kami (malah cenderung cupu kayanya. ha..ha..).

Dan, 10 tahun... gap generasi itu begitu lebarnya. Apa aku yang kurang gaul, atau konservatif, yang jelas, bukanlah suatu hal yang nyaman melihat adik-adikku seperti itu di zaman sekarang.

Ya Rabb, aku bisa apa?
Trus, bagaimana aku membentuk putra-putriku kelak di zaman mereka nanti?
Apa yang musti dibenahi?
Dari mana membenahinya?
Aku rindu melihat gadis imut (alias tidak dikarbit penampilan fisiknya; Kalo keilmuan dan identitas diri, aku sangat setuju dengan adanya akselerasi. Agar mereka bisa bangga dengan statement : Isyhadu Bi Anna Muslimun)dengan tampilan polos mereka, pembicaraan seputar pelajaran sekolah atau kegiatan PMR atau Mading, dan lain-lain.

10 tahun ...
So many changes ...
Ga tau downgrade ato upgrade.


WA Lt 11, 2 Januari 2006 jam 7.32 AM

No comments: