s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Jumat 11 Dec. lalu, jam 11.55 PM, Om gwe (adiknya Ibu gwe) meninggal. Levernya mengalami pembengkakan.
Well, semasa hidupnya Om gwe ini tidak meninggalkan 'kenangan' yang baik di keluarganya. baik kakak - adiknya, istrinya, ataupun anak-anaknya. Ya Rabb, kumohon ampunanMU untuknya. Amien.
Tapi ... kenapa dia ataupun jutaan rang lainnya di dunia bisa begitu, what's wrong?
Yuk kita flashback ..
Setiap orang yang dilahirkan, semasa baby sampai mungkin umur 3 tahunan, orang akan memandang dia sebagai angel ataw malaikat penyejuk hati.
Tapi mulai 3 tahunan ... orang sekelilingnya yang ga ngerti parenting, yang egois bahwa anak haruslah mengikuti kemauan orang tua menganggap ia hanya sebagai trouble maker. Dan kemudian ... tida hari tanpa hujatan, cibiran de el el. Mungkin yang lebih kacau lagi, semua bentuk pernyataan negatif tersebut dibarengi dengan sentuhan fisik yang tak diinginkan.
Nah.... gwe yakin itu yang dahulunya dialami om gwe. Gwe ga menyalahkan mbah gwe yang anaknya buanyakkk itu, dan mbah gwe juga bukan tipe 'penyiksa anak'. Mungkin saat itu almarhum diasuh oleh famili yang lain yang tidak loveable. Sehingga... investasi masa depannya jadi bancrupt ga ketolongan kaya gini.
Well,,, day to day, anak gwe semakin berkembang kecerdaasn intelektual, dan emosinya. Dia dah bisa mengenal lucu, ketawa, senang, marah, ngambek, de el el. Karakternya pun dah mulai kelihatan. Di fase saat ini, gwe selalu mendoakan agar anak gwe menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain, orang yang bertaqwa, dan orang besar yang sukses dan cerdas. Gwe ga memungkiri kalau gwe belumlah jadi orang tua yang cukup baik ataupun cukup sabar. Yang gwe upayakan hanyalah agar sebisa mungkin suara gwe tetap tenang jika adank gwe lagi cranky.
Ya ALLAH ...
Ajarkan aku untuk menjadi orang tua yang benar sesuai apa yang telah ENGKAU ajarkan kepada kami melalui The Noble Quran MU.
Amien.
Meja Kerja
Senin, 14 Dec. 2009
jam 2.54
Menuliskan apa yang terlintas di pikiran, terbersit di hati, terekam indera, dan terlintas di angan.
spasi spasi
Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.
Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.
Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.
Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju
Monday, December 14, 2009
Friday, November 20, 2009
Membangun Komunikasi
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
SUBHANALLAH ...
Rupanya masih sulit aku membangun komunikasi dengan hubbyku.
Hubby gwe yang ganteng itu orang yang susahhhh banget ngomong. Walhasil, melalui 'males' ngomongnya ini, kandidat asisten dari kampung udah kebawa sama orang laen. trus ada kejadian lagi dia musti jobless selama 1 bulan karena kontrak di perusahaan lamanya putus, dan dia ga keikutan rekrutmen di perusahaan tempat kerja abangnya yang lagi ngebuka posisi yang cucok tuk dia. Trus, tadi pagi pun gwe sebel-sebelan sama dia karena dia kecewa gwe telat lihat pengumuman BPK sehingga gwe ga bis aikut testnya. Usut punya usut, dia SMS menyatakan sebenernya ga marah, cuma lagi ada masalah aja di site nya, jadinya yah.... rada gimannaaaa gituh.
Dan gwe pun, mungkin tipe orang yang 'tegang'an. Agak sulit buat gwe kalo menghadapi sesuatu yang 'mendadak'. Kaya penugasan hubby gwe di Cirebon kemaren. Pfiuhhh.... tanpa ada planning apa-apa, sehingga kekesalan itu mengendap di hati gwe. akibatnya, gwe malas dan ga konsen ngapa-ngapain. Mungkin itu karakter kewanitaan gwe yangmenjadi serba tidak logis kalo ada suatu ketidaknyamanan menerka. Secara logika siyh ... jalanin ajah. Dan setelah dijalanin, ternyata tidak seseram yang dibayangkan.
Trus, gwe pun pengen segala sesuatu itu dibicarakan... frankly speaking. Kalo ga suka ya bilang ga suka, kalo bagus ya bilang bagus. Gwe prefer semua rencana atau kondisi yang akan kita hadapi itu dibahas, akan bagaimana-bagaimananya. Dipikirin, jangan didiemin let it flow. Tapi hubby gwe, memilih menjalankan apa yang ada sekarang. karena esok atau yang akan datang tidak ada yang tau. (huiks... kadang ada benernya juga siyh).
Jadi, bagaimana mempertemukan dua karakter ini ???
Meja Kerja jam 12.17
Ultah perusahaan tempat gwe kerja.
SUBHANALLAH ...
Rupanya masih sulit aku membangun komunikasi dengan hubbyku.
Hubby gwe yang ganteng itu orang yang susahhhh banget ngomong. Walhasil, melalui 'males' ngomongnya ini, kandidat asisten dari kampung udah kebawa sama orang laen. trus ada kejadian lagi dia musti jobless selama 1 bulan karena kontrak di perusahaan lamanya putus, dan dia ga keikutan rekrutmen di perusahaan tempat kerja abangnya yang lagi ngebuka posisi yang cucok tuk dia. Trus, tadi pagi pun gwe sebel-sebelan sama dia karena dia kecewa gwe telat lihat pengumuman BPK sehingga gwe ga bis aikut testnya. Usut punya usut, dia SMS menyatakan sebenernya ga marah, cuma lagi ada masalah aja di site nya, jadinya yah.... rada gimannaaaa gituh.
Dan gwe pun, mungkin tipe orang yang 'tegang'an. Agak sulit buat gwe kalo menghadapi sesuatu yang 'mendadak'. Kaya penugasan hubby gwe di Cirebon kemaren. Pfiuhhh.... tanpa ada planning apa-apa, sehingga kekesalan itu mengendap di hati gwe. akibatnya, gwe malas dan ga konsen ngapa-ngapain. Mungkin itu karakter kewanitaan gwe yangmenjadi serba tidak logis kalo ada suatu ketidaknyamanan menerka. Secara logika siyh ... jalanin ajah. Dan setelah dijalanin, ternyata tidak seseram yang dibayangkan.
Trus, gwe pun pengen segala sesuatu itu dibicarakan... frankly speaking. Kalo ga suka ya bilang ga suka, kalo bagus ya bilang bagus. Gwe prefer semua rencana atau kondisi yang akan kita hadapi itu dibahas, akan bagaimana-bagaimananya. Dipikirin, jangan didiemin let it flow. Tapi hubby gwe, memilih menjalankan apa yang ada sekarang. karena esok atau yang akan datang tidak ada yang tau. (huiks... kadang ada benernya juga siyh).
Jadi, bagaimana mempertemukan dua karakter ini ???
Meja Kerja jam 12.17
Ultah perusahaan tempat gwe kerja.
Tuesday, November 10, 2009
My Wish
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
ALHAMDULILLAH ...
punya anak sehat, cerdas, lincah, suami yang ganteng dan baik, dan generous walopun gajinya ga beda jauh sam agwe.he..he... Ibu gwe yang bersedia nungguin anak gwe meski belanja bulanan pun Beliau yang nombok. ha..ha.. Lengkap deyh kebahagiaan gwe.
Tapi gwe masih punya kepengenan yang lain, yaitu bepergian ke negara ini dan negara sekitarnya yang terletak di benua ini.
Selain itu, gwe juga pengeeeennnnn banget punya mobil. Biar bisa pergi ke mana-mana sama anak gwe, biar anak gwe ga kena debu polusi dan panas.
Semoga tulisan ini dicatat sebagai doa. AMIEN.
Meja Kerja, jam 3.09
10 November 2009
ALHAMDULILLAH ...
punya anak sehat, cerdas, lincah, suami yang ganteng dan baik, dan generous walopun gajinya ga beda jauh sam agwe.he..he... Ibu gwe yang bersedia nungguin anak gwe meski belanja bulanan pun Beliau yang nombok. ha..ha.. Lengkap deyh kebahagiaan gwe.
Tapi gwe masih punya kepengenan yang lain, yaitu bepergian ke negara ini dan negara sekitarnya yang terletak di benua ini.
Selain itu, gwe juga pengeeeennnnn banget punya mobil. Biar bisa pergi ke mana-mana sama anak gwe, biar anak gwe ga kena debu polusi dan panas.
Semoga tulisan ini dicatat sebagai doa. AMIEN.
Meja Kerja, jam 3.09
10 November 2009
Tuesday, October 27, 2009
Is there Any Chance ?
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
At 11 AM, I had an interview invitation on a small company. The co is doing supplying things for oil n gas company. It took place at Blk M area.
And... It was terrible n horrible that I just hardly telling and remembering the things went.
I hate to remember that I was speechless answering the questions from "her".
"Her = The HR of the company, with a fluent way of English spoken. he..he.. I just wander if her husband is a 'bule'.
Its required a senior position who has experiment in dealing with export and import, well known about the situation and condition in Port. O My God. Look at me !!! Non of those experience comes in my CV. I thought I was embarrassing myself by 'selling' none of my capability to join that company. A bit sad about that. 'Alla Kulli Hal... It's over
Anyway, I (try to always) thank ALLAH for today, for the interview. I don't think I can't fulfill its KPI if I join them. I am now a mother of (almost) a year lovely handsome boy, and still breastfeeding him (I dream about breastfeed him until his 2nd year). Maybe I got stress during the high load of the job there, that can impact my quantity of the breastmilk.
SUBHANALLAH...
on my desk, at 3 PM.
27 Oct 2009. (2 days after my 29th milad)
At 11 AM, I had an interview invitation on a small company. The co is doing supplying things for oil n gas company. It took place at Blk M area.
And... It was terrible n horrible that I just hardly telling and remembering the things went.
I hate to remember that I was speechless answering the questions from "her".
"Her = The HR of the company, with a fluent way of English spoken. he..he.. I just wander if her husband is a 'bule'.
Its required a senior position who has experiment in dealing with export and import, well known about the situation and condition in Port. O My God. Look at me !!! Non of those experience comes in my CV. I thought I was embarrassing myself by 'selling' none of my capability to join that company. A bit sad about that. 'Alla Kulli Hal... It's over
Anyway, I (try to always) thank ALLAH for today, for the interview. I don't think I can't fulfill its KPI if I join them. I am now a mother of (almost) a year lovely handsome boy, and still breastfeeding him (I dream about breastfeed him until his 2nd year). Maybe I got stress during the high load of the job there, that can impact my quantity of the breastmilk.
SUBHANALLAH...
on my desk, at 3 PM.
27 Oct 2009. (2 days after my 29th milad)
Monday, October 26, 2009
Zhilimkah Aku ???
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Dua bulan terhitung pemberian makanan instan ke babyku..
Lagi-lagi, ujian diriku adlaah masalah kebingungan. Aku ga percaya diri untuk tetap pada keputusan dan yakin akan keputusanku.
Baby ku ga mau makan, hingga suatu hari ibuku memberinya makanan instan. Dan dia suka.
kalo weekend, aku bikin makanannya yang non instan, ternyata dia ga suka. Yang akhirnya dia ga mau makan.
Mungkin, sampai 1 tahun ini aku masih bisa tenang, karena nutrisi utamanya adalah ASI. Tapi tahun selanjutnya, dia memerlukan gizi yang jauh lebih berkualitas dan lebih banyak daripada ASI.
OK... Stop memimpikan beli novel keluaran baru. Stop keinginan-keinginan lain. Alokasikan pundi-pundi untuk maem baby.
Aahhh... Ini masalah sepele. Aku aja yang terlalu melankolis bodoh melihat ini sebagai suatu kesedihan.
OK.... Kerja keras belum terlambat. Setelah ngumpulin resep, mulai organize bahan makanan untuk maemnya baby, dan tiap pagi... aku harus masak!!!
Aku tidak akan kecewa apabila babyku ga mau makan masakan aku.
Aku hanya ingin ridhoNYA dan sebisa mungkin bertanggung jawab di hadapanNYA tentang amanah yang telah DIA berikan kepada kami.
ALLAHU ROBBI.... Kumohon kekuatan, petunjuk, dan kemudahan untuk urusan makanan babyku ROBBI.
ALLAHU ROBBI... Semoga belum terlambat.
ALLAHU ROBBI ... ampuni aku.
AMIEN.
Meja kerja,
Senin, 26 Oktober 2009 jam 10.41
Dua bulan terhitung pemberian makanan instan ke babyku..
Lagi-lagi, ujian diriku adlaah masalah kebingungan. Aku ga percaya diri untuk tetap pada keputusan dan yakin akan keputusanku.
Baby ku ga mau makan, hingga suatu hari ibuku memberinya makanan instan. Dan dia suka.
kalo weekend, aku bikin makanannya yang non instan, ternyata dia ga suka. Yang akhirnya dia ga mau makan.
Mungkin, sampai 1 tahun ini aku masih bisa tenang, karena nutrisi utamanya adalah ASI. Tapi tahun selanjutnya, dia memerlukan gizi yang jauh lebih berkualitas dan lebih banyak daripada ASI.
OK... Stop memimpikan beli novel keluaran baru. Stop keinginan-keinginan lain. Alokasikan pundi-pundi untuk maem baby.
Aahhh... Ini masalah sepele. Aku aja yang terlalu melankolis bodoh melihat ini sebagai suatu kesedihan.
OK.... Kerja keras belum terlambat. Setelah ngumpulin resep, mulai organize bahan makanan untuk maemnya baby, dan tiap pagi... aku harus masak!!!
Aku tidak akan kecewa apabila babyku ga mau makan masakan aku.
Aku hanya ingin ridhoNYA dan sebisa mungkin bertanggung jawab di hadapanNYA tentang amanah yang telah DIA berikan kepada kami.
ALLAHU ROBBI.... Kumohon kekuatan, petunjuk, dan kemudahan untuk urusan makanan babyku ROBBI.
ALLAHU ROBBI... Semoga belum terlambat.
ALLAHU ROBBI ... ampuni aku.
AMIEN.
Meja kerja,
Senin, 26 Oktober 2009 jam 10.41
Thursday, October 15, 2009
"Sekolah Terbaik"
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Setiap orang tua berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya, walopun yang terbaik itu sifatnya berbeda-beda untuk setiap sudut pandang.
Saat menuliskan ini, aku berfikir sekolah terbaik untuk babyku adalah sekolah yang bertaraf internasional, trus di luar sekolah dilengkapi dengan les musik, olah raga, atau masuk club apapun untuk menyalurkan hobi dan bakatnya.
Aku akan selalu minta padaNYA untuk ini. Namun di sisi lain, aku akan berupaya (tentunya dengan bantuanNYA) untuk menjadi orang tua yang bijak, yang tidak menuntut anak macem-macem, yang bahagia apabila anaknya enjoy dengan aktivitas apapun yang dia lakukan.
Meja kerja,
Mid October 2009
jam 3.25
Setiap orang tua berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya, walopun yang terbaik itu sifatnya berbeda-beda untuk setiap sudut pandang.
Saat menuliskan ini, aku berfikir sekolah terbaik untuk babyku adalah sekolah yang bertaraf internasional, trus di luar sekolah dilengkapi dengan les musik, olah raga, atau masuk club apapun untuk menyalurkan hobi dan bakatnya.
Aku akan selalu minta padaNYA untuk ini. Namun di sisi lain, aku akan berupaya (tentunya dengan bantuanNYA) untuk menjadi orang tua yang bijak, yang tidak menuntut anak macem-macem, yang bahagia apabila anaknya enjoy dengan aktivitas apapun yang dia lakukan.
Meja kerja,
Mid October 2009
jam 3.25
Semoga selalu Bersyukur. Amien
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Semoga aku tetap istiqomah memiliki karakter ini, yaitu bersyukur.
ALHAMDULILLAH setelah babyku beberapa kali panas karena pilek atau karena tumbuh gii, saat ini aku jadi lebih mudah bersyukur. Secape apapun task di rumah sebagai ibu sekaligus istri plus anak dari ortuku, semuanya sungguh indah tatkala menyaksikan babyku bergerak lincah dan pintar.
Thank You My Robb for every wonderful gift U've given to us.
Meja kerja,
Mid October 2009
jam 3.02
Semoga aku tetap istiqomah memiliki karakter ini, yaitu bersyukur.
ALHAMDULILLAH setelah babyku beberapa kali panas karena pilek atau karena tumbuh gii, saat ini aku jadi lebih mudah bersyukur. Secape apapun task di rumah sebagai ibu sekaligus istri plus anak dari ortuku, semuanya sungguh indah tatkala menyaksikan babyku bergerak lincah dan pintar.
Thank You My Robb for every wonderful gift U've given to us.
Meja kerja,
Mid October 2009
jam 3.02
Thursday, October 01, 2009
Adakah Kita Menghayati Substansi Ramadhan?
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Ramadhan bulan yang dinantikan oleh semua umat muslim. Ada berbagai alasan, ada yang senang karena berbagai kemuliaan di dalamnya (momentum untuk peningkatan kuantitas dan kualitas ibadah, bulan dimana doa-doa diijabah, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Quran, dan adanya malam Lailatul Qadr), ada juga yang senang karena setelah Ramadhan berarti lebaran, yang berarti juga makanan enak, baju baru, dan berlibur.
Apapun itu, kayanya substansi ibadah sahum Ramadhan mulai tak terasa di lingkunganku (termasuk, keluarga).
Shaum itu sejatinya untuk merasakan bagaimana laparnya dhuafa, dan dari merasakan itu diharapkan tumbuh empati yang lebih baik sehingga kita pun bisa lebih banyak berbagi ke mereka (note : aku belum bisa seperti ini). TAPI kenyataannya .... Ibu rumah tangga mengeluhkan bahwa di bulan ramadhan pengeluaran lebih boros dibandingkan bulan-bulan lainnya. Apa pasal?? Yang seharusya lebih irit (karena makan yang 3 x sehari menjadi 2 x sehari) menjadi lebih boros. Itu karena, (entah ini culture entah apa, tapi yang jelas ini ga dicontohkan oleh Rasulullah SAW) kita suka mengada-ngadakan menu makan. yang ga biasa bikin es campur / kolak / gorengan / penganan lain kemudian menu-menu itu menjadi wajib hadir.
Trus, yang lebih kacau lagi, selama Ramadhan, pusat belanja malah ngasil sale gila-gilaan. Bahkan di akhir Ramadhan yang notabene itu adalah kandidat utama malam lailatul qadr, jadilah orang banyak berlarian ke mall instead of mushola.
Trus, ada juga orang yang jadi demen begadang di bulan Ramadhan dan demen kerja keras. Itu karena kejar setoran untuk orderan bikin kue kering, jahitan baju, mukena, de el el. Belum lagi mudik yang di siang hari panas terik mampu membakar emosi dan memancing lapar dahaga, apakah mudah mempertahankan shaum dalam kondisi seperti itu ???
So... APakah Ramadhan hanya seremonial dan keutamaan yang didengungkan di setiap ceramah para ustadz kondang yang sekarang "ngartis" juga cuman normatif ajah?
uh sedihnya.
-Saat Rindu Ramadhan seperti tahun 2003, saat aku berkesempatan menginjakkan kakiku ke BAITULLAH-
Meja kerja jam 3.44
1 Oktober 2009
Ramadhan bulan yang dinantikan oleh semua umat muslim. Ada berbagai alasan, ada yang senang karena berbagai kemuliaan di dalamnya (momentum untuk peningkatan kuantitas dan kualitas ibadah, bulan dimana doa-doa diijabah, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Quran, dan adanya malam Lailatul Qadr), ada juga yang senang karena setelah Ramadhan berarti lebaran, yang berarti juga makanan enak, baju baru, dan berlibur.
Apapun itu, kayanya substansi ibadah sahum Ramadhan mulai tak terasa di lingkunganku (termasuk, keluarga).
Shaum itu sejatinya untuk merasakan bagaimana laparnya dhuafa, dan dari merasakan itu diharapkan tumbuh empati yang lebih baik sehingga kita pun bisa lebih banyak berbagi ke mereka (note : aku belum bisa seperti ini). TAPI kenyataannya .... Ibu rumah tangga mengeluhkan bahwa di bulan ramadhan pengeluaran lebih boros dibandingkan bulan-bulan lainnya. Apa pasal?? Yang seharusya lebih irit (karena makan yang 3 x sehari menjadi 2 x sehari) menjadi lebih boros. Itu karena, (entah ini culture entah apa, tapi yang jelas ini ga dicontohkan oleh Rasulullah SAW) kita suka mengada-ngadakan menu makan. yang ga biasa bikin es campur / kolak / gorengan / penganan lain kemudian menu-menu itu menjadi wajib hadir.
Trus, yang lebih kacau lagi, selama Ramadhan, pusat belanja malah ngasil sale gila-gilaan. Bahkan di akhir Ramadhan yang notabene itu adalah kandidat utama malam lailatul qadr, jadilah orang banyak berlarian ke mall instead of mushola.
Trus, ada juga orang yang jadi demen begadang di bulan Ramadhan dan demen kerja keras. Itu karena kejar setoran untuk orderan bikin kue kering, jahitan baju, mukena, de el el. Belum lagi mudik yang di siang hari panas terik mampu membakar emosi dan memancing lapar dahaga, apakah mudah mempertahankan shaum dalam kondisi seperti itu ???
So... APakah Ramadhan hanya seremonial dan keutamaan yang didengungkan di setiap ceramah para ustadz kondang yang sekarang "ngartis" juga cuman normatif ajah?
uh sedihnya.
-Saat Rindu Ramadhan seperti tahun 2003, saat aku berkesempatan menginjakkan kakiku ke BAITULLAH-
Meja kerja jam 3.44
1 Oktober 2009
Ramadhan Tahun Ini, dan Ramadhan Tahun Lalu
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
ALHAMDULILLAH ALLAH masih memberikan kesempatan kepadaku dan keluarga untuk bersua dengan Ramadhan. Semoga tahun depan pun kami masih bersua dengannya dalam keadaan yang baik. AMIEN.
Ramadhan menjadi bulan Tarbiyah untukku pribadi. Selain tarbiyah melalui aktivitas ibadah yang frekuensinya jadi meningkat(walaupun sedikit) dibanding hari biasa, ada juga tarbiyah langsung dari skenario kehidupanku yang telah dibuat olehNYA yang Maha Sempurna.
Tahun lalu, memasuki Ramadhan, adalah memasuki periode 'jobless' juga untuk suamiku. Kontraknya habis dan tidak diperpanjang. Saat itu aku sedang hamil sekitar 8 bulanan, memasuki bulan ke-9. Rasanya saat itu aku merasa the unluckiest person in the universe (lebay abiiissss). Membayangkan harapan orang tua untuk dipenuhi kebutuhannya untuk lebaran, berhitung-hitung biaya kelahiran yang bikin ketar-ketir apakah normal atau sesar, dan lain-lain.
Belum lagi, selama Ramadhan kami 'kucing-kucingan' dengan Mom di rumah. Berangkat pagi mengantar aku ke stasiun untuk ngantor, tapi akhirnya hubby ngendon di rumah ortunya seharian. Sore kami pulang seperti biasa. Hingga suatu hari, setelah satu tes di perusahaan besar, ada info mendadak untuknya mengantar lamaran ke perusahaan yang menjadi tempatnya menjemput maisya kini. Pulang dari sana, tubuhnya langsung sakit. Panas tinggi, muntah. Mungkin dehidrasi.
SUBHANALLAH... ALLAH Yang Maha Mencukupi kebutuhan kami. Ramadhan usai, setelah libur lebaran, ALHAMDULILLAH suamiku langsung bekerja di perusahaan yang menjadi tempatnya sekarang bekerja. ALHAMDULILLAH kami bisa memenuhi kebutuhan untuk lebaran keluarga, dan ALHAMDULILLAH kelahiran pun normal, dan biaya yang dibutuhkan pun bisa kami purchase, bahkan SUBHANALLAH, kami bisa juga melangsungkan aqiqah.
Syukur tak terhingga padaMU Ya ROBB.
Ramadhan tahun ini pun ada tarbiyah juga. Saat aku didera sakit tenggorokan hebat dan ga ngantor selama 3 hari, kemudian dua kali berobat di dokter yang IRUD [Irrational used of drugs] sehingga produksi ASI ku pun turun drastis dan anakku pun lagi susah makan, dan Mom di rumah mulai berkoar mengenai tambahan susu formula untuk si gembil yang usianya jalan 11 bulan (padahal cita-cita memberikan ASI untuknya adalah sampai usianya setahun), dan keribetan di rumah (entah dibuat ribet atau karena mindsetnya aja sehingga keadaan yang biasa aja terasa ribet) karena ketiadaan asisten rumah tangga.
SUBHANALLAH ... Semua sudah lewat. ALHAMDULILLAH aku dan keluargaku sehat, si gembil juga mau makan, dan urusan rumah tangga kami jalani dengan rilex dan santai.
Terima kasih ya ALLAH atas Tarbiyah ini,
Pertemukan lagi kami dengan RamadhanMU Ya ROBB.
Amien
Meja kerja jam 3.05
1 Oktober 2009
ALHAMDULILLAH ALLAH masih memberikan kesempatan kepadaku dan keluarga untuk bersua dengan Ramadhan. Semoga tahun depan pun kami masih bersua dengannya dalam keadaan yang baik. AMIEN.
Ramadhan menjadi bulan Tarbiyah untukku pribadi. Selain tarbiyah melalui aktivitas ibadah yang frekuensinya jadi meningkat(walaupun sedikit) dibanding hari biasa, ada juga tarbiyah langsung dari skenario kehidupanku yang telah dibuat olehNYA yang Maha Sempurna.
Tahun lalu, memasuki Ramadhan, adalah memasuki periode 'jobless' juga untuk suamiku. Kontraknya habis dan tidak diperpanjang. Saat itu aku sedang hamil sekitar 8 bulanan, memasuki bulan ke-9. Rasanya saat itu aku merasa the unluckiest person in the universe (lebay abiiissss). Membayangkan harapan orang tua untuk dipenuhi kebutuhannya untuk lebaran, berhitung-hitung biaya kelahiran yang bikin ketar-ketir apakah normal atau sesar, dan lain-lain.
Belum lagi, selama Ramadhan kami 'kucing-kucingan' dengan Mom di rumah. Berangkat pagi mengantar aku ke stasiun untuk ngantor, tapi akhirnya hubby ngendon di rumah ortunya seharian. Sore kami pulang seperti biasa. Hingga suatu hari, setelah satu tes di perusahaan besar, ada info mendadak untuknya mengantar lamaran ke perusahaan yang menjadi tempatnya menjemput maisya kini. Pulang dari sana, tubuhnya langsung sakit. Panas tinggi, muntah. Mungkin dehidrasi.
SUBHANALLAH... ALLAH Yang Maha Mencukupi kebutuhan kami. Ramadhan usai, setelah libur lebaran, ALHAMDULILLAH suamiku langsung bekerja di perusahaan yang menjadi tempatnya sekarang bekerja. ALHAMDULILLAH kami bisa memenuhi kebutuhan untuk lebaran keluarga, dan ALHAMDULILLAH kelahiran pun normal, dan biaya yang dibutuhkan pun bisa kami purchase, bahkan SUBHANALLAH, kami bisa juga melangsungkan aqiqah.
Syukur tak terhingga padaMU Ya ROBB.
Ramadhan tahun ini pun ada tarbiyah juga. Saat aku didera sakit tenggorokan hebat dan ga ngantor selama 3 hari, kemudian dua kali berobat di dokter yang IRUD [Irrational used of drugs] sehingga produksi ASI ku pun turun drastis dan anakku pun lagi susah makan, dan Mom di rumah mulai berkoar mengenai tambahan susu formula untuk si gembil yang usianya jalan 11 bulan (padahal cita-cita memberikan ASI untuknya adalah sampai usianya setahun), dan keribetan di rumah (entah dibuat ribet atau karena mindsetnya aja sehingga keadaan yang biasa aja terasa ribet) karena ketiadaan asisten rumah tangga.
SUBHANALLAH ... Semua sudah lewat. ALHAMDULILLAH aku dan keluargaku sehat, si gembil juga mau makan, dan urusan rumah tangga kami jalani dengan rilex dan santai.
Terima kasih ya ALLAH atas Tarbiyah ini,
Pertemukan lagi kami dengan RamadhanMU Ya ROBB.
Amien
Meja kerja jam 3.05
1 Oktober 2009
Wednesday, July 22, 2009
Different Style
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Jadi ceritanya....
aku menulis email curahan hati, yang di dalamnya ada permntaan maaf juga atas kejutekan gwe. he..he..
Di email itu udah gwe tulis mengapa gwe bisa jutek, ada artikelnya juga yang menjadi latar belakang kejutekan gwe (gwe copaste bukan untuk pembenaran lho, gwe copaste untuk mencari letak 'penyakit emosi' gwe di mana, dan untuk disembuhkan). Pokoknya, isi email nya mah panjang banget deh.
dan tahukah saudara-saudara apa balasan hubby gwe???
ouhh... begitu menyentuh hati.. balasannya itu adalah ...:
whuaattt??? segitu doank? Sementara gwe mengharap ada wejangan bla-bla-bla atau apalah... ini mah sekelumit kalimat doank. pfiuuhhh...
Ya sudahlah. semoga kita saling paham dan terutama gwe, makin cerdas mengelola emosi.
Meja kerja jam 3.26
22 Juli 2009
Jadi ceritanya....
aku menulis email curahan hati, yang di dalamnya ada permntaan maaf juga atas kejutekan gwe. he..he..
Di email itu udah gwe tulis mengapa gwe bisa jutek, ada artikelnya juga yang menjadi latar belakang kejutekan gwe (gwe copaste bukan untuk pembenaran lho, gwe copaste untuk mencari letak 'penyakit emosi' gwe di mana, dan untuk disembuhkan). Pokoknya, isi email nya mah panjang banget deh.
dan tahukah saudara-saudara apa balasan hubby gwe???
ouhh... begitu menyentuh hati.. balasannya itu adalah ...:
Iya, makasih ya..muach….
whuaattt??? segitu doank? Sementara gwe mengharap ada wejangan bla-bla-bla atau apalah... ini mah sekelumit kalimat doank. pfiuuhhh...
Ya sudahlah. semoga kita saling paham dan terutama gwe, makin cerdas mengelola emosi.
Meja kerja jam 3.26
22 Juli 2009
Tuesday, July 21, 2009
One Stop Family
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Kalo dah berkeluarga itu, emang baiknya mendirikan keluarga secara utuh, sendiri, dan mandiri. Maksudnya, tak memakai campur tangan anggota keluarga yang lain.
Mungkin dilihat dari luar atau sikap sehari-hari, everything's fine. Tapi dalam hati... siapa yang tau? Palagi model keluarga gwe yang bukan tipe frankly speaking, dipendem dalam hati, tapi menjadi issue keluarga. Hadouhhh...
Dan ini fase yang sedang gwe lewati. Ga tau ya, apa karena suudzon atau apa terhadap my fam, dampaknya gwe jadi sering uring-uringan ke hubby. Per hari ini, per tadi pagi dah ngomel ke dia dengan bab 'bangun pagi, mandi lebih pagi". Topik kaya gitu sebenernya kalo diomongin ga pake urat bisa juga kok. Tapi dasar bawaannya jutek, ngomongnya teteup pake urat.
Di otak gwe, kayanya semua ketidaknyamanan yang gwe rasakan sekarang pangkalnya adalah dia. duhh Robb, padahal hubby ku juga memiliki tanggung jawab dan pikiran yang pasti jauh lebih berat dan besar daripada aku tho? Dan saiapa yang tau level ketidaknyamanannya atas aku (or my fam) terhadap dirinya? Tapi dari luar dia ebjoy-enjoy aja kok. Oohh... gimana ya biar gwe bisa sesabar dia? ga pernah marah pulak.
Yah.. itulah resiko kalo masih menumpang di cluster ortu permai. 2 sisi mata uang siyh, ada enak, kadang ada ga nyamannya. Nah.. ketdaknyamanan itu yang kadang pencetusnya bukan dari internal pasangan itu, tapi dari eksternal pasangan itu.
Seperti biasa, gwe jadi pengen nangis. Bingung dan (agak) kesal !! Gwe harus menjadi penengah, sehingga semua pihak tetap nyaman pada posisinya masing-masing. Tapi.. plis deyh... gwe aja rasanya capek banget, mikirin macem2 dan ngejalanin hari-hari yang (kadang) gwe ga punya tujuan terhadap hari-hari yang gwe lalui.
Ohh Rabb, kasih aku petunjuk Rabb.
Maafin aku ya.
Meja kerja jam 12.24,
Selasa, 21 Juli 2009
Kalo dah berkeluarga itu, emang baiknya mendirikan keluarga secara utuh, sendiri, dan mandiri. Maksudnya, tak memakai campur tangan anggota keluarga yang lain.
Mungkin dilihat dari luar atau sikap sehari-hari, everything's fine. Tapi dalam hati... siapa yang tau? Palagi model keluarga gwe yang bukan tipe frankly speaking, dipendem dalam hati, tapi menjadi issue keluarga. Hadouhhh...
Dan ini fase yang sedang gwe lewati. Ga tau ya, apa karena suudzon atau apa terhadap my fam, dampaknya gwe jadi sering uring-uringan ke hubby. Per hari ini, per tadi pagi dah ngomel ke dia dengan bab 'bangun pagi, mandi lebih pagi". Topik kaya gitu sebenernya kalo diomongin ga pake urat bisa juga kok. Tapi dasar bawaannya jutek, ngomongnya teteup pake urat.
Di otak gwe, kayanya semua ketidaknyamanan yang gwe rasakan sekarang pangkalnya adalah dia. duhh Robb, padahal hubby ku juga memiliki tanggung jawab dan pikiran yang pasti jauh lebih berat dan besar daripada aku tho? Dan saiapa yang tau level ketidaknyamanannya atas aku (or my fam) terhadap dirinya? Tapi dari luar dia ebjoy-enjoy aja kok. Oohh... gimana ya biar gwe bisa sesabar dia? ga pernah marah pulak.
Yah.. itulah resiko kalo masih menumpang di cluster ortu permai. 2 sisi mata uang siyh, ada enak, kadang ada ga nyamannya. Nah.. ketdaknyamanan itu yang kadang pencetusnya bukan dari internal pasangan itu, tapi dari eksternal pasangan itu.
Seperti biasa, gwe jadi pengen nangis. Bingung dan (agak) kesal !! Gwe harus menjadi penengah, sehingga semua pihak tetap nyaman pada posisinya masing-masing. Tapi.. plis deyh... gwe aja rasanya capek banget, mikirin macem2 dan ngejalanin hari-hari yang (kadang) gwe ga punya tujuan terhadap hari-hari yang gwe lalui.
Ohh Rabb, kasih aku petunjuk Rabb.
Maafin aku ya.
Meja kerja jam 12.24,
Selasa, 21 Juli 2009
Wednesday, June 10, 2009
Budaya Membaca
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Pemerintah negeri ini nampaknya aware dengan kebaikan budaya membaca. Dah ada perpustakaan keliling, slogan-slogan untuk gemar membaca, bahkan memakai Ikon Tantowi Yahya di depan perpust nasional.
Tapi,,, sebagai outsidernya depdiknas dan perpustakaan, pastinya, gwe meminta lebih dunks.. he..he.. Begini ya, pak pejabat Depdiknas. kalo mau suka baca, yang Anda perlu perjuangkan adalah :
1. Subsidi harga kertas. Biar harga buku murah. malah, kalo bisa, beli buku semurah beli VCD bajakan yang harganya 6 rebu itu. Jadi, kalo kita beli buku, duitnya hanya masuk ke royalti si penulis.
2. Kasih bonus untuk penulis2 baru yang aktif. Kalo penulis lama mah emang itu udah kerjaannya, jadi hm... sepertinya ga perlu reward dia udah bisa punya pundi2 duit sendiri dey. Kalo penulis barus, kan bisa meng-encourage orang2 yang ga berani publish tulisannya menjadi nekat dan berani.
3. Bikin public area dan service area yang nyaman untuk kegiatan membaca. Hal ini didasari sama pengalaman gwe nungguin hubby di halte matraman 1. Dah ada 1 buku untuk dinikmati. Tapi... gara-gara desain tempat duduk halte yang cuma bisa diduduki setengah bagian (maaf) p*nt*t, jadinya gwe duduknya kudu miring2. ga enjoy banget. Makanya orang prefer berdiri kalo lagi di halte. Lah... kalo berdiri emangnya nyaman untuk baca? (kecuali di kereta. Asalkan ga berdesakan, berdiri tetaplah nyaman untuk membaca).
4. Banyakin gerai buku di pusat perbelanjaan. ini apa culture atau apa ya, kayanya pusat perbelanjaan banyaknya sama baju-baju deyh. ALHAMDULILLAH waktu gwe umroh, di sana itu mall (yang di bawah hotel horison) pusat perbelanjaannya selain nyediain baju-baju, gerai bukunya buanyak lho. acik kaan??
5. Trus, untuk tempat2 nunggu seperti peron kereta, bandara, sediain deyh majalah2 / koran2 bermutu buat dibaca. Jangan juga sediain surat kabar yang isinya melulu tentang selebritis yang ga penting itu (sigh... gwe sebel banget ma yang namanya infotainment).
Dah dey itu aja. Moga2 pejabat diknas ada yang baca tulisan ini, trus execute ide2 gwe. Gwe yakin, di luaran sana para read-lover punya ide yang lebih brilian daripada gwe.
meja kerja 9 Juni 2009 jam 10.30
Pemerintah negeri ini nampaknya aware dengan kebaikan budaya membaca. Dah ada perpustakaan keliling, slogan-slogan untuk gemar membaca, bahkan memakai Ikon Tantowi Yahya di depan perpust nasional.
Tapi,,, sebagai outsidernya depdiknas dan perpustakaan, pastinya, gwe meminta lebih dunks.. he..he.. Begini ya, pak pejabat Depdiknas. kalo mau suka baca, yang Anda perlu perjuangkan adalah :
1. Subsidi harga kertas. Biar harga buku murah. malah, kalo bisa, beli buku semurah beli VCD bajakan yang harganya 6 rebu itu. Jadi, kalo kita beli buku, duitnya hanya masuk ke royalti si penulis.
2. Kasih bonus untuk penulis2 baru yang aktif. Kalo penulis lama mah emang itu udah kerjaannya, jadi hm... sepertinya ga perlu reward dia udah bisa punya pundi2 duit sendiri dey. Kalo penulis barus, kan bisa meng-encourage orang2 yang ga berani publish tulisannya menjadi nekat dan berani.
3. Bikin public area dan service area yang nyaman untuk kegiatan membaca. Hal ini didasari sama pengalaman gwe nungguin hubby di halte matraman 1. Dah ada 1 buku untuk dinikmati. Tapi... gara-gara desain tempat duduk halte yang cuma bisa diduduki setengah bagian (maaf) p*nt*t, jadinya gwe duduknya kudu miring2. ga enjoy banget. Makanya orang prefer berdiri kalo lagi di halte. Lah... kalo berdiri emangnya nyaman untuk baca? (kecuali di kereta. Asalkan ga berdesakan, berdiri tetaplah nyaman untuk membaca).
4. Banyakin gerai buku di pusat perbelanjaan. ini apa culture atau apa ya, kayanya pusat perbelanjaan banyaknya sama baju-baju deyh. ALHAMDULILLAH waktu gwe umroh, di sana itu mall (yang di bawah hotel horison) pusat perbelanjaannya selain nyediain baju-baju, gerai bukunya buanyak lho. acik kaan??
5. Trus, untuk tempat2 nunggu seperti peron kereta, bandara, sediain deyh majalah2 / koran2 bermutu buat dibaca. Jangan juga sediain surat kabar yang isinya melulu tentang selebritis yang ga penting itu (sigh... gwe sebel banget ma yang namanya infotainment).
Dah dey itu aja. Moga2 pejabat diknas ada yang baca tulisan ini, trus execute ide2 gwe. Gwe yakin, di luaran sana para read-lover punya ide yang lebih brilian daripada gwe.
meja kerja 9 Juni 2009 jam 10.30
Monday, June 08, 2009
Introspeksi
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Yang harus gwe benahi di diri gwe :
1. Hilangkan kebiasaan ngeluh
2. Hilangkan pikiran2 atau kekhawatiran yang nggak-nggak. Karena ga ada yang tau masa depan.
3. Bersyukur... nikmat ALLAH yang ada di gwe sungguh tak terhitung.
di meja, jam 10.15
8 June 2009
Yang harus gwe benahi di diri gwe :
1. Hilangkan kebiasaan ngeluh
2. Hilangkan pikiran2 atau kekhawatiran yang nggak-nggak. Karena ga ada yang tau masa depan.
3. Bersyukur... nikmat ALLAH yang ada di gwe sungguh tak terhitung.
di meja, jam 10.15
8 June 2009
Wednesday, May 27, 2009
Isi Kuisioner
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Barusan, aku selesai mengerjakan sebuah kuisioner yang diedarkan oleh seorang manajer di Group aku bekerja. Ini kuisioner anaknya yang sedang melaksanakan thesis di UGM.
[Evaluasi 1 : hayyah.... udah mo lulus S2 thesis aja minta diedarin bapaknya. pliss deyh... Kasian kan Bapaknya, mana udah sibuk, kudu ngedar2in kuisioner pulak. kok jadi bete gini ya gwe, huuuhhh... ngiri aja kali niyh gwe, mo sekolah kok belom bisa juga. hiks...]
Trus, pas aku isi kuisionernya...
Kok ga jauh beda siyh metode penelitiannya sama yang gwe kerjain buat skripsi?? Serba kualitatif, tapi kalo nyebarnya kaya gini, mengandung bias yang lumayan gede.
Udah gitu, kalimatnya juga masih aja aa kata-kata ... 'jarang', 'sering', de el el.
Seinget gwe, kalo bahasa di kuisioner itu kudu bahasa tunggal, dan fact. Kalo udah ada keterangan frekuensi waktu gitu, pemahaman orang bisa beda2. Kecuali, dikuantitatifkan.. misal : berapa sering anda mengikuti knoledge forum di kantor? a. 2x; b. 3x; de es te.
udah ahh... kalo ngiri jangan komplain ke penelitiannya orang. Mungkin ada ilmu baru yang belum gwe tau tentang metode penelitian.
Hm... sekarang, gwe lagi berkhayal, dan memulai usaha untuk mencari scholarship ke luar negeri (duhhh.... noraknya masih aja sama niyh, coz belom pernah ke LN. pengen banget liat dan ngerasain tinggal di muka bumi ALLAH di bagian lain). tapi jurusan apa ya? Kalo mo terusin dari jurusan S1, hayaah... kerjaan gwe ga mumpuni untuk gwe menjadi expert di bidang yang gwe ambil di S1. Bidang telko juga gwe ga terlalu interest.
Well, yang gwe demen itu...
1. makan. hm... apa gwe kudu ambil jurusan culinary? haahhh !!! ngga lah. bisa berantakan dapurnya.
2. read. Nah, ini kayanya ok niyh. gwe cari jurusan yang banyak bacanya aja, tapi ga omdo. he..he. seperti sastra. tepatnya, sastra inggris. aciiikk...
ok udah dulu nulisnya. dah mulai ngelantur. back to work, kalo lagi idle, segera brosing scholarship luar negeri untuk bahasa inggris. AMIEN...
Meja kerja, jam 10.33 AM
27 May 2009
Barusan, aku selesai mengerjakan sebuah kuisioner yang diedarkan oleh seorang manajer di Group aku bekerja. Ini kuisioner anaknya yang sedang melaksanakan thesis di UGM.
[Evaluasi 1 : hayyah.... udah mo lulus S2 thesis aja minta diedarin bapaknya. pliss deyh... Kasian kan Bapaknya, mana udah sibuk, kudu ngedar2in kuisioner pulak. kok jadi bete gini ya gwe, huuuhhh... ngiri aja kali niyh gwe, mo sekolah kok belom bisa juga. hiks...]
Trus, pas aku isi kuisionernya...
Kok ga jauh beda siyh metode penelitiannya sama yang gwe kerjain buat skripsi?? Serba kualitatif, tapi kalo nyebarnya kaya gini, mengandung bias yang lumayan gede.
Udah gitu, kalimatnya juga masih aja aa kata-kata ... 'jarang', 'sering', de el el.
Seinget gwe, kalo bahasa di kuisioner itu kudu bahasa tunggal, dan fact. Kalo udah ada keterangan frekuensi waktu gitu, pemahaman orang bisa beda2. Kecuali, dikuantitatifkan.. misal : berapa sering anda mengikuti knoledge forum di kantor? a. 2x; b. 3x; de es te.
udah ahh... kalo ngiri jangan komplain ke penelitiannya orang. Mungkin ada ilmu baru yang belum gwe tau tentang metode penelitian.
Hm... sekarang, gwe lagi berkhayal, dan memulai usaha untuk mencari scholarship ke luar negeri (duhhh.... noraknya masih aja sama niyh, coz belom pernah ke LN. pengen banget liat dan ngerasain tinggal di muka bumi ALLAH di bagian lain). tapi jurusan apa ya? Kalo mo terusin dari jurusan S1, hayaah... kerjaan gwe ga mumpuni untuk gwe menjadi expert di bidang yang gwe ambil di S1. Bidang telko juga gwe ga terlalu interest.
Well, yang gwe demen itu...
1. makan. hm... apa gwe kudu ambil jurusan culinary? haahhh !!! ngga lah. bisa berantakan dapurnya.
2. read. Nah, ini kayanya ok niyh. gwe cari jurusan yang banyak bacanya aja, tapi ga omdo. he..he. seperti sastra. tepatnya, sastra inggris. aciiikk...
ok udah dulu nulisnya. dah mulai ngelantur. back to work, kalo lagi idle, segera brosing scholarship luar negeri untuk bahasa inggris. AMIEN...
Meja kerja, jam 10.33 AM
27 May 2009
Tuesday, April 28, 2009
Aku Menangis (Lagi)
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Kemaren sore...
Di kubikal tetangga, temanku kedatangan tamu dari vendor. Dua orang wanita cantik-cantik. Yang seorang, aku merasa cukup familiar dengan wajahnya yang cantik. Teman kuliahku dulu. Tetapi kulupa namanya. Dan saat ia memperkenalkan diri.. oiya !! namanya Maya. Ingatlah aku akan sosok seorang cewek yang cukup 'dipandang' oleh seniorku karena kecantikannya.
Detik berjalan selanjutnya, aku berharap dia tidak melihatku, dan kalaupun dia melihatku dia tidak mengenalku. Bukannya apa, maaf-maaf saja.. aku merasa 'malu' dengan posisiku saat ini. Sebaai karyawan yang ahh... (ga usah disebut yah statusnya). Dan detik selanjutnya, ribuan pikiran jelek berkecamuk. Bahkan saat aku berboncengan moto dengan suamiku menuju rumah.
Sempat bertanya ...
Apa ini yang namanya nasib-nasib an?
Apa ini yang disebut rejeki-rejeki an?
Apa cantik berkorelasi dan berbanding lurus dengan rejeki? Maaf yah, tetapi secara akademis nilaiku lebih OK daripada si cantik tadi (ALHAMDULILLAH ada yang bisa gwe banggain dari diri gwe. he..he..)
Duhh... Kalo semua pertanyaan di atas jawabannya ya, berarti aku mengingkari apa yang udah ALLAH kasih ke aku selama ini yah. Mengingkari rejeki diriku yang dikelilingi suasana islam, ortu yang sehat dan mensupport semua aktivitas positifku, suami ganteng yang sehat yang matanya selalu dijaga, anak yang lucu, cerdas dan sehat, teman-teman yang baik, dan sebagainya-sebagainya.
Cobaanku hanya ujian kesabaran. Kesabaran untuk tetap berusaha ngepply, dan crawling my carrier from the bottom (not relally bottom juga siyh. he..he..).
Ahhh.. apa gunanya nangis.
WA Lt. 11 jam 13.00
28 April 2009
Kemaren sore...
Di kubikal tetangga, temanku kedatangan tamu dari vendor. Dua orang wanita cantik-cantik. Yang seorang, aku merasa cukup familiar dengan wajahnya yang cantik. Teman kuliahku dulu. Tetapi kulupa namanya. Dan saat ia memperkenalkan diri.. oiya !! namanya Maya. Ingatlah aku akan sosok seorang cewek yang cukup 'dipandang' oleh seniorku karena kecantikannya.
Detik berjalan selanjutnya, aku berharap dia tidak melihatku, dan kalaupun dia melihatku dia tidak mengenalku. Bukannya apa, maaf-maaf saja.. aku merasa 'malu' dengan posisiku saat ini. Sebaai karyawan yang ahh... (ga usah disebut yah statusnya). Dan detik selanjutnya, ribuan pikiran jelek berkecamuk. Bahkan saat aku berboncengan moto dengan suamiku menuju rumah.
Sempat bertanya ...
Apa ini yang namanya nasib-nasib an?
Apa ini yang disebut rejeki-rejeki an?
Apa cantik berkorelasi dan berbanding lurus dengan rejeki? Maaf yah, tetapi secara akademis nilaiku lebih OK daripada si cantik tadi (ALHAMDULILLAH ada yang bisa gwe banggain dari diri gwe. he..he..)
Duhh... Kalo semua pertanyaan di atas jawabannya ya, berarti aku mengingkari apa yang udah ALLAH kasih ke aku selama ini yah. Mengingkari rejeki diriku yang dikelilingi suasana islam, ortu yang sehat dan mensupport semua aktivitas positifku, suami ganteng yang sehat yang matanya selalu dijaga, anak yang lucu, cerdas dan sehat, teman-teman yang baik, dan sebagainya-sebagainya.
Cobaanku hanya ujian kesabaran. Kesabaran untuk tetap berusaha ngepply, dan crawling my carrier from the bottom (not relally bottom juga siyh. he..he..).
Ahhh.. apa gunanya nangis.
WA Lt. 11 jam 13.00
28 April 2009
Monday, April 06, 2009
What Do You Think About Plagiat?
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Plagiat.. yang berarti menjiplak hasil karya orang lain, kemudian dikalim sebagai hasil karya sendiri.
Bagaimana menurut Anda?
Satu sisi.. itu adalah bentuk prilaku yang tidak intelek. Menggambarkan ketidakjujuran. Dan... menurunkan martabat diri sendiri. Betapa sesorang bersusah payah menghasilkan suatu karya, kemudian diklaim oleh orang lain sebagai karyanya.
Tapi, di dimensi lain, memangnya se'penting' itukah hasil karya kita? Bukankah semua yang kita hasilkan adalah karunia ALLAH, ALLAH yang memberi ilmu untuk kita semua, dan mungkin... melalui kita ilmu itu diberikan ALLAH untuk sesama kita.
ALLAHUA'LAM BISHSHOWAB.
Aku pribadi, sejujurnya... sebel juga dengan plagiator ini.
Ya RABB ... semoga aku terhindar dari tindakan plagiat ini. Semoga aku selalu ingat untuk mencantumkan nama orang pembuat quotes atau pembuat artikel atau lainnya jika aku mengutip suatu pernyataan. Amien
WA Lt. 11 jam 1.14
6 April 2009
Plagiat.. yang berarti menjiplak hasil karya orang lain, kemudian dikalim sebagai hasil karya sendiri.
Bagaimana menurut Anda?
Satu sisi.. itu adalah bentuk prilaku yang tidak intelek. Menggambarkan ketidakjujuran. Dan... menurunkan martabat diri sendiri. Betapa sesorang bersusah payah menghasilkan suatu karya, kemudian diklaim oleh orang lain sebagai karyanya.
Tapi, di dimensi lain, memangnya se'penting' itukah hasil karya kita? Bukankah semua yang kita hasilkan adalah karunia ALLAH, ALLAH yang memberi ilmu untuk kita semua, dan mungkin... melalui kita ilmu itu diberikan ALLAH untuk sesama kita.
ALLAHUA'LAM BISHSHOWAB.
Aku pribadi, sejujurnya... sebel juga dengan plagiator ini.
Ya RABB ... semoga aku terhindar dari tindakan plagiat ini. Semoga aku selalu ingat untuk mencantumkan nama orang pembuat quotes atau pembuat artikel atau lainnya jika aku mengutip suatu pernyataan. Amien
WA Lt. 11 jam 1.14
6 April 2009
Tuesday, March 31, 2009
Khayalan...
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Ku jadi orang yang memiliki passive income, di luar active income ku yang lebih dari cukup.
Maka passive income itu akan kugunakan untuk membuat rumah dengan kamar yang banyak, ada arena bermain indoor dan outdoor, lengkap dengan kolam renang. Akan kurekrut orang-orang baik untuk mengurus rumah itu dan kugaji dengan passive income aku itu.
Terus... Bayi-bayi dan balita yang di pinggir jalan, yang orang tuanya udah males ngurusin mereka, akan kubawa mereka tinggal di rumah itu. Semuanya kumandikan, kucukur rambutnya biar bersih, kupotong kuku mereka, sikat gigi mereka, kupakaikan baju yang bersih bersahaja. Dan hari-hari selanjutnya, kurekrut gadis-gadis yang loveable untuk mengurus para bayi dan balita itu, untuk mengajarkan mereka cinta ALLAH, mandiri, empati terhadap sesama, kreative, dan percaya diri Dan... kumasukkan ke mindset mereka bahwa mereka akan menjadi generasi Rabbani yang sukses dan menggenggam dunia.
Aemoga ALLAH memberikan kesempatan mewujudkan khayalan itu, baik melalui aku atau saudaraku yang lain. Amien
WA Lt.11
jam 8.04 di 31 Maret 2009
Sebelum meeting.
Dan, setelah 2x melihat baby seumuran anakku terpapar di jalan raya Jakarta yang jahat banget itu, aku pun menulis email ke 2 orang Ibu yang bergerak di ranah kewanitaan. Aku ngareeeeepppp banget imelku segera direspon. Tapi, sampe hari ini (kirim imelnya dari hari jumat 22 may 2009) belom ada balasan imel.
Duh.. apa mereka sesibuk itukah? Tapi bukankah hare gene orang sibuk selalu terkonek dengan internet, sehingga mereka menjadikan diri mereka sibuk???
Atau belom punya jawaban atas issue yang aku lemparkan? Lho.. ini memang bukan tugas mereka per orang atau berdua atau bertiga sama aku. Ini adlaah agenda umat manusia menyelamatkan baby... menyelamatkan generasi ! menyelamatkan keturunan ! Dan nantinya, menghasilkan generasi yang bukan meneruskan keadaan yang buruk, tapi membalik semua yang buruk itu jadi baik.
Ini tugas kita semua. Dan gweb utuh sodara2 gwe, karna gwe tau kelemahan gwe sehingga gwe cuma bisa melihat babies itu, and just crying instead of doing something.
meja kerja jam 10.38
27 may 2009
Dan setelah misu-misu karena emailku belom ada respom, ALHAMDULILLAH saat di nursery room ada sebuah SMS masuk. Isinya : emailnya sudah kami baca bersama, insyaALLAH kami follow up.
ALHAMDULILLAH... mendengarnya bagaikan musafir kepanasan lalu sampai pada sebuah hutan yang sejuk dengan air terjun serta pepohonan dengan buah-buahan yang ranum dan mudah dipetik. Rasanya seluruh raga akan diberdayakan untuk mereguk kenikmatan semua itu
Meja kerja jam 1.45
27 May 2009
Ku jadi orang yang memiliki passive income, di luar active income ku yang lebih dari cukup.
Maka passive income itu akan kugunakan untuk membuat rumah dengan kamar yang banyak, ada arena bermain indoor dan outdoor, lengkap dengan kolam renang. Akan kurekrut orang-orang baik untuk mengurus rumah itu dan kugaji dengan passive income aku itu.
Terus... Bayi-bayi dan balita yang di pinggir jalan, yang orang tuanya udah males ngurusin mereka, akan kubawa mereka tinggal di rumah itu. Semuanya kumandikan, kucukur rambutnya biar bersih, kupotong kuku mereka, sikat gigi mereka, kupakaikan baju yang bersih bersahaja. Dan hari-hari selanjutnya, kurekrut gadis-gadis yang loveable untuk mengurus para bayi dan balita itu, untuk mengajarkan mereka cinta ALLAH, mandiri, empati terhadap sesama, kreative, dan percaya diri Dan... kumasukkan ke mindset mereka bahwa mereka akan menjadi generasi Rabbani yang sukses dan menggenggam dunia.
Aemoga ALLAH memberikan kesempatan mewujudkan khayalan itu, baik melalui aku atau saudaraku yang lain. Amien
WA Lt.11
jam 8.04 di 31 Maret 2009
Sebelum meeting.
Dan, setelah 2x melihat baby seumuran anakku terpapar di jalan raya Jakarta yang jahat banget itu, aku pun menulis email ke 2 orang Ibu yang bergerak di ranah kewanitaan. Aku ngareeeeepppp banget imelku segera direspon. Tapi, sampe hari ini (kirim imelnya dari hari jumat 22 may 2009) belom ada balasan imel.
Duh.. apa mereka sesibuk itukah? Tapi bukankah hare gene orang sibuk selalu terkonek dengan internet, sehingga mereka menjadikan diri mereka sibuk???
Atau belom punya jawaban atas issue yang aku lemparkan? Lho.. ini memang bukan tugas mereka per orang atau berdua atau bertiga sama aku. Ini adlaah agenda umat manusia menyelamatkan baby... menyelamatkan generasi ! menyelamatkan keturunan ! Dan nantinya, menghasilkan generasi yang bukan meneruskan keadaan yang buruk, tapi membalik semua yang buruk itu jadi baik.
Ini tugas kita semua. Dan gweb utuh sodara2 gwe, karna gwe tau kelemahan gwe sehingga gwe cuma bisa melihat babies itu, and just crying instead of doing something.
meja kerja jam 10.38
27 may 2009
Dan setelah misu-misu karena emailku belom ada respom, ALHAMDULILLAH saat di nursery room ada sebuah SMS masuk. Isinya : emailnya sudah kami baca bersama, insyaALLAH kami follow up.
ALHAMDULILLAH... mendengarnya bagaikan musafir kepanasan lalu sampai pada sebuah hutan yang sejuk dengan air terjun serta pepohonan dengan buah-buahan yang ranum dan mudah dipetik. Rasanya seluruh raga akan diberdayakan untuk mereguk kenikmatan semua itu
Meja kerja jam 1.45
27 May 2009
Monday, March 16, 2009
Jawaban SMS
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Pagi ini aku mengirimkan SMS ke seorang wanita, yang dengan segala kelebihan dan kekurangannya, aku respect sangat padanya.
Isi SMS ku padanya : Maam, apa indikasi pekerjaan yang kita jalani itu berkah ?
Dan jawaban Beliau adalah :
Jadi... over n over again, gwe musti evaluasi apa sih tujuan gwe kerja.
Materi, jabatan, keterpaksaan keadaan, atau apa?
Bekerja untuk menggapai Ridho ALLAH. Ahh...a simple of word, namun implementasinya memerlukan perjuangan yang sangat serius.
Ya ALLAH, tolong aku...
Nothing in this word I can expect, but only YOU Yaa Rab.
WA Lt. 11 jam 11.55
16 March 2009
Pagi ini aku mengirimkan SMS ke seorang wanita, yang dengan segala kelebihan dan kekurangannya, aku respect sangat padanya.
Isi SMS ku padanya : Maam, apa indikasi pekerjaan yang kita jalani itu berkah ?
Dan jawaban Beliau adalah :
1. Pekerjaan itu halal
2. Bisa bermanfaat untuk orang banyak. Semakin banyak yang merasakan manfaatnya, semakin besar keberkahannya. Bisa berbagi kebahagiaan dengan yang lain.
3. Hasil akhirnya, kita akan selalu merasa bahagia atas segala sesuatu, karena landasan dari pekerjaan tersebut adalah untuk dapat ridho ALLAH melalui berbagi kebahagiaan tadi.
Yang jelas, kita bisa merasa berbahagia dengan pekerjaan apapun asal tujuannya mencari ridho ALLAH.
Keberkahan sebanding lurus dengan keridhoan ALLAH pada kita.
Keep smile
Jadi... over n over again, gwe musti evaluasi apa sih tujuan gwe kerja.
Materi, jabatan, keterpaksaan keadaan, atau apa?
Bekerja untuk menggapai Ridho ALLAH. Ahh...a simple of word, namun implementasinya memerlukan perjuangan yang sangat serius.
Ya ALLAH, tolong aku...
Nothing in this word I can expect, but only YOU Yaa Rab.
WA Lt. 11 jam 11.55
16 March 2009
Wednesday, March 11, 2009
Time Bomb
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Ternyata, divisi ini menyimpan bom waktu.
Begini ceritanya. Tadi pagi, saat aku menyimpan ASIP ku di kulkas meja sekretaris, ku melihat teman satu kubikalku menghadap menemui Pak Division Head (DH). Kupikir, mereka berdua discuss masalah trial atau analisa-analisa macem-macem. Setelah temanku itu kembali ke meja, kuinterogasilah dia. Dan ... kesimpulannya adalah sbb :
1. Temanku bertemu Pak DH untuk membicarakan keinginan dia untuk pindah.
2. Alasan yang dikemukakan adalah, temanku merasa dia bukan tipe orang yang kreatif yang bisa mencari pekerjaan, sehingga banyak idle dan tidak cocok di divisi ini.
3. Pak DH ku surprise juga mendengarnya. u know guys, karyawan yang pindah dari suatu bagian menuurnkan gengsi di bagian itu (kecuali, atas penugasan SDM). Dan bilang akan mempelajarinya, dan menyarankan temanku untuk bicara dengan managernya.
4. Ternyata... manager temanku itu juga pengen pindah, sodara-sodara !!!
wuihh... kalo dibikin kuisioner, kayanya banyak member timnya Pak DH yang pengen hengkang dari divisi itu.
Aku juga pernah uring-uringan di divisi ini. Tapi sekarang, lagi let it flow lahh... do more talk less.
Ingin kiranya aku mengungkapkan pandanganku di divisi ini.
Divisi aku adalah sumber ilmu. Berisikan karyawan para alumnus perguruan tinggi terkemuka, bahkan ada yang levelnya S2. Diembel-embeli dengan nama Strategic XXX YYY, maka divisi ini tentulah membuat kebijakan policy mengenai what should do di tahun mendatang (bikinnya roadmap 3 tahun mendatang). Wouuww... sounds smart kan? Trus, di divisi ini, sagala aya deyh. Mo technical, budgetting, administrative, analisis macem-macem, semua ada. Dan... Pak DH ku itu sangatlah pintar dan cerdas dan menjunjung tinggi yang namanya kredibilitas.
Tapi...
1. Pekerjaan terbagi tidak rata baik secara kualitas maupun kuantitas. Efeknya, yang sibuk jadi sibuk banget, yang idle sampe bete surete di kantor.
2. Kami ga tau bagaimana cara mempintarkan diri kami. Belajar mo dari mana? Anyway, bukankah itu bagian dari level manajerial, untuk meninggikan derajat serta potensi tim yang ada di bawahnya dia?
3. Kami ga punya semangat yang sama untuk menjunjung kredibilitas itu. Kebutuhan kami lain-lain... Trully, rasanya ga ada kebutuhan untuk memajukan divisiini. Tujuan kami hanyalah, finish my task. pull stop.
4. Kami ga nyaman berkomunikasi dengan level top managerial. karena isinya adalah ... tugas, selesai, analisa, and done. Eh... tapi pak manajer gwe friendly kok... Dia mau tuh tanya2 tentang mudiknya si Melda, tentang kabar anak gwe, de el el.
siighhh@$^#&
udah ya, segini aja. Mohon maaf, uring-uringan ini dibuat tanpa solusi konkret.
WA Lt.11
11 maret 2009 jam 9.25
Ternyata, divisi ini menyimpan bom waktu.
Begini ceritanya. Tadi pagi, saat aku menyimpan ASIP ku di kulkas meja sekretaris, ku melihat teman satu kubikalku menghadap menemui Pak Division Head (DH). Kupikir, mereka berdua discuss masalah trial atau analisa-analisa macem-macem. Setelah temanku itu kembali ke meja, kuinterogasilah dia. Dan ... kesimpulannya adalah sbb :
1. Temanku bertemu Pak DH untuk membicarakan keinginan dia untuk pindah.
2. Alasan yang dikemukakan adalah, temanku merasa dia bukan tipe orang yang kreatif yang bisa mencari pekerjaan, sehingga banyak idle dan tidak cocok di divisi ini.
3. Pak DH ku surprise juga mendengarnya. u know guys, karyawan yang pindah dari suatu bagian menuurnkan gengsi di bagian itu (kecuali, atas penugasan SDM). Dan bilang akan mempelajarinya, dan menyarankan temanku untuk bicara dengan managernya.
4. Ternyata... manager temanku itu juga pengen pindah, sodara-sodara !!!
wuihh... kalo dibikin kuisioner, kayanya banyak member timnya Pak DH yang pengen hengkang dari divisi itu.
Aku juga pernah uring-uringan di divisi ini. Tapi sekarang, lagi let it flow lahh... do more talk less.
Ingin kiranya aku mengungkapkan pandanganku di divisi ini.
Divisi aku adalah sumber ilmu. Berisikan karyawan para alumnus perguruan tinggi terkemuka, bahkan ada yang levelnya S2. Diembel-embeli dengan nama Strategic XXX YYY, maka divisi ini tentulah membuat kebijakan policy mengenai what should do di tahun mendatang (bikinnya roadmap 3 tahun mendatang). Wouuww... sounds smart kan? Trus, di divisi ini, sagala aya deyh. Mo technical, budgetting, administrative, analisis macem-macem, semua ada. Dan... Pak DH ku itu sangatlah pintar dan cerdas dan menjunjung tinggi yang namanya kredibilitas.
Tapi...
1. Pekerjaan terbagi tidak rata baik secara kualitas maupun kuantitas. Efeknya, yang sibuk jadi sibuk banget, yang idle sampe bete surete di kantor.
2. Kami ga tau bagaimana cara mempintarkan diri kami. Belajar mo dari mana? Anyway, bukankah itu bagian dari level manajerial, untuk meninggikan derajat serta potensi tim yang ada di bawahnya dia?
3. Kami ga punya semangat yang sama untuk menjunjung kredibilitas itu. Kebutuhan kami lain-lain... Trully, rasanya ga ada kebutuhan untuk memajukan divisiini. Tujuan kami hanyalah, finish my task. pull stop.
4. Kami ga nyaman berkomunikasi dengan level top managerial. karena isinya adalah ... tugas, selesai, analisa, and done. Eh... tapi pak manajer gwe friendly kok... Dia mau tuh tanya2 tentang mudiknya si Melda, tentang kabar anak gwe, de el el.
siighhh@$^#&
udah ya, segini aja. Mohon maaf, uring-uringan ini dibuat tanpa solusi konkret.
WA Lt.11
11 maret 2009 jam 9.25
Thursday, March 05, 2009
Racun Mindset
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Pekan ini, beberapa kali aku memerrah di nursery room lantai 15, di mana memang tempat itu didesain sedemikian rupa untuk ibu yang memerah ASInya. Awalnya asik, punya kenalan baru, rumpian seru juga. Tapi ... gwe terkena imbas racun mindset karena statement berikut :
atau yang lain ...
atau juga yang berbau kompetitif
Sebenernya itu semua kalimat positif. Tapi nyampe di otakku, menjadi racun mindset. Karena apa? Karena :
1. Aku berfikir, kuantitas ASI itu ga akan berkurang karena dipengaruhi umur baby atau umur menyusui. Tapi karena mendengar statement pertama tadi, aku jadi mikir... jangan-jangan ASI ku bisa berkurang kuantitasnya.
2. Perah ASI itu bukan ditargetin atau kompetitif. Demi mendengar statement ke-3, aku jadi minder. Otakku stres, walhasil, ASIP ku di bawah jumlah biasa.
3. Emangnya ASIX sampai 6 bulan pake semangat yah? Bukannya naturally ajah? pasti bisa memberikan ASI deyh. Ahh... karena mendengat statement nomor 2 itu, alam bawah sadarku jadi mikir, bahwa memberikan ASIX itu sulit.
So... Besok dan seterusnya, hanya memerah di ruang kecil yang disediakan deket tangga darurat. Walopun tuh ruang diada-adain, tapi memberikan privacy dan kenyamanan yang luar biasa untuk output ASIP aku.
WA Lt.11 jam 4.03
5 Februari 2009
Pekan ini, beberapa kali aku memerrah di nursery room lantai 15, di mana memang tempat itu didesain sedemikian rupa untuk ibu yang memerah ASInya. Awalnya asik, punya kenalan baru, rumpian seru juga. Tapi ... gwe terkena imbas racun mindset karena statement berikut :
Wahh.. usia 4 bulan lagi jaya-jayanya niyh ASI.
atau yang lain ...
Hayo.. semangat-semangat
atau juga yang berbau kompetitif
Wuihh... bunyi perahannya srot-srot-srot.
Sebenernya itu semua kalimat positif. Tapi nyampe di otakku, menjadi racun mindset. Karena apa? Karena :
1. Aku berfikir, kuantitas ASI itu ga akan berkurang karena dipengaruhi umur baby atau umur menyusui. Tapi karena mendengar statement pertama tadi, aku jadi mikir... jangan-jangan ASI ku bisa berkurang kuantitasnya.
2. Perah ASI itu bukan ditargetin atau kompetitif. Demi mendengar statement ke-3, aku jadi minder. Otakku stres, walhasil, ASIP ku di bawah jumlah biasa.
3. Emangnya ASIX sampai 6 bulan pake semangat yah? Bukannya naturally ajah? pasti bisa memberikan ASI deyh. Ahh... karena mendengat statement nomor 2 itu, alam bawah sadarku jadi mikir, bahwa memberikan ASIX itu sulit.
So... Besok dan seterusnya, hanya memerah di ruang kecil yang disediakan deket tangga darurat. Walopun tuh ruang diada-adain, tapi memberikan privacy dan kenyamanan yang luar biasa untuk output ASIP aku.
WA Lt.11 jam 4.03
5 Februari 2009
Monday, March 02, 2009
Te - Pe
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Tebar pesona.
Inilah fenomena caleg di Indonesia menjelang pemilu 2009. Poster / baliho / spanduk / pamflet di mana-mana. Mereka berpose dengan angle terbaik dari wajah mereka. Yang pria... pastinya dandan klimis berjas dan berdasi. Yang wanita, berpakaian cantik dan make-up tebal bak dandanan aku waktu married (yaitu foundation 5 lapis dan bedak 3 lapis). Foto mereka juga dilengkapi dengan jargon-jargon "Memperjuangkan A,B,C,D ... Z untuk rakyat".
Ahh... kalo caleg ngumbar janji, itu mah standar. Kalo caleg memaparkan semua jabatannya di organisasi masyarakat, aku juga ga peduli. Yang pengen aku lihat, caleg itu... menuliskan hal konkret yang sudah dilakukan untuk masyarakat, sebelum ia jadi caleg. Dan tujuan ia jadi caleg agar mempermudah ia menjalankan kebijakan yang berpihak pada masyarakat, dimana sebelum jadi caleg kebijakan itu sering berbenturan dengan birokrasi yang ny*belin itu.
ps : ada ga ya, caleg yang baca blog gwe. xixixi... kwak-kwaaak :))
WA Lt.11 jam 8.39
2 Maret 2009
Tebar pesona.
Inilah fenomena caleg di Indonesia menjelang pemilu 2009. Poster / baliho / spanduk / pamflet di mana-mana. Mereka berpose dengan angle terbaik dari wajah mereka. Yang pria... pastinya dandan klimis berjas dan berdasi. Yang wanita, berpakaian cantik dan make-up tebal bak dandanan aku waktu married (yaitu foundation 5 lapis dan bedak 3 lapis). Foto mereka juga dilengkapi dengan jargon-jargon "Memperjuangkan A,B,C,D ... Z untuk rakyat".
Ahh... kalo caleg ngumbar janji, itu mah standar. Kalo caleg memaparkan semua jabatannya di organisasi masyarakat, aku juga ga peduli. Yang pengen aku lihat, caleg itu... menuliskan hal konkret yang sudah dilakukan untuk masyarakat, sebelum ia jadi caleg. Dan tujuan ia jadi caleg agar mempermudah ia menjalankan kebijakan yang berpihak pada masyarakat, dimana sebelum jadi caleg kebijakan itu sering berbenturan dengan birokrasi yang ny*belin itu.
ps : ada ga ya, caleg yang baca blog gwe. xixixi... kwak-kwaaak :))
WA Lt.11 jam 8.39
2 Maret 2009
Dream
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Beranilah bermimpi. Dan... hargai mimpi orang lain.
Ini fase dimana aku perlu menghargai mimpi orang lain. Mimpi orang yang sangat teramat dekat denganku, yaitu ... mimpi suamiku. Sudah sejak awal menikah ia memimpikan memiliki kuda besi ini.
Naluri wanitaku yang matre mengatakan ... 'ngapain, beli kuda besi jenis lain. toh sudah aada kuda besi yang sehari-hari kami pakai. Kalau mau, sekalian aja nabung untuk punya roda 4.'
Ah... impian tidak bisa disalahkan. Mungkin, impian suamiku itu selevel dengan impianku untuk memiliki satu living room yang dikelilingi rak buku eksklusif dan buku favorit.
Jadi... yang perlu aku lakukan adalah mendukung perwujudan mimpi pria ganteng sedunia itu. Toh... kita juga akan ikut senang pabila orang yang kita cintai tersenyum puas melihat mimpinya ada di hadapannya kan ...?
WA Lt. 11 jam 8.22
2 Maret 2009
Beranilah bermimpi. Dan... hargai mimpi orang lain.
Ini fase dimana aku perlu menghargai mimpi orang lain. Mimpi orang yang sangat teramat dekat denganku, yaitu ... mimpi suamiku. Sudah sejak awal menikah ia memimpikan memiliki kuda besi ini.
Naluri wanitaku yang matre mengatakan ... 'ngapain, beli kuda besi jenis lain. toh sudah aada kuda besi yang sehari-hari kami pakai. Kalau mau, sekalian aja nabung untuk punya roda 4.'
Ah... impian tidak bisa disalahkan. Mungkin, impian suamiku itu selevel dengan impianku untuk memiliki satu living room yang dikelilingi rak buku eksklusif dan buku favorit.
Jadi... yang perlu aku lakukan adalah mendukung perwujudan mimpi pria ganteng sedunia itu. Toh... kita juga akan ikut senang pabila orang yang kita cintai tersenyum puas melihat mimpinya ada di hadapannya kan ...?
WA Lt. 11 jam 8.22
2 Maret 2009
Tuesday, February 24, 2009
Most Wanted
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Sekarang ini gwe lagi pengen banget ... :
1. belimukena sulam pita buat gwe, adik gwe, n adik ipar gwe.
2. beli asesoris silver di jatinegara.
3. beli jam tangan yang jam nya ga nge-jam mulu.
4. beli mainan harga 67.000 buat anak gwe, yang berupa teether trus ada lembaran kaya bukunya.
5. punya buku seri family smat learning program dari sygmacorp.
6. beli mukena gelombang cinta buat hadiah ultah nyokap di bulan juni.
7. ngongkosin ortu gwe pergi berlibur ke banyuwangi n bali bareng temen2 pensiunnya
(ditulis bukan berdasarkan prioritas yah...)
nah... pertanyaannya.
where can i get those huge mount of money???
wa lt.11 jam 3.08
24/2/2009
saat lagi bingung hitung project value nya ericsson
Sekarang ini gwe lagi pengen banget ... :
1. belimukena sulam pita buat gwe, adik gwe, n adik ipar gwe.
2. beli asesoris silver di jatinegara.
3. beli jam tangan yang jam nya ga nge-jam mulu.
4. beli mainan harga 67.000 buat anak gwe, yang berupa teether trus ada lembaran kaya bukunya.
5. punya buku seri family smat learning program dari sygmacorp.
6. beli mukena gelombang cinta buat hadiah ultah nyokap di bulan juni.
7. ngongkosin ortu gwe pergi berlibur ke banyuwangi n bali bareng temen2 pensiunnya
(ditulis bukan berdasarkan prioritas yah...)
nah... pertanyaannya.
where can i get those huge mount of money???
wa lt.11 jam 3.08
24/2/2009
saat lagi bingung hitung project value nya ericsson
Wednesday, February 18, 2009
Stiker Lucu Di Kendaraan
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Udah 2 pekan ini aku pergi dan pulang kantor boncengan sama hubby. Kata mba Puspa, mirip cerita Galih dan Ratna jadul (dimainkan Rano Karno & Yesi Gusman. he..he..). Dan... berhubung membonceng, maka agak sulit jika kami saling bicara. So, kami konsentrasi ke hal-hal yang kami lihat masing-masing.
Nah... aku sempat mencatat 2 tulisan lucu yang tertempel di kendaraan :
This Driver Has No Brain Only Good Looking
trus yang satunya :
Yang jelek silakan duluan
Aduhhh.... eye catching banget siyh
hm.. Motor hubby enaknya kutempel stiker apa yah ???
WA Lt.11 jam 12.25
18 February 2009
Udah 2 pekan ini aku pergi dan pulang kantor boncengan sama hubby. Kata mba Puspa, mirip cerita Galih dan Ratna jadul (dimainkan Rano Karno & Yesi Gusman. he..he..). Dan... berhubung membonceng, maka agak sulit jika kami saling bicara. So, kami konsentrasi ke hal-hal yang kami lihat masing-masing.
Nah... aku sempat mencatat 2 tulisan lucu yang tertempel di kendaraan :
This Driver Has No Brain Only Good Looking
trus yang satunya :
Yang jelek silakan duluan
Aduhhh.... eye catching banget siyh
hm.. Motor hubby enaknya kutempel stiker apa yah ???
WA Lt.11 jam 12.25
18 February 2009
Tuesday, February 17, 2009
Pertanyaan Saat Bangun Pagi
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Tadi pagi, sekitar jam 5, setelah ngulet-ngulet dan menghirup aroma terenak di dunia (yaitu baunya anakku), batinku berkata seperti ini :
'Cape juga tiap hari begini. Apa siyh yang gwe cari, kerj seharian untuk sekian nominal dan tidak mendampingi anakku melewati hari-hari pentingnya yang baru berusia 3.5 bulan di dunia.'
Dan pertanyaan itu sampai sekarang belum terjawab.
so I let the time goes day by day with HIM in my mind (quotes by letto)
WA Lt. 11 jam 4.45
17 February 2009
Tadi pagi, sekitar jam 5, setelah ngulet-ngulet dan menghirup aroma terenak di dunia (yaitu baunya anakku), batinku berkata seperti ini :
'Cape juga tiap hari begini. Apa siyh yang gwe cari, kerj seharian untuk sekian nominal dan tidak mendampingi anakku melewati hari-hari pentingnya yang baru berusia 3.5 bulan di dunia.'
Dan pertanyaan itu sampai sekarang belum terjawab.
so I let the time goes day by day with HIM in my mind (quotes by letto)
WA Lt. 11 jam 4.45
17 February 2009
masih ga percaya :)
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Subhanallah...
Saat ini, kalo ngelihat perempuan hamil, aku tetap saja memandang hal tersebut sesuatu yang amazed. Sesuatu yang luar biasa. Padahal... aku sudah melalui tahapan itu. hamil, melahirkan, dan sekarang menyusui. Subhanallah... tetep amazing bagaimana bisa makhluk seberat 3 kg - an bisa ada di perut perempuan, Dibawa jalan-jalan ke sana-kemari, kok ya kuat yah...
Trus.. melahirkan. Wouw... speechless deyh sama proses satu ini. Ga bisa kudeskripsikan dengan kata-kata. Proses medis yang lain (misal : operasi cabut gigi geraham bungsu, atau cabut gigi), itu bisa aku deskripsikan dengan kata-kata. Bahkan rasa nyerinya pun bisa kuungkapkan. Tapi proses melahirkan itu ... Subhanallah...
Betapa Maha Sempurna ALLAH menciptakan semua makhluknya. Amazed me all the time.
WA Lt. 11
jam 11.57
Selasa, 17 Februari 2009
Subhanallah...
Saat ini, kalo ngelihat perempuan hamil, aku tetap saja memandang hal tersebut sesuatu yang amazed. Sesuatu yang luar biasa. Padahal... aku sudah melalui tahapan itu. hamil, melahirkan, dan sekarang menyusui. Subhanallah... tetep amazing bagaimana bisa makhluk seberat 3 kg - an bisa ada di perut perempuan, Dibawa jalan-jalan ke sana-kemari, kok ya kuat yah...
Trus.. melahirkan. Wouw... speechless deyh sama proses satu ini. Ga bisa kudeskripsikan dengan kata-kata. Proses medis yang lain (misal : operasi cabut gigi geraham bungsu, atau cabut gigi), itu bisa aku deskripsikan dengan kata-kata. Bahkan rasa nyerinya pun bisa kuungkapkan. Tapi proses melahirkan itu ... Subhanallah...
Betapa Maha Sempurna ALLAH menciptakan semua makhluknya. Amazed me all the time.
WA Lt. 11
jam 11.57
Selasa, 17 Februari 2009
Monday, February 16, 2009
Bau Terenak Di Dunia
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Yaitu...
bau kecut dan ilernanya anakku yang usianya 3.5 bulan, setelah ia bangun tidur.
ga ada yang ngalahin deyh baunya itu. Hangat dan bersahabat.
WA Lt.11 jam 11.56
16 February 2009
Yaitu...
bau kecut dan ilernanya anakku yang usianya 3.5 bulan, setelah ia bangun tidur.
ga ada yang ngalahin deyh baunya itu. Hangat dan bersahabat.
WA Lt.11 jam 11.56
16 February 2009
Makin CInta Deyh
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Biarpun di rumah aku suka jutek sama hubby (apalagi kalo dia lagi kumat kedemenannya tidur alias lying alias males2an, tapi aku makin cinta sama doi. wabil khusus kalo dia abis gajian (wakakakk...).
ok serius...
Hubby ku itu, orang yang komit antara omongan dan perbuatan. dia emang bukan tipe orang yang desisif atau cepat mengambil keputusan, tapi sekali memutuskan, dia ga akan plin - plan. Beda jauh sama aku. Maunya terburu2 ambil keputusan, tapi plin - plan, dan bisa juga malah menyesali keputusan yang sudah terlaksana.
Dia juga orang yang istiqomah dalam suatu amalan ibadah. Beda sama aku. aku termasuk yang moody. (payah niyh... )
Trus, hubbyku itu sabar banget. Kalo aku jutek atau cerewet dia cuma komentar 'cerewet banget siyh' atau 'jangan galak-galak donk, takut'. Tapi segalak2nya aku, aku termasuk orang yang air matanya terbilang cetek (alias gampang nangis) dan kolokan.
whatever it is... aku makin cinta sama hubby.
iloveyou mas.
WA Lt. 11
jam 11.42
16 february 2009.
Biarpun di rumah aku suka jutek sama hubby (apalagi kalo dia lagi kumat kedemenannya tidur alias lying alias males2an, tapi aku makin cinta sama doi. wabil khusus kalo dia abis gajian (wakakakk...).
ok serius...
Hubby ku itu, orang yang komit antara omongan dan perbuatan. dia emang bukan tipe orang yang desisif atau cepat mengambil keputusan, tapi sekali memutuskan, dia ga akan plin - plan. Beda jauh sama aku. Maunya terburu2 ambil keputusan, tapi plin - plan, dan bisa juga malah menyesali keputusan yang sudah terlaksana.
Dia juga orang yang istiqomah dalam suatu amalan ibadah. Beda sama aku. aku termasuk yang moody. (payah niyh... )
Trus, hubbyku itu sabar banget. Kalo aku jutek atau cerewet dia cuma komentar 'cerewet banget siyh' atau 'jangan galak-galak donk, takut'. Tapi segalak2nya aku, aku termasuk orang yang air matanya terbilang cetek (alias gampang nangis) dan kolokan.
whatever it is... aku makin cinta sama hubby.
iloveyou mas.
WA Lt. 11
jam 11.42
16 february 2009.
Tuesday, February 10, 2009
.... Ga Siyh ?
s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Setelah 3 bulan cuti...
here i come, ngantor lagi dengan status baru sebagai ibu. Selain ngantor, juga punya pekerjaan rutin yaitu memerah.
Menjelang masuk, lagi-lagi pikiranku mengawang-ngawang. Masuk, meninggalkan si kecil yang kusayang di rumah (walopun dengan orang yang sangat kupercaya, yaitu ibuku), tapi tetap saja perasaan 'rugi' mendera. Rugi karena menghabiskan sebagian besar waktu produktif aku tidak bersamanya.
Lebih dari itu, merasa rugi juga karena apa yang aku jalani sekarang tidak memberikan kenyamanan untukku.
Aku jadi bertanya ... Masihkah ada keberkahan dalam aktivitas yang akujalankan di kantor ?
Worthed ga siyh ... beraktivitas 8 to 5 tapi tidak ada target pencapaian yang aku tuju? Adil ga siyh, dengan tugas yang (kadang) lebih berat dan stressor yang lebih hebat daripada mereka yang ber-plat merah namun nominal rupiah yang aku kumpulkan lebih rendah? Bijak ga siyh, para atasan itu memberikan tanggung jawab kepadaku, yang (insya ALLAH) sudah kubuktikan selama beberapa tahun, dan aku tidak melihat perjuangan apapun dari mereka untuk membuat perusahaan ini meng-apresiasi kami?
Ya.. mungkin aku orang yang terlalu perhitungan dengan ini semua. Maaf ya... pola pikirku menjadi seperti ini karena aku punya cita-cita besar, dimana saat ini aku mengharapkan apapun yang aku jalani adalah untuk menjemput cita-cita.
Aku ingin menyekolahkan putraku di sekolah alam, yang saat ini termasuk mahal untukku. Buakan buat gengsi, tapi untuk membentuk karakternya agar ia bisa belajar untuk hidup. Aku ingin keluargaku makan bergizi agar bisa ber'amal positif sebanyak-banyaknya. Aku ingin keluarga kami bisa berbagi dengan orang lain. Aku ingin keluargaku jika bepergian terlindung dari debu dan asap kendaraan jalan raya, yang tentunya itu bisa kami nikmati dengan sebuah benda yang namanya kendaraan beroda 4.
Ampuni aku ya ALLAH jika ada nada kufur nikmat dalam kalimat yang kuuntai. Sungguh ... aku hanya ingin mewujudkan cita-citaku.
Luaskan rizki kami ya Rabb. Amien
WA Lt. 11 jsm 8.33
Selasa, 10 Februari 2009
Setelah 3 bulan cuti...
here i come, ngantor lagi dengan status baru sebagai ibu. Selain ngantor, juga punya pekerjaan rutin yaitu memerah.
Menjelang masuk, lagi-lagi pikiranku mengawang-ngawang. Masuk, meninggalkan si kecil yang kusayang di rumah (walopun dengan orang yang sangat kupercaya, yaitu ibuku), tapi tetap saja perasaan 'rugi' mendera. Rugi karena menghabiskan sebagian besar waktu produktif aku tidak bersamanya.
Lebih dari itu, merasa rugi juga karena apa yang aku jalani sekarang tidak memberikan kenyamanan untukku.
Aku jadi bertanya ... Masihkah ada keberkahan dalam aktivitas yang akujalankan di kantor ?
Worthed ga siyh ... beraktivitas 8 to 5 tapi tidak ada target pencapaian yang aku tuju? Adil ga siyh, dengan tugas yang (kadang) lebih berat dan stressor yang lebih hebat daripada mereka yang ber-plat merah namun nominal rupiah yang aku kumpulkan lebih rendah? Bijak ga siyh, para atasan itu memberikan tanggung jawab kepadaku, yang (insya ALLAH) sudah kubuktikan selama beberapa tahun, dan aku tidak melihat perjuangan apapun dari mereka untuk membuat perusahaan ini meng-apresiasi kami?
Ya.. mungkin aku orang yang terlalu perhitungan dengan ini semua. Maaf ya... pola pikirku menjadi seperti ini karena aku punya cita-cita besar, dimana saat ini aku mengharapkan apapun yang aku jalani adalah untuk menjemput cita-cita.
Aku ingin menyekolahkan putraku di sekolah alam, yang saat ini termasuk mahal untukku. Buakan buat gengsi, tapi untuk membentuk karakternya agar ia bisa belajar untuk hidup. Aku ingin keluargaku makan bergizi agar bisa ber'amal positif sebanyak-banyaknya. Aku ingin keluarga kami bisa berbagi dengan orang lain. Aku ingin keluargaku jika bepergian terlindung dari debu dan asap kendaraan jalan raya, yang tentunya itu bisa kami nikmati dengan sebuah benda yang namanya kendaraan beroda 4.
Ampuni aku ya ALLAH jika ada nada kufur nikmat dalam kalimat yang kuuntai. Sungguh ... aku hanya ingin mewujudkan cita-citaku.
Luaskan rizki kami ya Rabb. Amien
WA Lt. 11 jsm 8.33
Selasa, 10 Februari 2009
Subscribe to:
Posts (Atom)