Skip to main content

Zhilimkah Aku ???

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Dua bulan terhitung pemberian makanan instan ke babyku..

Lagi-lagi, ujian diriku adlaah masalah kebingungan. Aku ga percaya diri untuk tetap pada keputusan dan yakin akan keputusanku.

Baby ku ga mau makan, hingga suatu hari ibuku memberinya makanan instan. Dan dia suka.
kalo weekend, aku bikin makanannya yang non instan, ternyata dia ga suka. Yang akhirnya dia ga mau makan.
Mungkin, sampai 1 tahun ini aku masih bisa tenang, karena nutrisi utamanya adalah ASI. Tapi tahun selanjutnya, dia memerlukan gizi yang jauh lebih berkualitas dan lebih banyak daripada ASI.

OK... Stop memimpikan beli novel keluaran baru. Stop keinginan-keinginan lain. Alokasikan pundi-pundi untuk maem baby.

Aahhh... Ini masalah sepele. Aku aja yang terlalu melankolis bodoh melihat ini sebagai suatu kesedihan.

OK.... Kerja keras belum terlambat. Setelah ngumpulin resep, mulai organize bahan makanan untuk maemnya baby, dan tiap pagi... aku harus masak!!!

Aku tidak akan kecewa apabila babyku ga mau makan masakan aku.

Aku hanya ingin ridhoNYA dan sebisa mungkin bertanggung jawab di hadapanNYA tentang amanah yang telah DIA berikan kepada kami.

ALLAHU ROBBI.... Kumohon kekuatan, petunjuk, dan kemudahan untuk urusan makanan babyku ROBBI.
ALLAHU ROBBI... Semoga belum terlambat.
ALLAHU ROBBI ... ampuni aku.

AMIEN.

Meja kerja,
Senin, 26 Oktober 2009 jam 10.41

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Bersih Hati

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kalau ingat nasyid yang pernah populer di awal tahun 2000an, yang dipelopori oleh Aa Gym, yang judulnya 'Jagalah Hati', sepertinya nasyid ini adalah nasyid yang menjadi pelajaran abadi. Bagaimana tidak, bersih hati itu susah luar biasa untuk gwe. Tapi coba kasih tau deh, gimana kita bisa bersih hati jika berhadapan sama orang, yang kita tau track record orang itu adalah hm... ringan berbohong. Entahlah... mungkin emamng hati gw lagi kotor banget kali ya. Munajat gw sama Allah jauh di bawah standar kelayakan. Ya Rabb, betapa enaknya orang yang hatinya bisa bersih. Tanpa prasangka, tanpa cemas, tanpa khawatir. Moga gwe bisa berlatih terus membersihkan hari gw. Aamiin.