Skip to main content

Isi Kuisioner

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Barusan, aku selesai mengerjakan sebuah kuisioner yang diedarkan oleh seorang manajer di Group aku bekerja. Ini kuisioner anaknya yang sedang melaksanakan thesis di UGM.
[Evaluasi 1 : hayyah.... udah mo lulus S2 thesis aja minta diedarin bapaknya. pliss deyh... Kasian kan Bapaknya, mana udah sibuk, kudu ngedar2in kuisioner pulak. kok jadi bete gini ya gwe, huuuhhh... ngiri aja kali niyh gwe, mo sekolah kok belom bisa juga. hiks...]


Trus, pas aku isi kuisionernya...
Kok ga jauh beda siyh metode penelitiannya sama yang gwe kerjain buat skripsi?? Serba kualitatif, tapi kalo nyebarnya kaya gini, mengandung bias yang lumayan gede.
Udah gitu, kalimatnya juga masih aja aa kata-kata ... 'jarang', 'sering', de el el.
Seinget gwe, kalo bahasa di kuisioner itu kudu bahasa tunggal, dan fact. Kalo udah ada keterangan frekuensi waktu gitu, pemahaman orang bisa beda2. Kecuali, dikuantitatifkan.. misal : berapa sering anda mengikuti knoledge forum di kantor? a. 2x; b. 3x; de es te.

udah ahh... kalo ngiri jangan komplain ke penelitiannya orang. Mungkin ada ilmu baru yang belum gwe tau tentang metode penelitian.

Hm... sekarang, gwe lagi berkhayal, dan memulai usaha untuk mencari scholarship ke luar negeri (duhhh.... noraknya masih aja sama niyh, coz belom pernah ke LN. pengen banget liat dan ngerasain tinggal di muka bumi ALLAH di bagian lain). tapi jurusan apa ya? Kalo mo terusin dari jurusan S1, hayaah... kerjaan gwe ga mumpuni untuk gwe menjadi expert di bidang yang gwe ambil di S1. Bidang telko juga gwe ga terlalu interest.

Well, yang gwe demen itu...
1. makan. hm... apa gwe kudu ambil jurusan culinary? haahhh !!! ngga lah. bisa berantakan dapurnya.
2. read. Nah, ini kayanya ok niyh. gwe cari jurusan yang banyak bacanya aja, tapi ga omdo. he..he. seperti sastra. tepatnya, sastra inggris. aciiikk...

ok udah dulu nulisnya. dah mulai ngelantur. back to work, kalo lagi idle, segera brosing scholarship luar negeri untuk bahasa inggris. AMIEN...

Meja kerja, jam 10.33 AM
27 May 2009

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Bersih Hati

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kalau ingat nasyid yang pernah populer di awal tahun 2000an, yang dipelopori oleh Aa Gym, yang judulnya 'Jagalah Hati', sepertinya nasyid ini adalah nasyid yang menjadi pelajaran abadi. Bagaimana tidak, bersih hati itu susah luar biasa untuk gwe. Tapi coba kasih tau deh, gimana kita bisa bersih hati jika berhadapan sama orang, yang kita tau track record orang itu adalah hm... ringan berbohong. Entahlah... mungkin emamng hati gw lagi kotor banget kali ya. Munajat gw sama Allah jauh di bawah standar kelayakan. Ya Rabb, betapa enaknya orang yang hatinya bisa bersih. Tanpa prasangka, tanpa cemas, tanpa khawatir. Moga gwe bisa berlatih terus membersihkan hari gw. Aamiin.