Skip to main content

One Stop Family

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Kalo dah berkeluarga itu, emang baiknya mendirikan keluarga secara utuh, sendiri, dan mandiri. Maksudnya, tak memakai campur tangan anggota keluarga yang lain.

Mungkin dilihat dari luar atau sikap sehari-hari, everything's fine. Tapi dalam hati... siapa yang tau? Palagi model keluarga gwe yang bukan tipe frankly speaking, dipendem dalam hati, tapi menjadi issue keluarga. Hadouhhh...

Dan ini fase yang sedang gwe lewati. Ga tau ya, apa karena suudzon atau apa terhadap my fam, dampaknya gwe jadi sering uring-uringan ke hubby. Per hari ini, per tadi pagi dah ngomel ke dia dengan bab 'bangun pagi, mandi lebih pagi". Topik kaya gitu sebenernya kalo diomongin ga pake urat bisa juga kok. Tapi dasar bawaannya jutek, ngomongnya teteup pake urat.

Di otak gwe, kayanya semua ketidaknyamanan yang gwe rasakan sekarang pangkalnya adalah dia. duhh Robb, padahal hubby ku juga memiliki tanggung jawab dan pikiran yang pasti jauh lebih berat dan besar daripada aku tho? Dan saiapa yang tau level ketidaknyamanannya atas aku (or my fam) terhadap dirinya? Tapi dari luar dia ebjoy-enjoy aja kok. Oohh... gimana ya biar gwe bisa sesabar dia? ga pernah marah pulak.


Yah.. itulah resiko kalo masih menumpang di cluster ortu permai. 2 sisi mata uang siyh, ada enak, kadang ada ga nyamannya. Nah.. ketdaknyamanan itu yang kadang pencetusnya bukan dari internal pasangan itu, tapi dari eksternal pasangan itu.

Seperti biasa, gwe jadi pengen nangis. Bingung dan (agak) kesal !! Gwe harus menjadi penengah, sehingga semua pihak tetap nyaman pada posisinya masing-masing. Tapi.. plis deyh... gwe aja rasanya capek banget, mikirin macem2 dan ngejalanin hari-hari yang (kadang) gwe ga punya tujuan terhadap hari-hari yang gwe lalui.

Ohh Rabb, kasih aku petunjuk Rabb.
Maafin aku ya.

Meja kerja jam 12.24,
Selasa, 21 Juli 2009

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Just my Imagination

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Bayangkan pabila ... Aku jalan sendirian Di tengah hutan hujan tropis di waktu dhuha (sekitar jam 8 an) Aku injak daun-daun lembab dengan bunyian nya yang saling bergesek Aku dengar cicit burung dan suara primata atau desis ular Aku lihat siluet cahaya matahari mnembus rimbunnya daun yang berapatan Aku rasakan angin yang adem menerpa mukaku yang (lagi) berjerawat :D Truzz... Aku sampai di sungai Ga jauh dari situ ada air terjun yang gemuruhnya menyegarkan Trus, aku langkahkan kakiku di antara bebatuan kali yang licin dan berlumut Brr... airnya adem dan jernih Udah gitu, Kucoba wudhu pake air terjun Kemudian, aku cari tempat kering, pasang kompas, cari arah kiblat selanjutnya tertunaikan lah 2 rakaat itu, trus aku curhat sama DIA, sejadi-jadinya Selesai itu, rasanya pasti plong dan lega. Tapi kemudian laper. Dan Di sungai itu, kelihatan ikan yang ukurannya gede. Kutombak, trus kubersihin, Kemudian nyalain perapian, bakar ikan... (protein tinggi Bouw) Di antara huta...