spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Wednesday, March 11, 2009

Time Bomb

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Ternyata, divisi ini menyimpan bom waktu.

Begini ceritanya. Tadi pagi, saat aku menyimpan ASIP ku di kulkas meja sekretaris, ku melihat teman satu kubikalku menghadap menemui Pak Division Head (DH). Kupikir, mereka berdua discuss masalah trial atau analisa-analisa macem-macem. Setelah temanku itu kembali ke meja, kuinterogasilah dia. Dan ... kesimpulannya adalah sbb :

1. Temanku bertemu Pak DH untuk membicarakan keinginan dia untuk pindah.
2. Alasan yang dikemukakan adalah, temanku merasa dia bukan tipe orang yang kreatif yang bisa mencari pekerjaan, sehingga banyak idle dan tidak cocok di divisi ini.
3. Pak DH ku surprise juga mendengarnya. u know guys, karyawan yang pindah dari suatu bagian menuurnkan gengsi di bagian itu (kecuali, atas penugasan SDM). Dan bilang akan mempelajarinya, dan menyarankan temanku untuk bicara dengan managernya.
4. Ternyata... manager temanku itu juga pengen pindah, sodara-sodara !!!

wuihh... kalo dibikin kuisioner, kayanya banyak member timnya Pak DH yang pengen hengkang dari divisi itu.

Aku juga pernah uring-uringan di divisi ini. Tapi sekarang, lagi let it flow lahh... do more talk less.

Ingin kiranya aku mengungkapkan pandanganku di divisi ini.

Divisi aku adalah sumber ilmu. Berisikan karyawan para alumnus perguruan tinggi terkemuka, bahkan ada yang levelnya S2. Diembel-embeli dengan nama Strategic XXX YYY, maka divisi ini tentulah membuat kebijakan policy mengenai what should do di tahun mendatang (bikinnya roadmap 3 tahun mendatang). Wouuww... sounds smart kan? Trus, di divisi ini, sagala aya deyh. Mo technical, budgetting, administrative, analisis macem-macem, semua ada. Dan... Pak DH ku itu sangatlah pintar dan cerdas dan menjunjung tinggi yang namanya kredibilitas.

Tapi...


1. Pekerjaan terbagi tidak rata baik secara kualitas maupun kuantitas. Efeknya, yang sibuk jadi sibuk banget, yang idle sampe bete surete di kantor.
2. Kami ga tau bagaimana cara mempintarkan diri kami. Belajar mo dari mana? Anyway, bukankah itu bagian dari level manajerial, untuk meninggikan derajat serta potensi tim yang ada di bawahnya dia?
3. Kami ga punya semangat yang sama untuk menjunjung kredibilitas itu. Kebutuhan kami lain-lain... Trully, rasanya ga ada kebutuhan untuk memajukan divisiini. Tujuan kami hanyalah, finish my task. pull stop.
4. Kami ga nyaman berkomunikasi dengan level top managerial. karena isinya adalah ... tugas, selesai, analisa, and done. Eh... tapi pak manajer gwe friendly kok... Dia mau tuh tanya2 tentang mudiknya si Melda, tentang kabar anak gwe, de el el.

siighhh@$^#&
udah ya, segini aja. Mohon maaf, uring-uringan ini dibuat tanpa solusi konkret.

WA Lt.11
11 maret 2009 jam 9.25

No comments: