Skip to main content

Time Bomb

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Ternyata, divisi ini menyimpan bom waktu.

Begini ceritanya. Tadi pagi, saat aku menyimpan ASIP ku di kulkas meja sekretaris, ku melihat teman satu kubikalku menghadap menemui Pak Division Head (DH). Kupikir, mereka berdua discuss masalah trial atau analisa-analisa macem-macem. Setelah temanku itu kembali ke meja, kuinterogasilah dia. Dan ... kesimpulannya adalah sbb :

1. Temanku bertemu Pak DH untuk membicarakan keinginan dia untuk pindah.
2. Alasan yang dikemukakan adalah, temanku merasa dia bukan tipe orang yang kreatif yang bisa mencari pekerjaan, sehingga banyak idle dan tidak cocok di divisi ini.
3. Pak DH ku surprise juga mendengarnya. u know guys, karyawan yang pindah dari suatu bagian menuurnkan gengsi di bagian itu (kecuali, atas penugasan SDM). Dan bilang akan mempelajarinya, dan menyarankan temanku untuk bicara dengan managernya.
4. Ternyata... manager temanku itu juga pengen pindah, sodara-sodara !!!

wuihh... kalo dibikin kuisioner, kayanya banyak member timnya Pak DH yang pengen hengkang dari divisi itu.

Aku juga pernah uring-uringan di divisi ini. Tapi sekarang, lagi let it flow lahh... do more talk less.

Ingin kiranya aku mengungkapkan pandanganku di divisi ini.

Divisi aku adalah sumber ilmu. Berisikan karyawan para alumnus perguruan tinggi terkemuka, bahkan ada yang levelnya S2. Diembel-embeli dengan nama Strategic XXX YYY, maka divisi ini tentulah membuat kebijakan policy mengenai what should do di tahun mendatang (bikinnya roadmap 3 tahun mendatang). Wouuww... sounds smart kan? Trus, di divisi ini, sagala aya deyh. Mo technical, budgetting, administrative, analisis macem-macem, semua ada. Dan... Pak DH ku itu sangatlah pintar dan cerdas dan menjunjung tinggi yang namanya kredibilitas.

Tapi...


1. Pekerjaan terbagi tidak rata baik secara kualitas maupun kuantitas. Efeknya, yang sibuk jadi sibuk banget, yang idle sampe bete surete di kantor.
2. Kami ga tau bagaimana cara mempintarkan diri kami. Belajar mo dari mana? Anyway, bukankah itu bagian dari level manajerial, untuk meninggikan derajat serta potensi tim yang ada di bawahnya dia?
3. Kami ga punya semangat yang sama untuk menjunjung kredibilitas itu. Kebutuhan kami lain-lain... Trully, rasanya ga ada kebutuhan untuk memajukan divisiini. Tujuan kami hanyalah, finish my task. pull stop.
4. Kami ga nyaman berkomunikasi dengan level top managerial. karena isinya adalah ... tugas, selesai, analisa, and done. Eh... tapi pak manajer gwe friendly kok... Dia mau tuh tanya2 tentang mudiknya si Melda, tentang kabar anak gwe, de el el.

siighhh@$^#&
udah ya, segini aja. Mohon maaf, uring-uringan ini dibuat tanpa solusi konkret.

WA Lt.11
11 maret 2009 jam 9.25

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Bersih Hati

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kalau ingat nasyid yang pernah populer di awal tahun 2000an, yang dipelopori oleh Aa Gym, yang judulnya 'Jagalah Hati', sepertinya nasyid ini adalah nasyid yang menjadi pelajaran abadi. Bagaimana tidak, bersih hati itu susah luar biasa untuk gwe. Tapi coba kasih tau deh, gimana kita bisa bersih hati jika berhadapan sama orang, yang kita tau track record orang itu adalah hm... ringan berbohong. Entahlah... mungkin emamng hati gw lagi kotor banget kali ya. Munajat gw sama Allah jauh di bawah standar kelayakan. Ya Rabb, betapa enaknya orang yang hatinya bisa bersih. Tanpa prasangka, tanpa cemas, tanpa khawatir. Moga gwe bisa berlatih terus membersihkan hari gw. Aamiin.