spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Thursday, March 05, 2009

Racun Mindset

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Pekan ini, beberapa kali aku memerrah di nursery room lantai 15, di mana memang tempat itu didesain sedemikian rupa untuk ibu yang memerah ASInya. Awalnya asik, punya kenalan baru, rumpian seru juga. Tapi ... gwe terkena imbas racun mindset karena statement berikut :

Wahh.. usia 4 bulan lagi jaya-jayanya niyh ASI.


atau yang lain ...

Hayo.. semangat-semangat


atau juga yang berbau kompetitif

Wuihh... bunyi perahannya srot-srot-srot.


Sebenernya itu semua kalimat positif. Tapi nyampe di otakku, menjadi racun mindset. Karena apa? Karena :
1. Aku berfikir, kuantitas ASI itu ga akan berkurang karena dipengaruhi umur baby atau umur menyusui. Tapi karena mendengar statement pertama tadi, aku jadi mikir... jangan-jangan ASI ku bisa berkurang kuantitasnya.
2. Perah ASI itu bukan ditargetin atau kompetitif. Demi mendengar statement ke-3, aku jadi minder. Otakku stres, walhasil, ASIP ku di bawah jumlah biasa.
3. Emangnya ASIX sampai 6 bulan pake semangat yah? Bukannya naturally ajah? pasti bisa memberikan ASI deyh. Ahh... karena mendengat statement nomor 2 itu, alam bawah sadarku jadi mikir, bahwa memberikan ASIX itu sulit.

So... Besok dan seterusnya, hanya memerah di ruang kecil yang disediakan deket tangga darurat. Walopun tuh ruang diada-adain, tapi memberikan privacy dan kenyamanan yang luar biasa untuk output ASIP aku.

WA Lt.11 jam 4.03
5 Februari 2009

No comments: