Skip to main content

.... Ga Siyh ?

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Setelah 3 bulan cuti...
here i come, ngantor lagi dengan status baru sebagai ibu. Selain ngantor, juga punya pekerjaan rutin yaitu memerah.

Menjelang masuk, lagi-lagi pikiranku mengawang-ngawang. Masuk, meninggalkan si kecil yang kusayang di rumah (walopun dengan orang yang sangat kupercaya, yaitu ibuku), tapi tetap saja perasaan 'rugi' mendera. Rugi karena menghabiskan sebagian besar waktu produktif aku tidak bersamanya.

Lebih dari itu, merasa rugi juga karena apa yang aku jalani sekarang tidak memberikan kenyamanan untukku.

Aku jadi bertanya ... Masihkah ada keberkahan dalam aktivitas yang akujalankan di kantor ?

Worthed ga siyh ... beraktivitas 8 to 5 tapi tidak ada target pencapaian yang aku tuju? Adil ga siyh, dengan tugas yang (kadang) lebih berat dan stressor yang lebih hebat daripada mereka yang ber-plat merah namun nominal rupiah yang aku kumpulkan lebih rendah? Bijak ga siyh, para atasan itu memberikan tanggung jawab kepadaku, yang (insya ALLAH) sudah kubuktikan selama beberapa tahun, dan aku tidak melihat perjuangan apapun dari mereka untuk membuat perusahaan ini meng-apresiasi kami?

Ya.. mungkin aku orang yang terlalu perhitungan dengan ini semua. Maaf ya... pola pikirku menjadi seperti ini karena aku punya cita-cita besar, dimana saat ini aku mengharapkan apapun yang aku jalani adalah untuk menjemput cita-cita.

Aku ingin menyekolahkan putraku di sekolah alam, yang saat ini termasuk mahal untukku. Buakan buat gengsi, tapi untuk membentuk karakternya agar ia bisa belajar untuk hidup. Aku ingin keluargaku makan bergizi agar bisa ber'amal positif sebanyak-banyaknya. Aku ingin keluarga kami bisa berbagi dengan orang lain. Aku ingin keluargaku jika bepergian terlindung dari debu dan asap kendaraan jalan raya, yang tentunya itu bisa kami nikmati dengan sebuah benda yang namanya kendaraan beroda 4.

Ampuni aku ya ALLAH jika ada nada kufur nikmat dalam kalimat yang kuuntai. Sungguh ... aku hanya ingin mewujudkan cita-citaku.

Luaskan rizki kami ya Rabb. Amien

WA Lt. 11 jsm 8.33
Selasa, 10 Februari 2009

Comments

Unknown said…
ih... udah lama gak ngintip ke sini, ternyata udah punya baby toh... selamat ya mbak Han... :)

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Bersih Hati

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kalau ingat nasyid yang pernah populer di awal tahun 2000an, yang dipelopori oleh Aa Gym, yang judulnya 'Jagalah Hati', sepertinya nasyid ini adalah nasyid yang menjadi pelajaran abadi. Bagaimana tidak, bersih hati itu susah luar biasa untuk gwe. Tapi coba kasih tau deh, gimana kita bisa bersih hati jika berhadapan sama orang, yang kita tau track record orang itu adalah hm... ringan berbohong. Entahlah... mungkin emamng hati gw lagi kotor banget kali ya. Munajat gw sama Allah jauh di bawah standar kelayakan. Ya Rabb, betapa enaknya orang yang hatinya bisa bersih. Tanpa prasangka, tanpa cemas, tanpa khawatir. Moga gwe bisa berlatih terus membersihkan hari gw. Aamiin.