Skip to main content

Kurang Goceng dan Mie Ayam Rp. 15.000

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Korupsi ataw nileb yang bukan haknya sudah mendarah daging di level sekitar kita. Berikut reportasenya.. (halah...)

Di sebuah SPBU di Kampung Melayu, hubbyku membeli bensin seharga Rp. 21.000. Uang untuk membayar menggunakan RP. 100.000 an. Kembaliannya jadi 'banyak' dunks (maksudnya banyak kertasnya; nilai intrinsiknya kurang dari 100.000 sedangkan nilai ekstrinsiknya lebih dari 100.000 . Itulah sistem keuangan kapitalis). Setelah menerima kembalian, hubby ku yang sangat cerdas di life - skill menghitung kembaliannya. Trus dia bilang, " Kurang giceng niyh Mang." Dan, langsung saja si petugas SPBU menyerahkan gocengan kekurangan itu.

Dari kejadian ini, semoga ini tidak su'udzon, ada something wrong dengan petugas SPBU itu. Andaikan hubby ku ga menghitung uang kembalian, mungkin dia udah bisa nileb si gocengan itu. Nah, karna ketahuan kurang goceng aja jadinya ngembaliin lagi. Kalo si petugas salah hitung, ga mungkin, coz kalo dia salah ngitung, dia akan ngambil gocengan itu ke laci uangnya dahulu. Lha wong ini gocengannya udah standby kok.
Sigh... cukup tau lah. Berhubung ga ada aturan mengenai korupsi atau nileb ga saklak dan ga ada yang 100 % galak mengawasinya, maka kita sebagai WNI kudu menjaga diri sendiri. SOS lah (Save Our own Soul).

Hampir setipe dengan kejadian itu, kemarin juga menimpaku.

Kemarin hubby shoum Senin - Kamis, dan untuk buka, dia memilih menu mie ayam yang emang terkenal enak dan banyak dan murah yang lokasinya dekat kantorku. Harganya cukup Rp. 6.000. Biasanya, aku membelinya sekitar jam 3, biar masih enak jika dibawa pulang. Berhubung kemarin hujan, maka aku meminta jasa OB untuk membelikannya. Aku membawakan uang Rp. 15.000. Dan dengan pesan sponsor, "Kalo kamu mau, beli aja yah..." . Saat menginstruksikan pesananku, ada OB lain yang berisik ikutan request minta dibelikan juga. Ya.. aku siyh ketawa ajah.

Beberapa menit berlalu, dan Alhamdulillah si mie ayam itu datanglah jua. Si OB menyerahkan kantong plastik hitam ke aku, dan memastikan "Kuahnya dipisah kan ya mba?", dan kubilang "Iya. Makasih ya."

Tanpa basa-basi lagi (misalnya, nyerahin uang kembalian atau ngelaporin berapa uang yang dipakai beserta sisanya atau ngelaporin penggunaan kembalian mie ayam), si OB langsung pergi dengan senyum ke tempat dimana ia bersanding semula. Walah rek... Mie Ayam-e hargane larang tenang tho.

Sigh...
Ga masalah jika ia ingin menggunakan uang sisa mie ayam untuk apa. Tapi, please bilang dunks, misalkan .. "Mba, harga mie ayam sekian, yang sekian untuk beli xxx, yang sekian untuk rokok ya mba." Nah... gitu kanlebih enak. Biarpun ibaratnya aku 'di-pungli-kan', tapi yangpenting kan tau sam atau.

Ooh... sudahlah. Memang kita harus mandiri di segala aspek kehidupan untuk menghindari model2 macam gini.

Moga ini bukan termasuk bakhil.

WA Lt. 11 jam 9.45
24/10/2008

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Bersih Hati

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kalau ingat nasyid yang pernah populer di awal tahun 2000an, yang dipelopori oleh Aa Gym, yang judulnya 'Jagalah Hati', sepertinya nasyid ini adalah nasyid yang menjadi pelajaran abadi. Bagaimana tidak, bersih hati itu susah luar biasa untuk gwe. Tapi coba kasih tau deh, gimana kita bisa bersih hati jika berhadapan sama orang, yang kita tau track record orang itu adalah hm... ringan berbohong. Entahlah... mungkin emamng hati gw lagi kotor banget kali ya. Munajat gw sama Allah jauh di bawah standar kelayakan. Ya Rabb, betapa enaknya orang yang hatinya bisa bersih. Tanpa prasangka, tanpa cemas, tanpa khawatir. Moga gwe bisa berlatih terus membersihkan hari gw. Aamiin.