Skip to main content

TAX

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Kemarin di kantorku ada sosialisasi pajak, wabil khusus mengenai NPWP.

He..he.. sebagi seorang phlegmatis yang 'tau diri' kalo penghasilannya masih di level mini menuju medium, aku ga aware dan ga pengen banyak tau aja tentang pajak ini. Maaf-maaf yah.. he..he..

Dengar dari teman-teman yang ikut sosialisasi pajak kemaren, intinya yah... jika seseorang sudah berpenghasilan 15 juta setahun (niyh juga masih perlu clarify. ada yangbilang 50 juta, ada yang bilang 48 juta), maka dia perlu punya NPWP. Dan kalo ga bayar pajak, malah nanti akan dikenakan sanksi bayar pajaknya 20 %. SOrry kalo redaksinya salah. Dan itulah yang bisa aku tangkap.

Ntar lah, aku coba browsing tentang pajak. Hm... kepikiran jga sih untuk ikut andil dalam hal-hal kewarganegaraan kaya gini. Namanya juga dah rumah tangga sendiri.

Cuma,,,,

Yang menjadi keberatan aku dan 2 orang teman (keduanya ibu-ibu) yang setelah makan siang tadi ngomongin tentang pajak, kami kok jadi berfikir, kasian yang orang Indonesia. Kanan kiri atas bawah pasti kena pajak. Misalkan ... makan di resto, beli baju, gajian, semuanya pake pajak. Hm... kalo dilihat dari tingkat penghasilan, ya memang penghasilan orang Indon naik terus, tapi naiknya juga dibarengi inflasi dan naik harga. Udah gitu, trully, I personally ga ngerasain dampak pajak itu untuk dirikyu pribadi. Jalanan masih banyak bolong, lampu merahnya banyak yang mati, sekolah yang bagus juga bayar, rumah sakit bayar juga, jadi... duit orang seIndon untuk bayar pajak dikemanakan ??? He..he.. Jangan-jangan, buat biaya sekolah keluar negeri dari anak para pejabat pajak yang perutnya buncit (kaya perutku sekarang niyh.. he..he..). Atawa buat ke salon mahal buat meninggikan sasakan ibu-ibu istri pejabat pajak yang dempulan bedaknya setebal plur semen.

halah.... cape ah. Mikirnya buruk banget siyh. Dasar suudzon ! badung !

Udah ya, mo coba browsing pajak dulu niyh.
Kali aja bisa punya pandangan yang sedikit positif tentang pajak memajak di negara tercinta ini. he..he..

WA Lt.11 jam 2 kurang 3 menit
21/10/2008

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Libur Tlah Tiba...

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i sumber gambar : https://parador-hotels.com/blog/apa-itu-paid-vacation In sya Allah, dari W2 dan W3 Juni 2025, bocils gw udah pada rapotan dan libur. Ga ada yang ga seneng libur kan? Baik itu emak, bapak, bahkan si bocils sendiri. Walaupun kami karajo, tapi kalo anak-anak di rumah, rasanya tenteram ajah... Apalagi ada si anak lanang yang di pesantren sejak dari SMP. Kalo dia pulang, rasa seneng ajah.  Tapi memang sih, kadang deg deg an kalo anak lanang gw ini pulang ke rumah. Karena dia kalo ngider-ngider naik motor suka ga kenal waktu, dan jelajah lokasi. Hadeh... Satu sisi gw bersyukur, karena fitrah laki-lakinya untuk explore the outside berkembang dengan baik. Satu sisi gw kepikiran, karena si anak lanang ini suka ga pake helm dan suka menjelajah tanpa batas. Ditambah lagi, kalo si mba asisten udah curcol, "Bund, anak lanang dari jam xx naik motor belum pulang.". Duh,,, auto ovt deyh gwe... Udah dinasehatin, tetep ajah begitu... Kadang gwe berusaha me...