spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Monday, March 26, 2007

With Great Power Comes Big Responsibility

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

With Great Power Comes Big Responsibility

Aku notice itu dari film Spiderman, adegan saat pamannya menasehati McGuire, setting tempat di dalam mobil, saat pamannya mengantarkan McGuire ke perpustakaan.

Dan aku ngerasa episode itu pada saat ini. Moga dijauhkan dari ujub.

Mungkin, akhir-akhir ini sahabatku melihat ada ‘kebisaan’ yang bisa didayagunakan dari dalam diriku. Dan.... ‘Ala Kulli Hal, momennya tepat dengan kebutuhan mereka. Jadilah amanah itu berdatangan. Alhamdulillah, aku mensyukuri hal tersebut, karena mendapatkan amanah merupakan kebahagiaan besar, dan tidak setiap orang mendapatkan amanah.

Dan … amanah itu selalu satu paket dengan ujian. Ujiannya bisa beberapa model, seperti niat yang secara ga sengaja melenceng dan menuntut untuk segera diluruskan lagi, atau kelelahan yang melanda dan pengerjaan amanah itu belum terlihat hasilnya sama sekali sehingga rasanya beraaat sekali untuk melanjutkannya.

Jika bicara amanah atau tugas, rasanya ingatan ini tak akan lekang dari sosok role model yang bernama Muhammad. Bayangkan .... Dia manusia biasa, dengan tugas yang begitu dahsyat, di lingkungan yang tidak kondusif, namun Dia tak pernah berbelok niat dan teguh pendirian. Dia tidak bergeming saat musuh-musuhnya menawari harta, tahta, dan wanita untuk stop melaksanakan amanahnya, Dia tidak gentar saat dimusuhi seantero Mekkah dan nyawanya selalu diburu. Bahkan saat pamannya Abu Lahab tidak bisa memberikan perlindungan lagi terhadapnya dari suku quraisy, Muhammad malah mengatakan : Bahkan sampai mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, aku tak akan meninggalkan tugas ini sampai Allah menetapkan ketentuannya. Subhanallah ... Begitu amanahnya Dia. Muhammad, Sang Politikus Besar sepanjang peradaban manusia, the real leadership.

Adakah sosok pemegang amanah seperti Muhammad itu hadir pada masa kini di teritori ku? Ya… DI Jakarta ini. Wilayah yang konon diembel-embeli metropolitan, malah ada yang terobsesi menjadikannya megapolitan.

Jakarta sekarang mulai memanas menjelang Agustus 2007. Sampai aku menulis ini issue nya bukan lagi perang politik, tapi perang ideology. Partai yang tadinya berseberangan malah bersenyawa melawan pihak lain yang dianggap ‘musuh ideologi’nya.

Pada siapa kutambatkan hatiku?
Tentunya pada pihak yang mengusung niatan baik untuk membenahi Jakarta. Aku ga peduli pabila pihak itu dibilang musuh ideology dari 18 kumpulan kelompok yang mengajukan kandidatnya. Selama jagoanku mengusung niatan baik, aku kan mendukungnya dengan dukungan konkret.

Met Berjuang Pak Adang Daradjatun !!!!
Menumbangkan kebathilan memang tidak mudah Pak, tapi jangan khawatir Pak, yang kudengar dan kuyakini, ribuan jalan dan pahala membentang seiring tugas berat itu.

25/3/2007 jam 7.35 PM di kamarku.

No comments: