Skip to main content

With Great Power Comes Big Responsibility

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

With Great Power Comes Big Responsibility

Aku notice itu dari film Spiderman, adegan saat pamannya menasehati McGuire, setting tempat di dalam mobil, saat pamannya mengantarkan McGuire ke perpustakaan.

Dan aku ngerasa episode itu pada saat ini. Moga dijauhkan dari ujub.

Mungkin, akhir-akhir ini sahabatku melihat ada ‘kebisaan’ yang bisa didayagunakan dari dalam diriku. Dan.... ‘Ala Kulli Hal, momennya tepat dengan kebutuhan mereka. Jadilah amanah itu berdatangan. Alhamdulillah, aku mensyukuri hal tersebut, karena mendapatkan amanah merupakan kebahagiaan besar, dan tidak setiap orang mendapatkan amanah.

Dan … amanah itu selalu satu paket dengan ujian. Ujiannya bisa beberapa model, seperti niat yang secara ga sengaja melenceng dan menuntut untuk segera diluruskan lagi, atau kelelahan yang melanda dan pengerjaan amanah itu belum terlihat hasilnya sama sekali sehingga rasanya beraaat sekali untuk melanjutkannya.

Jika bicara amanah atau tugas, rasanya ingatan ini tak akan lekang dari sosok role model yang bernama Muhammad. Bayangkan .... Dia manusia biasa, dengan tugas yang begitu dahsyat, di lingkungan yang tidak kondusif, namun Dia tak pernah berbelok niat dan teguh pendirian. Dia tidak bergeming saat musuh-musuhnya menawari harta, tahta, dan wanita untuk stop melaksanakan amanahnya, Dia tidak gentar saat dimusuhi seantero Mekkah dan nyawanya selalu diburu. Bahkan saat pamannya Abu Lahab tidak bisa memberikan perlindungan lagi terhadapnya dari suku quraisy, Muhammad malah mengatakan : Bahkan sampai mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, aku tak akan meninggalkan tugas ini sampai Allah menetapkan ketentuannya. Subhanallah ... Begitu amanahnya Dia. Muhammad, Sang Politikus Besar sepanjang peradaban manusia, the real leadership.

Adakah sosok pemegang amanah seperti Muhammad itu hadir pada masa kini di teritori ku? Ya… DI Jakarta ini. Wilayah yang konon diembel-embeli metropolitan, malah ada yang terobsesi menjadikannya megapolitan.

Jakarta sekarang mulai memanas menjelang Agustus 2007. Sampai aku menulis ini issue nya bukan lagi perang politik, tapi perang ideology. Partai yang tadinya berseberangan malah bersenyawa melawan pihak lain yang dianggap ‘musuh ideologi’nya.

Pada siapa kutambatkan hatiku?
Tentunya pada pihak yang mengusung niatan baik untuk membenahi Jakarta. Aku ga peduli pabila pihak itu dibilang musuh ideology dari 18 kumpulan kelompok yang mengajukan kandidatnya. Selama jagoanku mengusung niatan baik, aku kan mendukungnya dengan dukungan konkret.

Met Berjuang Pak Adang Daradjatun !!!!
Menumbangkan kebathilan memang tidak mudah Pak, tapi jangan khawatir Pak, yang kudengar dan kuyakini, ribuan jalan dan pahala membentang seiring tugas berat itu.

25/3/2007 jam 7.35 PM di kamarku.

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Bersih Hati

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kalau ingat nasyid yang pernah populer di awal tahun 2000an, yang dipelopori oleh Aa Gym, yang judulnya 'Jagalah Hati', sepertinya nasyid ini adalah nasyid yang menjadi pelajaran abadi. Bagaimana tidak, bersih hati itu susah luar biasa untuk gwe. Tapi coba kasih tau deh, gimana kita bisa bersih hati jika berhadapan sama orang, yang kita tau track record orang itu adalah hm... ringan berbohong. Entahlah... mungkin emamng hati gw lagi kotor banget kali ya. Munajat gw sama Allah jauh di bawah standar kelayakan. Ya Rabb, betapa enaknya orang yang hatinya bisa bersih. Tanpa prasangka, tanpa cemas, tanpa khawatir. Moga gwe bisa berlatih terus membersihkan hari gw. Aamiin.