Skip to main content

Men State kan Keinginan Secara Tegas

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

“Gwe Coba-coba ikutan lomba nulis ahh…”
“Gwe ikutan lomba nulis ini.”

Berasa atmosfer nya kan?

Kalimat pertama berasa antara iya dan nggak, berasa ragu-ragu.
Kalimat keua beraroma kemantapan dan keyakinan.

Dan memang itulah yang terjadi pada diriku. Saat aku men-state kan sesuatu bahwa “Aku akan melakukan begini –begitu” dan “Aku adalah ini – itu”, memberikan efek yang luar biasa. Apa yang aku kerjakan menjadi serius dan memiliki orientasi jelas, identitas diriku sebagai ini-itu pun menjadi dilihat orang secara serius.

Saat aku masih mejadi agen asuransi (yang mana aku merasa itu bukan pilihan karierku karena tidak adanya incomey ang pasti sementara pengeluaran semakin pasti dan besar), aku tidak pernah men-state : Saya adalah agen asuransi XYZ. Aku hanya ber-statement : Sya Dianti, dari Asuransi XYZ. Dan saat bertemu prospek yang aku kenal pun, aku bilang statusku freelance. Dan apa yang terjadi??? Begitu sulitnya mendapatkan prospek, karena ketidaktegasan pada diriku. Jauh berbeda dengan rekan-rekanku yang men-state kan : Saya adalah agen asuransi XYZ. mereka keluar berjalan begitu meyakinkan, dan … mudah menjaring prospek hingga closing suatu aplikasi.

Dan beberapa kali aku melihat acara di televise yang memberikan profil pemenang sebuah kompetisi atau orang yang berhasil di bidangnya. Whuih… Jika tokoh yang di shoot itu bilang : ‘Awalnya coba-coba, eh … taunya menang.’ aku bakalan ga simpatik. karena aku ga melihat kerja keras dan perjuangan di sana.

Berbeda sekali dengan orang yang bilang : “Ya, saya berlatih sekian tahun untuk memenagkan kompetisi ini.’, atau ‘Saya ingin menjadi ABC dan saya menempuh jalan PQR ntuk mencapai kesuksesan yang saya inginkan.’ Nah… tokoh begini yang bakalan kuperhatikan. karena aku bisa mencontoh bagaimana bekerja keras dan persistence untuk menggapai kesuksesan.

Memang, kadang ada factor luck di diri seseorang yang sukses. Tapi aku sangat percaya bahwa sukses seseorang itu adalah karena ketekunan dan kerja kerasnya.


16 Maret 2007, jam 11.59 PM di kamarku
Yang masih mencari bagaimana rasanya bekerja keras dan menjadi persistence.

Comments

HENDRO DARSONO said…
Only by hard work and under God's guidance can we reach our big goals. Good luck and may Allah bless you, Mbak Dianti!

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Apapun Itu... Niatnya Musti Lurus

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Bulan ini, Dufan menggelar brosur, sebagai tiket masuk harga Rp. 35.000. Tiketnya berlaku sampe tanggal 16 Desember 2006, dari tanggal 14 November 2006. Siapa siyh yang ga pengen? Begitupun aku, dan teman-teman. Hm... sepertinya udah hampir 3 pekanan ini kami merencanakan waktu yang pas untuk ke dufan. Rencana pertama, tanggal 30 November, batal. Karena, ada seorang teman yang sedang sibuk mempersiapkan 'creativity day' di sekolah tempat ia mengajar. Which is, creativity day nya tanggal 2 Desember. Tapi.. tanggal 30 November itu kita sempat kumpul di Ar Ridho (basecamp kali yeah...)& yah... ketawa ketiwi & sharing, trus, bikin planning waktu lain ke dufan. Next, ditetapkantanggal 11 Des (senin) or 12 Desember (Selasa). Tadinya mau tanggal 4 Desember, tapi gwe yang 'rada berat', soale baru tanggal 30 ambil cuti, kok tanggal 4 cuti lagi. Dan ternyata, sodara-sodara... Berhubung dapet kabar kalo hari Senin itu banyak wahana yang ga main, maka ...