Skip to main content

Saat Diri Tersadar Dan (Akhirnya) Mengucap Syukur

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Ngelihat acara Friends & The City (FTC) di O Channel malam tadi, membuatku mem-flash back tentang satu episodeku.

FTC semalam mengisahkan mengenai Woman Self Defense. Beberapa hal yang bisa kuambil adalah :

1. Yang terpenting dari woman self defense adalah mindset dan hati para perempuan bahwa ia tidak berhak disakiti, oleh siapapun, bahkan oleh orang yang hubungannya dekat dengan dia. Hal ini musti ditanamkan karena kekerasan pada perempuan banyak terjadi oleh orang-orang terdekatnya (misal : suami, saudara, dll). Dan para perempuan itu masih ada yang bersikap maklum terhadap ketidaknyamanan yang diciptakan orang dekatnya tadi.
Dan saat seorang perempuan merasa daerah nyamannya terganggu, ia mustinya defense, baik secara verbal, atau kalo keadaannya lebih buruk, bisa juga keluarin physical powernya.

2. Dengan keterbatasan yang dimiliki, perempuan tetap bisa mengandalkan hiding power nya. Misal : ga perlu lah menggunakan tangan mengepal untuk meninju orang yang mau berbuat jahat; tapi bisa memanfaatkan telapak tangan kosong dengan kekuatan penuh (ada tekniknya) dan ditujukan ke bagian tubuh yang peka terhadap keseimbangan (dicontohkan : rahang / telinga / hidung)

3. Back to Islam... That's why Islam ngajari perempuan untuk berbaju yang 'tidak memancing orang lain untuk mengganggu perempuan'; pergi bersama mahrom atawa ada temannya, dan jangan lupa do'a. Kayanya emang rada susah diterapkan (secara this is Jakarta where every people has their own hectic); tapi sejauh pengamatanku, perempuan yang lahir dan besar di Jakarta bisa cukup waspada terhadap sekelilingnya.

Mirroring ke diriku ...


Alhamdulillah (dan jangan sampe deyh) sampai sekarang, secara fisik, aku belom mengalami suatu hal yang menjadikan aku harus menguasai woman self defense. Tapi dalam hal psikis / hati, (semoga ini ga berlebihan) aku pernah harus berjuang melepaskan diri dari ketidaknyamanan.
Aku jadi bersyukur bahwa aku berhasil melepaskan diri dari ketidaknyamanan psikis / hati tersebut. (Alhamdulillah ...). yeah... walaupun jujur aku akui, ada 'ketidaknyamanan' lain yang datang saat aku berlepas dii dari ketidaknyamanan itu. Ini bukan soal aku tertekan atau emosiku diguncang. Semua berjalan baik dan damai, tanpa prasangka (kayanya siyh), tanpa perang kata, dan tanpa tekanan intonasi nada. Waktu itu ketidaknyamanan-nya adalah mengenai ketidakpastian. Dan ... Aku berlepas diri dari ketidakpastian itu. Aku mengambil inisiatif untuk menempatkan diriku dalam suatu kepastian yang (terasa) pahit.

Alhamdulillah ...
Berasa bahagia karena semakin hari semakin melihat bahwa langkah yang kuambil adalah langkah yang aku syukuri dan tidak kusesali.

Makasih ya Rabb ku.

WA Lt. 11 jam 11.36 AM di 9/3/2007

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Just my Imagination

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Bayangkan pabila ... Aku jalan sendirian Di tengah hutan hujan tropis di waktu dhuha (sekitar jam 8 an) Aku injak daun-daun lembab dengan bunyian nya yang saling bergesek Aku dengar cicit burung dan suara primata atau desis ular Aku lihat siluet cahaya matahari mnembus rimbunnya daun yang berapatan Aku rasakan angin yang adem menerpa mukaku yang (lagi) berjerawat :D Truzz... Aku sampai di sungai Ga jauh dari situ ada air terjun yang gemuruhnya menyegarkan Trus, aku langkahkan kakiku di antara bebatuan kali yang licin dan berlumut Brr... airnya adem dan jernih Udah gitu, Kucoba wudhu pake air terjun Kemudian, aku cari tempat kering, pasang kompas, cari arah kiblat selanjutnya tertunaikan lah 2 rakaat itu, trus aku curhat sama DIA, sejadi-jadinya Selesai itu, rasanya pasti plong dan lega. Tapi kemudian laper. Dan Di sungai itu, kelihatan ikan yang ukurannya gede. Kutombak, trus kubersihin, Kemudian nyalain perapian, bakar ikan... (protein tinggi Bouw) Di antara huta...