Skip to main content

Mereka Menyarankan Ini dan Itu dan Aku Mendengarnya (maaf, bukan Mendengarkannya).

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Ini bukan pembelaan. Atau suatu apologi.


Aku hanya memberikan ruang bebas yang luas pada diriku.


Jika mereka menginginkan aku memasuki kancah kompetisi untuk memenangkan suatu cita, rasanya aku lelah. Aku tak ingin berkompetisi yang melelahkan. Aku ingin berkompetisi pada diriku, mengalahkan kemalasanku, memacu adrenalin untuk menaikkan ritme kerja yang sudah kusetel. Dan aku ingin berkompetisi di bidang yang memang ingin aku menangkan dan membuat diriku bahagia.


Jika ada yang berhasil mencapai tujuan dengan cara menempuh suatu jalan, lalu apakah serta merta aku harus berjalan di jalan itu juga? Ribuan cara mencapai tujuan itu, dan aku sangat bebas memilih yang aku suka. Ga perlu memaksakan aku untuk ikut berjalan yang sama.


Ooohhhh… Kuyakin kalian bertujuan baik untuk memintaku menjalani ini dan itu dan dianggap ideal di mata kalian. Taipi maafkan … Pabila aku hanya mendengan instruksi ini dan itu kalian dan tidak menjalaninya.


Karena aku bebas memilih


Karena aku memilih belajar dari kesuksesanku yang imut-imut tuk menuju keberhasilan besar.


WA lantai 11 5/3/2007 jam 1.50 PM

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Bersih Hati

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kalau ingat nasyid yang pernah populer di awal tahun 2000an, yang dipelopori oleh Aa Gym, yang judulnya 'Jagalah Hati', sepertinya nasyid ini adalah nasyid yang menjadi pelajaran abadi. Bagaimana tidak, bersih hati itu susah luar biasa untuk gwe. Tapi coba kasih tau deh, gimana kita bisa bersih hati jika berhadapan sama orang, yang kita tau track record orang itu adalah hm... ringan berbohong. Entahlah... mungkin emamng hati gw lagi kotor banget kali ya. Munajat gw sama Allah jauh di bawah standar kelayakan. Ya Rabb, betapa enaknya orang yang hatinya bisa bersih. Tanpa prasangka, tanpa cemas, tanpa khawatir. Moga gwe bisa berlatih terus membersihkan hari gw. Aamiin.