Skip to main content

Tentang Ilmu pada Zaman Itu

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Di zaman itu,


Orang yang berilmu tidak ditandai dari huruf-huruf capital yang memanjang di belakang namanya

Orang berilmu diperhatikan karena kontribusi kebisaan yang ia miliki untuk kemashlahatan manusia.


Di zaman itu, tidak dikenal dr. Ibnu Sinna; yang ada adalah seorang ahli medis bernama Ibnu Sinna yang pandai menulis, mengerti Hadist, dan menguasai firman Allah dan banyak menolong sesama, dan juga pandai berhitung.


Di zaman itu, tidak perlu ceremonial bermodal besar untuk berpakaian hitam tebal lebar bertopi dan pitanya; untuk melegalkan bahwa seseorang memiliki ilmu.


Ilmu …


Sebagian kami mengejar karena prestise

Sebagian kami mengejar karena idealis

Sebagian kami pun mengejarnya karena materialis


Dan Rabb kami menyuruh kami berilmu agar kami bisa ber‘amal dengan ilmu itu. Agar kami berkontribusi untuk kemashlahatan, dan agar derajat kami ditinggikan oleh Rabb kami.


Namun kami seringlah bandel dari instruksi yang diberikan oleh Rabb kami. Ilmu yang pernah kami dapat pun datang dan pergi dengan mudah nya.


Dan sekarang, kami sedang mengumpulkan ilmu-ilmu yang tercecer itu agar bisa kami kontribusikan untuk kemashlahatan sesama kami.


Mudahkan kami Ya Rabb


WA Lt. 1 5/3/2007 jam 2.06

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Bersih Hati

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kalau ingat nasyid yang pernah populer di awal tahun 2000an, yang dipelopori oleh Aa Gym, yang judulnya 'Jagalah Hati', sepertinya nasyid ini adalah nasyid yang menjadi pelajaran abadi. Bagaimana tidak, bersih hati itu susah luar biasa untuk gwe. Tapi coba kasih tau deh, gimana kita bisa bersih hati jika berhadapan sama orang, yang kita tau track record orang itu adalah hm... ringan berbohong. Entahlah... mungkin emamng hati gw lagi kotor banget kali ya. Munajat gw sama Allah jauh di bawah standar kelayakan. Ya Rabb, betapa enaknya orang yang hatinya bisa bersih. Tanpa prasangka, tanpa cemas, tanpa khawatir. Moga gwe bisa berlatih terus membersihkan hari gw. Aamiin.