s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Terinspirasi dari saat pulang training dari Purwakarta ke Jakarta.
Di kelas, kami adalah individu-individu yang bicara seadanya saja, hanya mengomentari materi yang diberikan oleh trainer. Pun saat makan, masing-masing kami mencari teman makan yang 'klop' dan biasanya ditandai dari satu divisi. Tapi saat pulang di bus, kami berfoto, saling ngetawain. Hiks... tapi sayang, itu perjalanan pulang menuju Jakarta, kembali ke kepenatan masing-masing.
Kenapa ya?
Waktu di sekolah juga begitu. Aku ngerasa, di kelas 6 SD, di kelas 3 SMP, dan 3 SMU, itulah kelas-kelas yang terasik sepanjang level sekolah tersebut. Pinter bareng, badung bareng, saling care (atau saling pengen tau banget urusan orang laen)? Tapi ga di kuliahan. Mungkin karena urusan masing2 dah beda kali ya???
So... Ini perasaanku aja, atau ini emang udah trend dan aku baru nyadar?
Kenapa begitu? Trus yang jadi pertanyaan, di waktu-waktu yang terlalui, ngapain aja? Kenapa ga membangun bonding juga yanglebih OK?
Dan sekarang ... saat aku merasa kualitas bonding di keluarga intiku, apa itu berarti saat-saat terakhir? Maksudnya ... di luar masalah umur, adalah tentang terbentuknya keluarga baru dari dalam sebuah keluarga inti. Ahh... kalau terbentuk keluarga baru harus merenggangkan bonding dari keluarga inti, rasanya itu ga menjadi pilihanku. Ataumungkin, saat ini aku bisa bicara begitu, tapi nanti saat implementasi... aku bakalan seperti orang kebanyakan. Hiks... ga mau juga la ya, meninggalkan orang-orang yang telah bersama kita semenjak kita lahir.
Allahu A'lam.
WA Lt. 11 jam 1.23 PM 14/3/2007
No comments:
Post a Comment