spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Monday, April 03, 2006

Ikhlash Menjadi Modal Menulis

Hweks....
Apa urusannya nulis sama ikhlash?
Banyak buanget & ngaruh ke 'ruh' dari tulisan kita.

Ini yang gue rasakan.
Waktu belom banyak orang yang tau blog gwe, menulis itu rasanya enjoy banget. Selalu ga sabar untuk sign in di blogger ato buka MS Word di rumah. Semua bisa gue tulis semau gue. Gak takut salah, bodo' banget untuk semua mis-typed ato mis-spelling, ataupun tulisan yang berasa 'ga penting' yang gwe tulis. As long as ada peristiwa yang nge'klik' di hati dan nalar gwe, tertuanglah dia jadi huruf-huruf yang tersusun rapi nan indah (cie-cie...)

Nahh... Berhubung gwe adalah orang yang senang berbagi banyak hal bagus yang gwe lihat, gwe mulai mem-promote blog ini ke teman-teman. Hm... Niat awalnya, gwe pengen sharing dan juga dapat masukkan / comment dari orang yang udah baca blog gwe. Ibaratnya, pengen ada lawan bicara untuk blog ini. Ga gue pungkiri, mungkin ada setitik show-off di hati, tapi so what.... Tiap orang memiliki kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan untuk mengaktualisasikan dirinya. Dan gwe pikir wajar aja.

Tapinya, dan sebelnya,
Kok akhir-akhir ini gwe ga produktif dan ga se-enjoy waktu dulu dalam menulis. Setelah gwe coba cari penyebabnya, ada beberapa hal :
1. Mungkin keikhlasan dalam menulis mulai sedikit terkikis. Tadinya gwe masa bodo' tentang jelek ato bagusnya tulisan gwe. Tapi, sekarang kok berasa ada tuntutan kalo gwe harus menulis sesuatu yang penting, ga garing, berisi, dengan kualitas zero defect. Kenapa bisa gitu, Karena gwe mulai sadar, kalo ada teman-teman yang 'nonton' blog gwe.
2. Terpengaruh psychoblogology. Konon katanya, agar blognya bisa dibaca secara 'psikologis', minimal harus menulis 10 buah tulisan dalam 1 bulan dan dilakukan secara continue. Hm... mungkin karena kejar 'target' ini, gwe tulis apa yang bisa gwe tulis. Walopun yang gwe ungkapkan ga berkesan di hati. Ternyata, menulis hanya dengan nalar itu tidak berkesan dibandingkan menulis dengan sentuhan 'ruh'.

Pfiuhhh....
Moga untuk selanjutnya, hanya hati dan nalar yang berbicara dalam blog ini.
Ga masalah kalau nggak zero defect.

THERE IS NOTHING PERFECT IN THIS WORLD & THERE ARE THOUSAND WAYS TO MAKE EVERYTINGS BETTER (proverb).

Allahu A'lam bishShowab..

WA jam 3.30 PM.
3 April 2006, after long weekend.

No comments: