spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Thursday, September 06, 2007

Try to Analyze

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Mencoba menganalisa ...

Uring-uringan yang terjadi padaku akhir-akhir ini rasanya disebabkan aku yang (entah kenapa) menjadi teramat sangat egosentris. Aku inginkan semua situasi dan kondisi berada di pihakku, ingin semua orang di sekelilingku bertindak sesuai 'standar' kemauanku, ingin semua yang kujalani bebas hambatan dan tak ada makhluk yang bernama obstacle. Sigh.... %$&^%$ emangnya dreamland? Ya ga bisa gitu dunks. Justru itulah seninya life skill. Ber-dealling dan compromise dengan hal-hal yang -sepertinya- tidak memihak pada kita.

Selain itu, entah darimana, karakterku yang biasanya phlegmatis asik, kok akhir-akhir ini menjadi perfeksionis abizzz... Bahkan aku bisa mencela penataan gelas ice cream di gubukan dalam sebuah resepsi, aku bisa 'resah' pabila sendok dan garpu yang kugunakan bukan dari model yang sama. Ooohhh... betapa rasanya berbagai ketidaknyamanan itu aku buat sendiri.

Truz... satu lagi, aku mengkhawatirkan suatu hal, sehingga akhirnya berprasangka ke orang lain (berprasangkanya adalah ... datangnya celaan dari orang lain terhadap kecacatan dari event yang sedang aku garap). Aku sedang berkecimpung dalam mempersiapkan sebuah event. Dan tentunya, semua ingin berjalan sempurna tanpa cacat. Tapi aku sudah melihat tanda-tanda kecacatan yang bisa jadi bahan empuk untuk dikomentarin, atau bahkan dicela (bahkan diriku pun sudah mencela nya duluan). Wuihhh... Mustinya kubiarkan semua berjalan seperti alurnya saja yah. Toh tidak mungkin kecacatan itu didiamkan oleh tim yang berkepentingan, pastinya semua akan berusaha untuk menampilkan yang terbaik dan nyaman untuk semua orang.

Dan pagi ini ...

Ngantor seperti biasa, kucoba melembutkan otakku dengan cerita ringan di sebuah web. Lumayan menghibur.

Semoga hari-hari selanjutnya aku akan lebih tenang ... dan persistent. Amien.

WA Lt. 11 6/8/2007 jam 7.35
masih nungguin email pennting.

JAM 8.30 ... EMAIL PENTING UDAH MASUK.
jADI CLEAR, APA YANG AKAN JADI KERJAANKU SELANJUTNYA.
Selamat Bekerja Dianti ... :)
Smile & he World will smile at you :D

1 comment:

Anonymous said...

berdoa dan senyumlah kepada dunia, eheeem...demikian mottoku saat daku remaja
ternyata, alhamdulillah...usiaku masihlah ada hingga 51 tahun ini
padahal di usia 17 dokter udah pada hoplessss...hihi, cuciaaan deh loe!

aloooow...dianti smlie, smile...
teteh pipiet senja