spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Thursday, September 20, 2007

Hak Memilih dan Tidak Berhak untuk Konsekuensinya

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Kemaren ikutan ceramah di kantor pusat, dengan pemateri Pak Aris Ahmad Jaya (trainer ABCO).

Satu hal yang aku noticed dari ceramah itu adalah ...
Kita sangat berhak memilih apapun untuk hidup kita. Pilih jadi orang kaya, pilih jadi orang sukses, pilih jadi artis, pilih jadi presiden, pilih jadi jagoan basket, dan jutaan pilihan lain.
Tapi... qta ga punya hak sama sekali dalam memilih konsekuensi dari pilihan tersebut.

Contohnya (ini contoh versi gwe) : Misalnya pilih jadi atlet basket, tentunya musti mau jalanin konsekuensi latihan tiap hari, berpanas-panas di lapangan basket, dll. Ga bisa dunks, pilih jadi atlet basket truz maunya adem ayem ga latihan. :))

ok. selamat memilih
WA Lt. 11 jam 2.18 20/9/2007

No comments: