Skip to main content

Dia yang Biasa (saja)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Siapa dia ya???
Oh... bukan siapa-siapa ... Dan dia biasa saja

Secara fisik, dia standar, seperti kaum adam negeri ini pada umumnya.
sawo matang, tinggi rata-rata, rambut hitam, hm... biasa saja.

Secara status, tidak ada yang membuatku terperangah... Biasa...
Sepertinya bukan keturunan aristokrat atau anak pejabat.
Sama seperti aku.. Dilahirkan dari orangtua asli negeri ini yang merantau menjemput rizki, dibesarkan dalam lingkungan yang biasa seperti masyarakat negeri ini pada umumnya.

Secara kesalihan... ia orang yang salih dengan standarisasi umum plus-plus.
Ya tentu saja dia komitmen terhadap rukun Islam dan rukun Iman itu.

Biasa saja bukan...?

Tapi dari biasa itu ...
Aku tau ada yang luar biasa dibalik kesederhanaannya.
Entah itu cahaya tawadhu' yang dipancarkan...
Atau kerlip optimisme yang selalu bersinar... Yang kadang hilang dari diriku

Bisa jadi, itulah ... mengapa aku ingin mempelajari sosok dia yang biasa.
Aku, seorang biasa yang ngin memperlajari orang biasa juga. Karena aku tau, dibalik biasanya itu, dia adalah orang yang luar biasa... Dan aku ingin berteman dengannya.
:)

WA Lt 11 3/9/2007 jam 4.33

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Just my Imagination

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Bayangkan pabila ... Aku jalan sendirian Di tengah hutan hujan tropis di waktu dhuha (sekitar jam 8 an) Aku injak daun-daun lembab dengan bunyian nya yang saling bergesek Aku dengar cicit burung dan suara primata atau desis ular Aku lihat siluet cahaya matahari mnembus rimbunnya daun yang berapatan Aku rasakan angin yang adem menerpa mukaku yang (lagi) berjerawat :D Truzz... Aku sampai di sungai Ga jauh dari situ ada air terjun yang gemuruhnya menyegarkan Trus, aku langkahkan kakiku di antara bebatuan kali yang licin dan berlumut Brr... airnya adem dan jernih Udah gitu, Kucoba wudhu pake air terjun Kemudian, aku cari tempat kering, pasang kompas, cari arah kiblat selanjutnya tertunaikan lah 2 rakaat itu, trus aku curhat sama DIA, sejadi-jadinya Selesai itu, rasanya pasti plong dan lega. Tapi kemudian laper. Dan Di sungai itu, kelihatan ikan yang ukurannya gede. Kutombak, trus kubersihin, Kemudian nyalain perapian, bakar ikan... (protein tinggi Bouw) Di antara huta...