Posts

Showing posts from March, 2007

Belajar Ikhlash

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Sebuah nasehat dari Soni, seorang sahabatku mengenai ikhlash. Nasihat ini adalah resume chatting dia denganku: Saat loe ga ngedapetin yang loe pengenin, loe harus ikhlash. Ikhlash itu berproses Di. ga langsung beres. Emang ga mudah, tapi loe harus belajar dari semua yang udah loe alamin. Trus minta Allah gantikan yang ga loe dapet itu. Bahasa yang ringan namun tulus dan aku masih di pinggir ikhlash, belum ke tengah. 25/3/2007 jam 7.55 PM di kamarku. Makasih banyak Soni... Wish U all d best

With Great Power Comes Big Responsibility

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i With Great Power Comes Big Responsibility Aku notice itu dari film Spiderman, adegan saat pamannya menasehati McGuire, setting tempat di dalam mobil, saat pamannya mengantarkan McGuire ke perpustakaan. Dan aku ngerasa episode itu pada saat ini. Moga dijauhkan dari ujub. Mungkin, akhir-akhir ini sahabatku melihat ada ‘kebisaan’ yang bisa didayagunakan dari dalam diriku. Dan.... ‘Ala Kulli Hal, momennya tepat dengan kebutuhan mereka. Jadilah amanah itu berdatangan. Alhamdulillah, aku mensyukuri hal tersebut, karena mendapatkan amanah merupakan kebahagiaan besar, dan tidak setiap orang mendapatkan amanah. Dan … amanah itu selalu satu paket dengan ujian. Ujiannya bisa beberapa model, seperti niat yang secara ga sengaja melenceng dan menuntut untuk segera diluruskan lagi, atau kelelahan yang melanda dan pengerjaan amanah itu belum terlihat hasilnya sama sekali sehingga rasanya beraaat sekali untuk melanjutkannya. Jika bicara amanah atau tugas, rasanya ingatan ini tak a...

Tentang Aku dan Sahabat

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kami bersenyawa bukan dari unsur geografis, ekonomis, akademis, ataupun keahlian teknis. Kami bersenyawa dari unsure idealis, yang baranya akan selalu berkobar selama kami menjunjung status tertinggi kami, yaitu sebagai hamba Allah SWT. Kami bereaksi dengan mempersembahkan karakter asli dan terbaik. Kami bukanlah sekelompok orang yang saling memberikan pembenaran terhadap kesalahan yang kami lakukan, karena kami sekelompok orang yang menasehati karena kami menginginkan kami semua berada di jalur yang digariskan olehNya. Kami sekelompok orang yang tidak memuji berlebih terhadap kelebihan kami, karena kami orang yang lebih senang saling menimba ilmu untuk keberhasilan-keberhasilan imut yang diraih di antara kami. Kami saling menjadi orang yang selalu hadir untuk memberikan support terbaik saat ada di antara kami yang berada dalam fase ketidaknyamanan dalam hidupnya. Kami ingin menjadi orang pertama yang tahu apabila ada di antara kami yang akan menjelang fase keberh...

Bonding Hadir di Saat Akhir

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Terinspirasi dari saat pulang training dari Purwakarta ke Jakarta. Di kelas, kami adalah individu-individu yang bicara seadanya saja, hanya mengomentari materi yang diberikan oleh trainer. Pun saat makan, masing-masing kami mencari teman makan yang 'klop' dan biasanya ditandai dari satu divisi. Tapi saat pulang di bus, kami berfoto, saling ngetawain. Hiks... tapi sayang, itu perjalanan pulang menuju Jakarta, kembali ke kepenatan masing-masing. Kenapa ya? Waktu di sekolah juga begitu. Aku ngerasa, di kelas 6 SD, di kelas 3 SMP, dan 3 SMU, itulah kelas-kelas yang terasik sepanjang level sekolah tersebut. Pinter bareng, badung bareng, saling care (atau saling pengen tau banget urusan orang laen)? Tapi ga di kuliahan. Mungkin karena urusan masing2 dah beda kali ya??? So... Ini perasaanku aja, atau ini emang udah trend dan aku baru nyadar? Kenapa begitu? Trus yang jadi pertanyaan, di waktu-waktu yang terlalui, ngapain aja? Kenapa ga membangun bonding juga yangl...

Baik Belum tentu Terbaik

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dan tersadarnya, setelah aku memasuki fase terbaik itu. Sesaat sebelum memasuki, aku pun masih galau dengan hal baik yang tidak kuraih itu. Sedikit contoh konkret ... 1. Aku ga diterima masuk di perusahaan manufaktur yang besar dengan jam kerja ketat 8 to 5 sebagai karyawan permanen. Aku masuk di perusahaan telekomunikasi dengan akses yang lebih mudah (dari rumah ke kantor) daripada bekerja di perusahaan manufaktur itu, dengan gaji kotor plus fasilitas yang jika dinomialkan kurang lebih sama, akses belajar yang luas (karena di perusahaan tempatku sekarang bekerja loadsnya ga selalu tinggi setiap saat. Beda dengan di perusahaan manufaktur), Dan jam situasi kerja yang enak, sehingga aku ga jadi 'robot' secara aku bisa punya waktu tuk memberi makan spiritualku. 2. Pengen ikutan training 3G, tapi ternyata quotanya ga cukup; Dan sampe kantor aku buka email kalo aku terdaftar jadi peserta training Managing New Product yang trainernya Mark Plus dan itu ilmu yang ...

Manajemen Penolakan

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Suatu hari, mendengan keluh kesah seorang sahabat. 'Mba, kemaren emang kenapa, sibuk banget ya?' Tanyaku 'Yah ... gitu deyh. Biasa.', Jawab si Mba tanpa ekspresi. 'Banyak kerjaan?' 'Iya, tapi bukan kerjaan kantor.' 'Trus apaan?' 'Hm... kerjaan temen-temen gwe. Dan ... gwe ngerasa kok temen-temen gwe pada dependent ke gwe.' 'Maksdunya?' 'Gini... di tengah kerjaan kantor gwe yang banyak itu, mereka tuh tetep minta tolong ma gwe.' 'Tanya-tanya kerjaan gitu ya?' 'Nggak. Mereka tanya gimana remove foto di astaga.com; retouch foto pribadi di photoshop, gitu lah ...' 'Emang ga bisa bilang ntar aja atau bilang ngga ya Mba?' 'Nah.. emang itu tuh kelemahan gwe, manajemen nya perlu dibenerin.' Yups... Manajemen penolakan Gimana caranya qta menolak saat dimintakan bantuan dari orang lain. Entah mungkin dibilang tidak murah hati, tapi terkadang manajemen penolakan ini sangat diperlu...

Men State kan Keinginan Secara Tegas

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i “Gwe Coba-coba ikutan lomba nulis ahh…” “Gwe ikutan lomba nulis ini.” Berasa atmosfer nya kan? Kalimat pertama berasa antara iya dan nggak, berasa ragu-ragu. Kalimat keua beraroma kemantapan dan keyakinan. Dan memang itulah yang terjadi pada diriku. Saat aku men-state kan sesuatu bahwa “Aku akan melakukan begini –begitu” dan “Aku adalah ini – itu”, memberikan efek yang luar biasa. Apa yang aku kerjakan menjadi serius dan memiliki orientasi jelas, identitas diriku sebagai ini-itu pun menjadi dilihat orang secara serius. Saat aku masih mejadi agen asuransi (yang mana aku merasa itu bukan pilihan karierku karena tidak adanya incomey ang pasti sementara pengeluaran semakin pasti dan besar), aku tidak pernah men-state : Saya adalah agen asuransi XYZ. Aku hanya ber-statement : Sya Dianti, dari Asuransi XYZ. Dan saat bertemu prospek yang aku kenal pun, aku bilang statusku freelance. Dan apa yang terjadi??? Begitu sulitnya mendapatkan prospek, karena ketidaktegasan pada ...

Hidup adalah Portofolio untuk Melamar Surga

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Ingin merekam percakapan dengan seorang sahabat ... ------- ( sebelumnya membicarakan suatu episode hidup kami ) Linds : siap berkompetisi! ... mmm... Allah nunggu kita tahan banting dulu kali yeah diant i: yea. Linds : hidup ini kan ttg kita bikin portofolio utk ngelamar surga dianti : hidup ini kan ttg kita bikin portofolio utk ngelamar surga ----> quotes keren Linds : cuma nyeplos aja.... sebanyak apapun kita bikin portofolio.... Linds : yg dinilai itu cuma portofolio kita yg bakal diliat Allah diant i: yea. tapi seringnnya qta disibukkan agar portofolio itu terlihat mengagumkan dan mengikuti expectasi orang2 sekitar. Misal : tuntutan orang tua, opini masyarakat, de el el Linds : iya.... dianti : it's exhausted Linds : yup.. capek dianti : right. coz emang salah orientasi. jadi ga ada abisnya ------- ( dan sesudahnya membicarakan episode lain yang sedang kami tapaki ) So... qta refresh kembali tentang apa - mengapa -bagaimana -kapa...

Saat Diri Tersadar Dan (Akhirnya) Mengucap Syukur

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Ngelihat acara Friends & The City (FTC) di O Channel malam tadi, membuatku mem-flash back tentang satu episodeku. FTC semalam mengisahkan mengenai Woman Self Defense. Beberapa hal yang bisa kuambil adalah : 1. Yang terpenting dari woman self defense adalah mindset dan hati para perempuan bahwa ia tidak berhak disakiti, oleh siapapun, bahkan oleh orang yang hubungannya dekat dengan dia . Hal ini musti ditanamkan karena kekerasan pada perempuan banyak terjadi oleh orang-orang terdekatnya (misal : suami, saudara, dll). Dan para perempuan itu masih ada yang bersikap maklum terhadap ketidaknyamanan yang diciptakan orang dekatnya tadi. Dan saat seorang perempuan merasa daerah nyamannya terganggu, ia mustinya defense, baik secara verbal, atau kalo keadaannya lebih buruk, bisa juga keluarin physical powernya. 2. Dengan keterbatasan yang dimiliki, perempuan tetap bisa mengandalkan hiding power nya. Misal : ga perlu lah menggunakan tangan mengepal untuk meninju orang...

THEY ARE *****

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Hanya ingin mengutarakan, bahwa ... Mereka bukanlah malaikat yang selalu taat. Mereka juga punya celah untuk tersesat. Ada saatnya mereka rapuh di balik ketegaran dan kegarangan yang dibuat Ada kalanya mereka tegar menerjang badai dibalik redup diri yang terlihat Mereka orang biasa Yang selalu merasa nyaman bila berada dekat dengan Rabb Nya. Dan perlu kesungguhan yang diupayakan tuk mendapat kenyamanan itu Mereka manusia yang hanya nyaris sempurna Pabila mereka sempat berbelok, kita ingatkan mereka karena rasa sayang yang tak punah Jika mereka konsisten dalam jalan yang lurus, kita kobarkan semangat dan rekatkan ukhhuwah Kita pun manusia biasa Biasa berjuang untuk kesuseksan yang sifatnya tidak hanya kekinian Tapi juga kesuksesan yang sifatnya nantinya berkekalan Kita dan mereka … alangkah indahnya jika senantiasa bergandengan Tuk saling mendukung kebaikan dan mengurung keburukan Cozzy room 7/3/2007 jam 8.31 PM Untuk saudara-saudaraku yang istiqomah dalam suatu ...

Tentang Ilmu pada Zaman Itu

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Di zaman itu, Orang yang berilmu tidak ditandai dari huruf-huruf capital yang memanjang di belakang namanya Orang berilmu diperhatikan karena kontribusi kebisaan yang ia miliki untuk kemashlahatan manusia. Di zaman itu, tidak dikenal dr. Ibnu Sinna; yang ada adalah seorang ahli medis bernama Ibnu Sinna yang pandai menulis, mengerti Hadist, dan menguasai firman Allah dan banyak menolong sesama, dan juga pandai berhitung. Di zaman itu, tidak perlu ceremonial bermodal besar untuk berpakaian hitam tebal lebar bertopi dan pitanya; untuk melegalkan bahwa seseorang memiliki ilmu. Ilmu … Sebagian kami mengejar karena prestise Sebagian kami mengejar karena idealis Sebagian kami pun mengejarnya karena materialis Dan Rabb kami menyuruh kami berilmu agar kami bisa ber‘amal dengan ilmu itu. Agar kami berkontribusi untuk kemashlahatan, dan agar derajat kami ditinggikan oleh Rabb kami. Namun kami seringlah bandel da...

Mereka Menyarankan Ini dan Itu dan Aku Mendengarnya (maaf, bukan Mendengarkannya).

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Ini bukan pembelaan. Atau suatu apologi. Aku hanya memberikan ruang bebas yang luas pada diriku. Jika mereka menginginkan aku memasuki kancah kompetisi untuk memenangkan suatu cita, rasanya aku lelah. Aku tak ingin berkompetisi yang melelahkan. Aku ingin berkompetisi pada diriku, mengalahkan kemalasanku, memacu adrenalin untuk menaikkan ritme kerja yang sudah kusetel. Dan aku ingin berkompetisi di bidang yang memang ingin aku menangkan dan membuat diriku bahagia. Jika ada yang berhasil mencapai tujuan dengan cara menempuh suatu jalan, lalu apakah serta merta aku harus berjalan di jalan itu juga? Ribuan cara mencapai tujuan itu, dan aku sangat bebas memilih yang aku suka. Ga perlu memaksakan aku untuk ikut berjalan yang sama. Ooohhhh… Kuyakin kalian bertujuan baik untuk memintaku menjalani ini dan itu dan dianggap ideal di mata kalian. Taipi maafkan … Pabila aku hanya mendengan instruksi ini dan itu kalian dan tidak menjalaninya....