Skip to main content

Pernahkah Terbersit Rasa Itu?

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Hayyahhh judulnya kaya kalimat novel romant. he..he.. Padahal nih, yang pengen gwe tumpahkan di sini adalah... pernah ga sih, kita merasa ada 'setitik' atau bahkan 'sebongkah' rasa putus asa? Padahal kita tau putus asa itu jauh dari rahmat ALLAH.

Nah... sekarang (ho oh, pada saat gwe tulis ini) gwe lagi berjuang untuk mengusir rasa putus asa itu. Oh ya, si putus asa itu dateng karena :

1. Di situs lowongan kerja online, status lamaran gwe mostly unsuccesfull. Yang vacant cuma 2.
2. MLM yang lagi gwe ikutin, yang lagi gwe pelajari juga, kayanya termasuk MLM dengan sistem 'aplen diuntungkan donlen'.

Ohh.. so fast... My heart was switched not more than halfdays. Padahal tadi pagi, gwe kirim SMS optimis ke hubby yang isinya ...

I don't know somehow, but I believe that we'll gonna be a wealthy family... Amien. luv U so much. May ALLAH blessed us.
Ohh lagi-lagi, kalo begini, ngadunya ke ALLAH. Sambil bebas mengumbar air mata.

ok ... stop rasa putus asanya. Optimis!!! ALLAH yang ngejagain gwe, keluarga, dan seluruh alam ini.

tempat sama jam 3.38
23 juni 2010

Comments

Lely said…
assalammualaikum, salam kenal mb dianti. Aku lagi blogwalking dan ternyata dari tulisan mba aku tau kalo ternyata kita punya keinginan yang kurang lebih sama. Semangat y mb, semoga Allah membukakan jalan rejeki yang baik dan halal bagi kita
dianti said…
waalaikum salam. Amien. Thanks 4 come by ya...

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Bersih Hati

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kalau ingat nasyid yang pernah populer di awal tahun 2000an, yang dipelopori oleh Aa Gym, yang judulnya 'Jagalah Hati', sepertinya nasyid ini adalah nasyid yang menjadi pelajaran abadi. Bagaimana tidak, bersih hati itu susah luar biasa untuk gwe. Tapi coba kasih tau deh, gimana kita bisa bersih hati jika berhadapan sama orang, yang kita tau track record orang itu adalah hm... ringan berbohong. Entahlah... mungkin emamng hati gw lagi kotor banget kali ya. Munajat gw sama Allah jauh di bawah standar kelayakan. Ya Rabb, betapa enaknya orang yang hatinya bisa bersih. Tanpa prasangka, tanpa cemas, tanpa khawatir. Moga gwe bisa berlatih terus membersihkan hari gw. Aamiin.