Skip to main content

Egois

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Iya.. kata 'egois' yang nampaknya pas aku sematkan untuk paman suamiku yang tinggal nun jauh di sebuah desa di jawa tengah.

Begini ceritanya saudara-saudara ...

Paman suamiku ini, tinggal di desa. Penghasilannya mengandalkan sawah pertanian yang hm... kayanya lebarnya ga seberapa deyh. Plus hasil kebun seperti singkong, pisang, apa aja yang bisa ditanem. Ia dan istrinya sudah memiliki 2 orang anak usia SD. Istrinya tidak mau menambah anak lagi, tetapi si pamanku ini ingin punya anak-ketiga.

Dan... istrisnya pun hamillah anak-ketiga. Ohya, proses hamilnya, mungkin karena tidak dilandasi niat pengen punya anak, jadi dijalankan dengan tidak optimal. Mungkin gizinya tidak tercukupi, -selain faktor kesulitan ekonomi di desa-, trus nyidamnya pengen makan fastfood yang sarat dengan MSG, dimana MSG adalah suatu hal yang big no no untuk bumil.

ALHAMDULILLAH, anak itu lahir prematur, sekitar 7 bulan usia kandungan, dengan berat lahir rendah!! Ringkihhh banget. Dan tau apa yang terjadi setelah dua bulanan itu? Setelah bayinya sudah kelihatan cukup kuat untuk diajak 'travelling', akhirnya Kakak suamiku mengangkatnya sebagai anak. ALHAMDULILLAH kakak suamiku ini memiliki kelebihan harta, sehingga ia bisa memberikan yang diperlukan bayi ini. Susu khusus bayi dengan berat lahir rendah, pengobatan ke dokter, lingkungan yang lebih sehat dan hygienis daripada di desa, dll.

Dasar lelaki egois. Paman suamiku itu ibarat 'lepas tangan' dari keberadaan bayinya itu. Niyh... ayo kita analisa (dengan sedikit suudzon di otakku kayanya). Jika memang ia mengharapkan memiliki anak ketiga, Maka ia pasti akan berusaha keras bisa mengurusnya. Tapi ini ngga kok. ya udah.. diadopsi ya diadopsi ajah. Hm... Semoga, anak ini jike besar nanti bisa memberikan bakti terbaiknya kepada orang tua angkatnya (kakak iparku dan istrinya).

Dan... ada lagi ujian dari anak ini. Ternyata ia terindikasi menderita hydrocephallus. Penyembuhannya harus melalui operasi, dan biaya operasi di Jakarta adalah sekitar Rp. 70 jt. Pheww... Moga kakak iparku kuat dan sabar menghadapi ini.

Wacana sementara, Kakak iparku akan mencari rumah sakit di Yogya, dimana ia mendapat info bahwa di Yogya bisa operasi hydrocephallus dengan biaya Rp. 15jt.

ALLAHU ROBBII... Semoga semuanya lekas normal, si baby dan kakak iparku bisa segera berbahagia bersama. Amien.

Pojok Jakarta
14 Juni 2010
jam 9.18

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Bersih Hati

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kalau ingat nasyid yang pernah populer di awal tahun 2000an, yang dipelopori oleh Aa Gym, yang judulnya 'Jagalah Hati', sepertinya nasyid ini adalah nasyid yang menjadi pelajaran abadi. Bagaimana tidak, bersih hati itu susah luar biasa untuk gwe. Tapi coba kasih tau deh, gimana kita bisa bersih hati jika berhadapan sama orang, yang kita tau track record orang itu adalah hm... ringan berbohong. Entahlah... mungkin emamng hati gw lagi kotor banget kali ya. Munajat gw sama Allah jauh di bawah standar kelayakan. Ya Rabb, betapa enaknya orang yang hatinya bisa bersih. Tanpa prasangka, tanpa cemas, tanpa khawatir. Moga gwe bisa berlatih terus membersihkan hari gw. Aamiin.