Skip to main content

duduk manis & standing party

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Sudah beberapa hari ini aku akrab dengan bus TiJe. Pergi kerja ataupun pulang kerja.

Pemandangan yang sama kerap terjadi. Old story sih, tapi tetap aja asiq untukku mempergunjingkannya.

Apalagi kalo bukan tentang hal tempat duduk. Bus TiJe itu dirancang dengan kursi yang sediit (jika dibandingkan dengan jumlah penumpangnya). Walhasil, lebih banyak yang standing party daripada duduk manis. Yang bikin miris, yang duduk manis itu seringnya mas-mas muda atau mba-mba muda. Yang berdiri itu para ibu-ibu sebaya dengan ibuku. Cihuy kaan??? Apakah ini yang termasuk kejamnya dunia.

Karakter apa yang mendominasi yah?
Kurang empati kah, egois kah, atau memang para anak muda itu hanya muda di tampilan luar sedangkan dalamnya berisi tulang keropos???

Entahlah, apakah mengganti model bus dengan yang banyak kursi akan mempengaruhi 'pamor' tije ini atau tidak. Kalo memang tidak ada pengaruhnya, pemda musti beli bus dengan model yang berkursi banyak. Udah tau ini bus untuk rapid mass transportation dan digunakan oleh masyarakat dari berbagai usia, kok malah bikin kursinya sedikit??? Kalo bus kampus model bus koneng UI, bolehlah dibuat seperti itu (sangat sedikit, atau malah ga ada kursi duduknya).

Oh ya...
sekalian aja ya, toxic tentang si TiJe ini aku keluarin. Shelter TiJe ga human friendly. Alasan : ga ada toiletnya. Wondering, kemana petugas loket kalo ia mau berurusan dengan urusan yang satu itu???

WA Lt.11 3/7/2007 jam 9.50

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Bersih Hati

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kalau ingat nasyid yang pernah populer di awal tahun 2000an, yang dipelopori oleh Aa Gym, yang judulnya 'Jagalah Hati', sepertinya nasyid ini adalah nasyid yang menjadi pelajaran abadi. Bagaimana tidak, bersih hati itu susah luar biasa untuk gwe. Tapi coba kasih tau deh, gimana kita bisa bersih hati jika berhadapan sama orang, yang kita tau track record orang itu adalah hm... ringan berbohong. Entahlah... mungkin emamng hati gw lagi kotor banget kali ya. Munajat gw sama Allah jauh di bawah standar kelayakan. Ya Rabb, betapa enaknya orang yang hatinya bisa bersih. Tanpa prasangka, tanpa cemas, tanpa khawatir. Moga gwe bisa berlatih terus membersihkan hari gw. Aamiin.