Skip to main content

Cerita Ahad Sore (Episode Ikhtiar Seorang Teman Part 2)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Untuk ke sekian kalinya, ingin kusampaikan kisah seorang teman.
Kisahnya yang sedang berikhtiar menjemput soulmate.
Ahad sore yang sudah dijanjikan, ia pun dipertemukan denan seseorang yang profilnya sudah diketahui melalui beberapa lembar kertas A4.

Temanku ini seseorang yang tidak neko-neko dalam menjemput soulmate. Tidak seperti kebanyakan pria temanku yang lain yang secara tegas men-state kan 'kriteria pasangan yang diinginkan', ia menyatakan 'kriteria pasangan yang dibutuhkan.' Hm... Deskripsi apa saja yang dibicarakan dalam pertemuan itu rasanya tidak perlu ku-detailkan yah. Khawatir aku salah me-record informasinya.

Satu hal yang pasti, temanku itu memang berniat [berkeinginan] menyempurnakan separuh agamanya. Ia memposisikan dirinya sebagai seseorang yang memang butuh pendamping, untuk memperkuat sisi-sisi humanisnya yang 'rapuh'. Dan ia pun seseorang yang siap bertoleransi pada karakter-karakter yang dimiliki oleh 'orang di seberang' itu.

Subhanallah ... Dari pertemuan itu, temanku menyatakan ...
"Mengapa tidak, apabila ini dilanjutkan pada tahap yang lebih serius?".
Hm... tidak menyangka juga yah, bisa se'cepat' itu men- switch on- kan hati pada seseorang yang belum lama dikenal. Kelihatannya dia tidak terlalu berfikir banyak pada teori 'chemistry' dan sebagainya. Yang dia tau, dia menyadari bahwa akan ada amanah baru, tanggung jawab baru, dan strategi untuk meyakinkan keluarga bahwa ikhtiar dan hasil ikhtiar ini yang ia pilih untuk menapaki sisa usianya.

Semoga ikhtiarmu dimudahkan, dan semoga niatmu untuk segera bersegera pada RidhoNya dikabulkan oleh Allah SWT.
Dan untuk wanita itu, ... Yakinkanlah dirimu bahwa pria temanku ini adalah seseorang yang bisa Kau dampingi untuk saling kompromi dan mengerti.

Ya Rabb... Mudahkan jalan mereka.
Ringankan urusan mereka untuk bersegera pada RidhoMu.

WA Lt. 11 Jam 7.12 di akhir April 2007

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Just my Imagination

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Bayangkan pabila ... Aku jalan sendirian Di tengah hutan hujan tropis di waktu dhuha (sekitar jam 8 an) Aku injak daun-daun lembab dengan bunyian nya yang saling bergesek Aku dengar cicit burung dan suara primata atau desis ular Aku lihat siluet cahaya matahari mnembus rimbunnya daun yang berapatan Aku rasakan angin yang adem menerpa mukaku yang (lagi) berjerawat :D Truzz... Aku sampai di sungai Ga jauh dari situ ada air terjun yang gemuruhnya menyegarkan Trus, aku langkahkan kakiku di antara bebatuan kali yang licin dan berlumut Brr... airnya adem dan jernih Udah gitu, Kucoba wudhu pake air terjun Kemudian, aku cari tempat kering, pasang kompas, cari arah kiblat selanjutnya tertunaikan lah 2 rakaat itu, trus aku curhat sama DIA, sejadi-jadinya Selesai itu, rasanya pasti plong dan lega. Tapi kemudian laper. Dan Di sungai itu, kelihatan ikan yang ukurannya gede. Kutombak, trus kubersihin, Kemudian nyalain perapian, bakar ikan... (protein tinggi Bouw) Di antara huta...