Skip to main content

-T-I-D-U-R-

-tidur-

Sebuah kata kerja. Terdiri dari 5 huruf dan tiada yang sama. Pekerjaan ini dilakukan oleh semua makhluk hidup, dari awal keberadaan mereka di muka bumi sampai mereka nanti mati. Inilah nampaknya pekerjaan yang disenangi oleh manusia. Betapa tidak, tidak ada effort sekecil apapun utnuk tidur. Paling banter adalah mengantisipasi datengnya nyamuk nakal. Itu pun dilakukan sebelum tidur, saat mata masih kuat melek, dan tubuh masih sanggup membeli baygon semprot atau hits elektrik, atau pasang kelambu gaya kolonial.

Aku pun suka tidur. bahkan mungkin jatah tidurku memakan 25 % waktuku dalam sehari. Sepertinya hati ini begitu bahagianya saat memandang hamparan karpet atau kasur atau apalah namanya, tempat dimana tubuh bisa direbahkan. Bangun tidur, seharusnya lebih segar, tetapi terkadang ketagihan, masih ingin menambah jam tidur.

Sebenarnya aku heran dengan kegiatan satu ini. Kenapa saat ini kita diberikan kebisaan untuk tidur. OK, dari segi kesehatan, memang tidur itu perlu untuk mengembalikan metabolisme tubuh kita. Tapi kalau udah ketagihan? Siapa yang tanggung jawab, coba???

Pernah ku merasa menyesal setelah bangun tidur. Betapa tidak, waktuku yang bermanfaat dan bisa untuk melakukan aktivitas lain yang masih menumpuk kulewatkan begitu saja dengan tidur. Dan akupun bertanya, mengapa kita semua manusia senang dengan aktivitas ini. bahkan herannya, masih merasa kurang saja, padahal toh nanti, saat kita mati, kita pasti akan tidur tanpa terganggu gigitan nyamuk, dering telepon, suara orang memanggil, bel pintu berbunyi, dan lainnya.

Entahlah, aku membenci tidur karena aku terlalu sering tidur (mungkin). Beberapa prosentase waktuku kugunakan untuk tidur. Sempat terfikir, apakah baiknya aku tidak bisa tidur saja, sehingga banyak aktivitas berguna yang bisa kulakukan? Karena... toh pada akhir hidup kita, kita akan tidur, tak bergeming sedikitpun.

WA Lt. 11 10.47 27 Desember 2005.
Ga tau kenapa tulisan kaya' gini bisa muncul.

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Bersih Hati

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kalau ingat nasyid yang pernah populer di awal tahun 2000an, yang dipelopori oleh Aa Gym, yang judulnya 'Jagalah Hati', sepertinya nasyid ini adalah nasyid yang menjadi pelajaran abadi. Bagaimana tidak, bersih hati itu susah luar biasa untuk gwe. Tapi coba kasih tau deh, gimana kita bisa bersih hati jika berhadapan sama orang, yang kita tau track record orang itu adalah hm... ringan berbohong. Entahlah... mungkin emamng hati gw lagi kotor banget kali ya. Munajat gw sama Allah jauh di bawah standar kelayakan. Ya Rabb, betapa enaknya orang yang hatinya bisa bersih. Tanpa prasangka, tanpa cemas, tanpa khawatir. Moga gwe bisa berlatih terus membersihkan hari gw. Aamiin.