spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Tuesday, December 20, 2005

satu bab berjudul ta'adud

Tulisan ini dapat tertuang karena inspirasi dari obrolan bersama seorang teman, pada suatu malam Ahad di rumahku. Yaps... satu bab tentang ta'adud.

Ta'adud pabila di-bahasaindonesia-kan menjadi poligami, wa bil khusus pria yang memiliki istri lebih dari 2 orang. Ada suatu kejadian (hm.. aku belum tabayun, tapi bukan kejadiannya yang ingin aku soroti, melainkan alasan dibalik kejadian itu). Begini ceritanya...
Ada seorang pria yang sudah berkeluarga. Terakhir aku dengar, istrinya sedang hamil anak ke-3. Suatu hari, ada seorang teman yang mengkonfirmasi, apakah benar A menikah lagi, istri keduanya berasal di kabupaten tetangga. Menanggapi hal tersebut, aku nyatakan pada teman ngobrolku bahwa aku tidak simpatik pada A, pabila berita ia menikah lagi itu benar. Apa yang kurang dari istri pertamanya, cantik, baik, dan juga telaten dalam mengurus rumah tangga. Tanggapan teman bicaraku lebih kalem daripada aku. Ia mengatakan bahwa ia mengerti persoalannya. A mungkin memiliki level -maaf- kebutuhan biologis yang tinggi (Di lingkungan kami, A memang dikenal rada genit dengan perempuan). Sedangkan seorang wanita yang sudah melahirkan berkali-kali, memiliki tingkat service yang berbeda dibandingkan saat hamil pertama.
Hm.. benarkah demikian? Terserah apa teori kedokteran. Yang jelas aku tidak mentolerir ta'adud dengan alasan agar lebih terjaga (ta'adud adalah sesuatu yang baik daripada selingkuh. Ta'adud pun legal, selingkuh ilegal).
Apabila alasannya adalah karena menyelamatkan kebutuhan biologisnya, mengapa A tidak mengupayakan agar Sang Istri pertama tetap bugar seperti saat mereka menikah? Berilah khadimat untuk meringankan tugas-tugas rumah tangga Sang Istri. Istri ingin tetap fresh? Berilah kesempatan istri untuk ikutan klub senam aerobic atau Body Language atau apapun namanya untuk menjaga kebugarannya.
Wahai para suami... Jangan menuntut suatu hal dari istri-istri kalian, padahal kalian juga belum memberikan hak kalian secara lebih pada istri kalian, kecuali sekedarnya. Jadi, buat kalian yang ada niatan untuk ta'adud, pikirkan sematang-matangnya dan sebaik-baiknya. Luruskan niat kalian selurus-lurusnya.
Hm... itu aja. Maaf, kalo ada yang tidak berkenan.
Allahu A'lam BishShowab.

No comments: