spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Wednesday, December 21, 2005

Rasanya (Rasain) Kehilangan

Tadi malam, kurasa aku kehilangan
Perasaan kehilangan yang mengalahkan kesedihan hartawan yang hartanya kebakaran
Kehilangan yang tidak bisa tergantikan
Oleh berbagai macam model bentuk barang jualan

Kala ku bangun pagi ini
Sedihku tak terperi
Sempat merutuki diri sendiri
Kenapa bisa terjadi

Malam tadi aku kehilangan masa
Masa singkat nan menggoda
Tuk sekedar bercerita
Walau kadang mengada-ada

Malam tadi, kulewatkan masa
Tuk bersua denganNya
Lirih pintaku terkubur dalam pejaman mata
Sedih tiada tara
Tak berkhalwat denganNya

Malam ini dan selanjutnya
Pejaman mata itu kan temui endingnya
Agar kubisa bersuara lirih
Menyelimuti diri dengan jiwa bersih


21 Desember 2005 di Wisma Antara lantai nomor 11, jam 12.34 setelah makan siang dengan menu telur dadar dan perkedel kentang .
Tulisan untuk 'menampar' diriku karena lalai melaksanakan tahajud :((

No comments: