spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Tuesday, December 20, 2005

Sebongkah Rindu Tuk Kalian

Rasakan belaian angin
Tatap sang surya
Pandang cahaya bulan
Tengok gemerlap bintang
Ada sebongkah rindu di sana
Tuk Kalian
Perindu syahdu yang kurindu
Rindu yang terobati dengan Rabithah lembut di gelap malam
Mampu tuk getarkan semesta alam
Oleh ikatan Ta'liful Quluub kalian yang tak pernah kelam
Bersama kalian
Menapaki hari tak kenal henti
Di jalanan penuh onak duri
Tanpa keluh apalagi kesah
Hanya kepadaNya tangan mengadah
Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billah
Menghamba mengharap
Meminta Memohon
Sepetak tempat bernama Jannah
Berdampingan dengan Kalian
istirahat siang, saat kalender menunjuukan angka 20 akhir revoulusi bumi di di 2005 di wisma antara lantai nomor 11
Kupersembahkan kumpulan tutur tak teratur ini tuk kalian, sahabat di jalan penuh onak dan duri.
Tetap berdiri, berjalan, dan berlari...

No comments: