spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Wednesday, March 12, 2008

Visit Indonesia Year 2008

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Saya support adanya program ini. Karena, bumi Indonesia memang layak dipertontonkan ke seantero dunia. Cantik. Belive it or not, tanggal 7 - 9 Maret 2008 lalu saya mudik ke Purworejo (kampung orang tua suami dan orang tua say juga). Saat lari pagi di tengah hamparan sawah, Subhanallah ... saya takjub akan pemandangan matahari yang baru menyembul menampakkan dirinya. Indah banget. Ga kalah sama foto-foto di National Geographic atau Webshots. Maaf, saya ga bisa tunjukkan, karena waktu itu saya ga bawa kamera. wong niatnya cuma lari pagi kok.

OK.. Back to visit Indonesia Year 2008. Menurut saya, pemerintah belum mengerjakan tugas rumahnya untuk siap menyambut tamu-tamu datang ke Indonesia. Banyak bagian rumah yang belum rapi yang tentu saja tidak memberikan kenyamanan untuk tamu. Niyh,,, bayangkan analoginya seperti ini. Jika kita ingin mengundang tamu untuk singgah ke rumah, pastinya rumah itu kita beresin dulu dunks. Disapu dan dipel, keran airnya lancar, kamar mandi bersih, rumput dipotong, preman-preman yang nongkrong di dekat rumah 'dikondisikan' dulu, pokoknya macem-macem lah. Kita-nya pun, penghuni rumah, beberes dulu kan. Bersihkan diri, ganti baju yang rapi dan bersih, pasang wajah ceria, kalo perlu dipoles tipis biar manis.

Nahh... Menurut saya, pemerintah belum mengerjakan tugas rumahnya [apa ga pernah ya??? te-es-te aja lah, ngapain aja orang2 berperut buncit itu bermarkas di senayan. yang kerja mah kerja, yang makan duit mah lebih banyak lagi] Ini list PRnya :

Assume qta akan mendatangkan tamu dari LN. so.. kerjaan rumahnya adalah :
1. Maskapai penerbangan udah dibenerin belom manajemennya, jangan sampe kejatohan lagi, atau crash de el el. Benerin SDM, Manajemen, dan infrastrukturnya.
2. Sampe bandara, tuh bandara cukup 'tourist' friendly ga? Ditandai dengan banyak penunjuk arah, petugas2 yang eager melayani, taxi yang ramah dan tidak pake argo tembak.
3. Jalanan. nahh...ini ada ga ada turis mah musti dibenerin. heran. jalanan lubang dimana2. emng nyaman? halah... kapan siyh pemerintah itu empati sama jalanan rakyat yang macet, becek berlubang? wong kalo mo dines aja mereka bunyiin nguing-nguing yang bikin berisik. Norak.
4. Hotel, restoran, tempat wisata, parkiran, arah jalan, penduduk, 'homeless' di tepi jalan, masa sih yang kaya gitu mau dilihatin? Saya ga menyarankan untuk ditutupi. Tapi dicarikan jalan keluarnya.
5. Kereta, bus, taxi dan sarana transportasi darat lainnya. Udah torist friendly belom? halah.. jauh panggang dari api deyh.
6. Fasum seperti Toilet, kantin, de el el, dah bisa memenuhi persyaratan basic yang manusiawi apa belom?

Ahh... ternyata pemerintah di negara tempat saya lahir, besar, berkeluarga ini ga tau kalo mereka puunya banyak kerjaan rumah. Apa perlu saya kasih tau ???
Hiks... malu ah, masa pejabat ditentir sama karyawan kontrak? bhweee...

WA Lt. 11 jam 9.20
Rabu, 12 Maret 2008

No comments: