Skip to main content

Teringat Setengah Dekade Yang Lalu

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i


Setengah dekade yang lalu, sekitar 5 tahun yang lalu, aku masih berstatus mahasiswa. Suatu rasa syukur tersendiri bisa memasuki dunia yang penuh dinamika. Buku, cinta (rgh... bab yang ini ga nyangkut di episodeku di kampus), pergerakan,... Subhanallah.


Saat itu, idealisme masih jadi makanan buat kami. Hm... Ga terbatas karena status kemahasiswaan yang disandang, tapi lebih dari itu, di dunia thullaby, kami percaya bahwa mahasiswa adalah agent of change (Allahu Akbar !!!).


Di masa itu, energi rasanya tak berbatas. Kuliah dan praktikum seharian penuh, dilanjutkan dengan rapat, pulang masih join rapat lagi untuk 'job' di lingkungan rumah, pulang kuliah istirahat atau kerjain tugas ... Subhanallah. Semua membuat aku alive.


Dan ... Jaket almamater seakan jadi dresscode yang musti standby di lemari.
Waktu itu ga pernah ada kekhawatiran kulit wajah jadi kusam karena matahari dan debu yang menerpa wajah kami saat berdemo. Bahkan badung sesekali (bolos kuliah) untuk berdemo pun dilakukan. Trus, senang juga saat dipercaya bikin sebuah press release (ga tau, akhirnya dipake apa nggak), trus ... cari orang untuk orasi.


Waktu itu juga, rasanya lagu favorit yang wajib hafal adalah 'totalitas perjuangan'. Lagu itu bisa ngalahin coldplay, vertical horison, ... Syairnya begini :


Kepada para mahasiswa
Yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan
Di persimpangan jalan

Kepada Pewaris Peradaban
Yang telah Menggoreskan
Sebuah Catatan Kebanggaan
Di lembar sejarah manusia


Wahai kalian yang rindu kebenaran
Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempersembahkanjiwa dan raga
Untuk negeri tercinta


Beberapa kalimat mengutip kata-kata Hasan Al Bana.

Sekarang,,,
Entah karena lima tahun yang lalu hanya terbawa idealisme kampus (idealisme yang tidak tumbuh dari kesadaran sendiri), rasanya semua yang pernah aku rasakan dan alami semakin menjauh dariku. Ga peka lagi terhadap issue naiknya TDL/PAM/BBM de el el; Industri yang orientasinya 'mengekor' pada perusahaan asing dan bukan memajukan industri dalam negeri; pemerintah yang semakin kaya banci di hadapan 'negeri terorist'.


Rrgh .... why could that be?
Apa karena sudah tertambat orientasi materialis egois di hati, dimana yang penting adalah 'kerjaan gwe safety, gajian, bisa kembangin duit'?
Atau memang semua yang pernah aku alami 5 tahunan yang lalu adalah sesuatu yang (sebenernya) useless? -insya Allah nggak useless...-

By the way ...
Aku merindukan teman-teman kampus membuat barisan panjang dan barikade manusia yang rapi yang memenuhi pusat kota. Tapi ... Kok sekarang ga pernah kelihatan ya (apa akunya yang ga lihat dan ga aware)?

Semoga lima tahun yang lalu ga cuma jadi album kenangan di episode hidupku. Tapi ... jadi suatu 'reminder' yang membangunkan aku, bahwa menggapai idealisme dan aware terhadap yang Haq adalah sesuatu yang akan kupertanggungjawabkan kepada Khaliq ku nanti. Amien ...


WA Lt. 11 Jam 4
26/12/2006

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Bersih Hati

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kalau ingat nasyid yang pernah populer di awal tahun 2000an, yang dipelopori oleh Aa Gym, yang judulnya 'Jagalah Hati', sepertinya nasyid ini adalah nasyid yang menjadi pelajaran abadi. Bagaimana tidak, bersih hati itu susah luar biasa untuk gwe. Tapi coba kasih tau deh, gimana kita bisa bersih hati jika berhadapan sama orang, yang kita tau track record orang itu adalah hm... ringan berbohong. Entahlah... mungkin emamng hati gw lagi kotor banget kali ya. Munajat gw sama Allah jauh di bawah standar kelayakan. Ya Rabb, betapa enaknya orang yang hatinya bisa bersih. Tanpa prasangka, tanpa cemas, tanpa khawatir. Moga gwe bisa berlatih terus membersihkan hari gw. Aamiin.