Skip to main content

Jaga Kesehatan

Subhanallah ...

Nikmat sehat itu memang tak terkira. Dengan sehat, akitivitas apapun bisa kita lakukan, baik yang ringan ataupun yang agak berat.

Dan sebelnya, gwe termasuk tipe orang yang 'kufur' terhadap nikmat ini. (Astaghfirullah,,,). Gwe rasa gwe terlalu ngikutin nafsu (nafsu ga pengen makan). Dari Jumat 1/11/2006 kemaren, ada masalah dengan 'siklus pembuangan'.

Dugaannya masuk angin. Dan mengapakah angin bisa masu, karena diberi pintu masuk. Tahukah apa pintu masuknya itu? Pintu masuknya adalah malas makan, dikarenakan kondisi psikis yang sedang tidak logis.

Hm... ga lagi-lagi deyh. Badan jadi lemes banget. Padahal amanah lagi lebih banyak daripada biasanya (maklum, akhir tahun); trus ada project lain; belom 'job' wajib yang musti kusetor padaNya... halah... terbengkalai sekali.

So, paksakan makan, walaupun ga pengen makan.
Teteup, jangan makan yang kapasitas pedasnya melebihi kemampuan kita.
Kalo jajan, mulai hati-hati deyh... Perhatiin tempat de el el.
Minum air putih yang banyak.

WA Floor 11; 5/12/2006 jam 3.30 PM
Moga sakitku bisa menjadi pelebur dosa-dosaku yang buanyak bangets.
Astaghfirullah Al Azhiim.

Comments

haryantoblog said…
Hallo, Dianti, sedang sakit ya, wah kasihan. Smoga lekas sembuh. saya doakan. Saya suka puisi-puisimu. Kebetulan saya pernah studi tentang puisi di yogyakarta. Ok, teruskan. Makasih atas kunjungannya

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Just my Imagination

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Bayangkan pabila ... Aku jalan sendirian Di tengah hutan hujan tropis di waktu dhuha (sekitar jam 8 an) Aku injak daun-daun lembab dengan bunyian nya yang saling bergesek Aku dengar cicit burung dan suara primata atau desis ular Aku lihat siluet cahaya matahari mnembus rimbunnya daun yang berapatan Aku rasakan angin yang adem menerpa mukaku yang (lagi) berjerawat :D Truzz... Aku sampai di sungai Ga jauh dari situ ada air terjun yang gemuruhnya menyegarkan Trus, aku langkahkan kakiku di antara bebatuan kali yang licin dan berlumut Brr... airnya adem dan jernih Udah gitu, Kucoba wudhu pake air terjun Kemudian, aku cari tempat kering, pasang kompas, cari arah kiblat selanjutnya tertunaikan lah 2 rakaat itu, trus aku curhat sama DIA, sejadi-jadinya Selesai itu, rasanya pasti plong dan lega. Tapi kemudian laper. Dan Di sungai itu, kelihatan ikan yang ukurannya gede. Kutombak, trus kubersihin, Kemudian nyalain perapian, bakar ikan... (protein tinggi Bouw) Di antara huta...