spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Thursday, February 16, 2006

Para Perempuan Tangguh

Aku tak ingin membicarakan perempuan yang masuk sekolah militer, lifter perempuan, karateka perempuan, dan hal lain yang identik dengan dunia laki-laki yang bisa juga dilakukan oleh perempuan.

Kuingin bertutur tentang saudara-saudara perempuanku, mereka adalah seniorku yang hingga usia menyentuh 'one - third' dan tetap bersahaja menjalani hari-harinya .... sendiri ....
Mereka mandiri & happy (outside & hopefully inside is too).

Kenapa kukatakan perempuan-perempuan ini tangguh? Kurasa karena aku melihat kemandirian mereka. Tidak hanya untuk hal-hal yang fisik, seperti materi, kemampuan mobilisasi; tapi untuk hal-hal yang sifatnya kepekaan hati.

Mereka mandiri karena situasi dan kondisi menuntut mereka untuk mampu mengatasi lara sendiri, Karena tidak semua getir episode hidup harus dibagi kan? Ada saatnya lara getir itu ditelan dan 'di-gula-i' sendiri, hingga terasa manis. Dan 'meng-gula-i ' lara yang getir membutuhkan ketegaran hati. Salut ...

Tuk Mbak-Mbak ku, para perempuan tangguh ...
Salut dengan ketenangan diri dan hatimu
Kupinta padaNya agar kesendirianmu kini berganti menjadi tabir yang tersingkap indah di esok hari.


Wisma Antara Lt. 11
Jumat, 7/7/2006 jam 10an
Dedicated to all seniors...
Salut untuk kesabaran dan keteguhan mu.

No comments: