spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Friday, February 03, 2006

a Confession

Beberapa menit dalam sebuah malam. Dalam keheningan yang memilukan. Detak jarum jam berbicara dengan nyaringnya. Betapa ia berkata bahwa jangan sedetik pun kita lalui. Kecuali tuk berkhalwat padaNya.

Ditemani kerlip bintang, kutumpahkan segala yang terpendam....

Ya Rabb... di antara ribuan para hambaMu yang sholeh
Perkenankan aku bersuara
Menggerakkan pita suara dariMu yang sempurna
Walau sering kukotori pita itu dengan ghibah dan keluh kesah

Tuhanku...
Bolehkan aku berkeluh kesah padaMu
Meminta jawaban atas semua misteri
Yang sering kuragukan

My Lord...
The Tears fall from my blurry eyes
Without any regrets to all my sins
Those tears just regret my current destiny

My envious came from your other slave
Even that is not need to be
Coz you create the beautiful stitch
for the whole of your creatures

My Lord...
Please forgive me

Tuhanku...
Dalam ketidaksempurnaan hatiku
Ku menghamba padaMu
Kumohon segunung sabar dariMu
Kuminta Bashirah dariMu
Tuk mampu melihat indah suratan takdir yang tlah Kau gariskan

Allahumma Amien...

February 3rd 2006
During the QLC (dedicated to my sisters, whom thought that theirselves got the pseudo'QLC' syndrom).

1 comment:

Leenda Chandra said...

"Manusia bisa melakukan apa saja yang bisa dia lakukan, sampai takdirnya terungkap" Ucapan Tom Cruise dalam Last Samurai. Menghadapi pertarungan yang tak imbang antara 500 samurai bersenjata pedang dengan 1000 pasukan Kaisar bersenjata modern. Akhirnya para Samurai memang kalah, tapi bisa membuat Kaisar Meiji membatalkan kerjasama dengan pihak asing. Maa qadarallahu khoir....!!!