Posts

Showing posts from 2005

-T-I-D-U-R-

-tidur- Sebuah kata kerja. Terdiri dari 5 huruf dan tiada yang sama. Pekerjaan ini dilakukan oleh semua makhluk hidup, dari awal keberadaan mereka di muka bumi sampai mereka nanti mati. Inilah nampaknya pekerjaan yang disenangi oleh manusia. Betapa tidak, tidak ada effort sekecil apapun utnuk tidur. Paling banter adalah mengantisipasi datengnya nyamuk nakal. Itu pun dilakukan sebelum tidur, saat mata masih kuat melek, dan tubuh masih sanggup membeli baygon semprot atau hits elektrik, atau pasang kelambu gaya kolonial. Aku pun suka tidur. bahkan mungkin jatah tidurku memakan 25 % waktuku dalam sehari. Sepertinya hati ini begitu bahagianya saat memandang hamparan karpet atau kasur atau apalah namanya, tempat dimana tubuh bisa direbahkan. Bangun tidur, seharusnya lebih segar, tetapi terkadang ketagihan, masih ingin menambah jam tidur. Sebenarnya aku heran dengan kegiatan satu ini. Kenapa saat ini kita diberikan kebisaan untuk tidur. OK, dari segi kesehatan, memang tidur itu perlu untuk m...

B.O.S.A.N

Mengiringi terbit mentari Hari silih berganti Berharap hidup baru penuh arti Meninggalkan semua yang mati Tapi tidak diriku Menjalani waktu yang berjalan selalu Berselubung sendu dan rindu Kapan ini berakhir aku pun tak tahu Ya Rabb... Sudahilah penantian ini Perkenankanlah harap hambaMu 26 Des 2005, Wisma Antara Lt.11 Menjelang 2006, saat diri menyadari belum ada pencapaian berarti di 2005.

Rasanya (Rasain) Kehilangan

Tadi malam, kurasa aku kehilangan Perasaan kehilangan yang mengalahkan kesedihan hartawan yang hartanya kebakaran Kehilangan yang tidak bisa tergantikan Oleh berbagai macam model bentuk barang jualan Kala ku bangun pagi ini Sedihku tak terperi Sempat merutuki diri sendiri Kenapa bisa terjadi Malam tadi aku kehilangan masa Masa singkat nan menggoda Tuk sekedar bercerita Walau kadang mengada-ada Malam tadi, kulewatkan masa Tuk bersua denganNya Lirih pintaku terkubur dalam pejaman mata Sedih tiada tara Tak berkhalwat denganNya Malam ini dan selanjutnya Pejaman mata itu kan temui endingnya Agar kubisa bersuara lirih Menyelimuti diri dengan jiwa bersih 21 Desember 2005 di Wisma Antara lantai nomor 11, jam 12.34 setelah makan siang dengan menu telur dadar dan perkedel kentang . Tulisan untuk 'menampar' diriku karena lalai melaksanakan tahajud :((

Puzzle Huruf yang Tersusun bagian 1

lagi ga tau mau bicarain ato nulis apa ngalor ngidul pun tak mengapa jari lentikku menari di tuts dengan riangnya. neuron yang banyak itu kupaksakan bekerja.

Sebongkah Rindu Tuk Kalian

Rasakan belaian angin Tatap sang surya Pandang cahaya bulan Tengok gemerlap bintang Ada sebongkah rindu di sana Tuk Kalian Perindu syahdu yang kurindu Rindu yang terobati dengan Rabithah lembut di gelap malam Mampu tuk getarkan semesta alam Oleh ikatan Ta'liful Quluub kalian yang tak pernah kelam Bersama kalian Menapaki hari tak kenal henti Di jalanan penuh onak duri Tanpa keluh apalagi kesah Hanya kepadaNya tangan mengadah Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billah Menghamba mengharap Meminta Memohon Sepetak tempat bernama Jannah Berdampingan dengan Kalian istirahat siang, saat kalender menunjuukan angka 20 akhir revoulusi bumi di di 2005 di wisma antara lantai nomor 11 Kupersembahkan kumpulan tutur tak teratur ini tuk kalian, sahabat di jalan penuh onak dan duri. Tetap berdiri, berjalan, dan berlari...

satu bab berjudul ta'adud

Tulisan ini dapat tertuang karena inspirasi dari obrolan bersama seorang teman, pada suatu malam Ahad di rumahku. Yaps... satu bab tentang ta'adud. Ta'adud pabila di-bahasaindonesia-kan menjadi poligami, wa bil khusus pria yang memiliki istri lebih dari 2 orang. Ada suatu kejadian ( hm.. aku belum tabayun, tapi bukan kejadiannya yang ingin aku soroti, melainkan alasan dibalik kejadian itu ). Begini ceritanya... Ada seorang pria yang sudah berkeluarga. Terakhir aku dengar, istrinya sedang hamil anak ke-3. Suatu hari, ada seorang teman yang mengkonfirmasi, apakah benar A menikah lagi, istri keduanya berasal di kabupaten tetangga. Menanggapi hal tersebut, aku nyatakan pada teman ngobrolku bahwa aku tidak simpatik pada A, pabila berita ia menikah lagi itu benar. Apa yang kurang dari istri pertamanya, cantik, baik, dan juga telaten dalam mengurus rumah tangga. Tanggapan teman bicaraku lebih kalem daripada aku. Ia mengatakan bahwa ia mengerti persoalannya. A mungkin memiliki level ...

Yoe Dhee

Yoe Dhee Yoe Dhee dan dibaca Yudi. Tidak ada maksud tertentu dari Yoe Dhee. Kecuali ia adalah kependekan dari nama asliku, dan ditulis dengan gaya anak STM yang corat-coret di tembok stasiun kereta api. Susunan huruf ini juga yang ada di mejaku sewaktu aku SMP dan lagi badung-badungnya. Alhamdulillah sekarang dah ga coret-coret lagi. Kalopun perlu coret-coret, aku punya media yang elbih bonafid walaupun tidak komersil. -Sekian dari Yoe Dhee- Salam... 24 Maret 2006 Yoe Dhee yang tadinya adalah nama pertama Blog ini, resmi lengser dan digantikan dengan spasi spasi. Tidak ada tendensi apa-apa, hanya ingin mengganti atmosfer yang terbentuk dalam blog ini. Semua tetap sama dengan warna aslinya, just the way we are.

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Satu Dimensi

Jakarta, ibu kota Indonesia. Kota dengan beragam sejarah, berbagai hal mewah, dan bertumpuk masalah. Satu dimensi yang dekat dengan kehidupan kita. Mari bercermin. Cermin membantu kita melihat polesan yang tak teratur. Cermin makhluk yang jujur, dan kita pabila kita masih mau bercermin, semoga kita termasuk mujur. Tiada bosan, aktivitas pagi diawali dengan para karyawan atau kuli yang berangkat nyubuh. Dengan dalih agar tidak terlambat masuk kerja. Saat itu mungkin sang buah hati masih menikmati mimpi indahnya. Bermimpi agar ia memiliki waktu yang jauh lebih panjang untuk bisa bercengkerama, bercanda, dan bermanja dengan ayah - bunda tercinta. Sang ayah - bunda bukannya tidak sayang dengan buah hati mereka. Ayah - bunda hanya terlalu fokus melihat bahwa keluarga perlu materi untuk kebahagiaan mereka. Makan enak, sekolah bagus, hiburan menyenangkan, rumah nyaman, semua ada hitungannya. Nominal yang didahului 'Rp' itulah yang menjadi saingan sang buah hati dalam merebut perhatian...

Just The Way We Are

Just The Way We Are... Bukan sesuatu yang fatalis atau phlegmatis. Just the way we are ... ( selalu dibarengi tiga titik yang menandakan kalimat ini adalah kalimat bebas yang interpretasinya bisa anda buat sendiri ) menandakan suatu pernyataan bahwa tiap kita adalah manusia yang dicipta olehNya dengan semua kesempurnaan dariNya. Kelebihan kita adalah anugerah. Kekurangan kita adalah rahmat agar kita belajar memperbaiki kekurangan tersebut. Setiap kita, diciptakan dengan kesengajaan ( bukan kebetulan seperti yang diteorikan oleh teori evolusi ) membawa peribadi yang unik dan berbeda. Just the way we are... Teramat sering kita dibandingkan dengan orang lain. Fisik, kepandaian, sikap, dan lainnya menjadi bahan perbandingan antara kita dan orang lain. Wajar saja, karena tiap kita adalah makhluk visible yang bisa dilihat dan dideskripskan. Pertanyaannya adalah pantaskan membandingkan lengkeng dengan anggur? Bukankah lebih baik membandingkan antara kualitas lengkeng di tahun x dengan kual...