Skip to main content

Rizki nya Roker

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Alhamdulillah, pagi ini aku duduk dari stasiun Pondok Kopi sampe Gambir. Believe it or not, yah.. begitulah.. rizki dateng dari arah yang tak terduga.

Ceritanya gini, saat aku naik kereta, seperti biasa, cari posisi enak untuk berdiri. Pastinya yang ada pegangan dunks. Trus, oprek2 tas untuk pegang HP dan tiket. HP diperlukan, karena hubby rajin nelpon kalo dah sampe kantornya. Nah, mungkin saat aku oprek2 tas yang kelihatan gede itu (maklum, tas ranselku isinya logistik : makan siang lengkap dengan sayur dan apel 1 biji), ada Bapak-Bapak seusia Bapakku langsung memberikan seat nya padaku. Langsung pasang muka manis dan menyeringai, kubilang terima kasih padanya. Cerita selanjutnya, duduklah aku dengan posisi manis.. mensyukuri kenyamanan tersebut.

Siapakah Bapak tadi ?

Secara fisik, Beliau itu ada darah Arabnya. Tubuhnya gemuk, hidung mancung, punya beard, tinggi rata-rata, rambut mulai memutih sedikit. Waktu aku naik, Bapak itu baru saja menutup mushafnya.

Alhamdulillah ... Ternyata di bilangan Jakarta Timur ini masih kujumpai orang-orang yang 'mau berdiri' untuk menghormati wanita. taellah..

Makasih ya Pak... dari saya dan juga baby saya.

WA Lt. 11 jam 8.35 tanggal 3 April 2008

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Just my Imagination

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Bayangkan pabila ... Aku jalan sendirian Di tengah hutan hujan tropis di waktu dhuha (sekitar jam 8 an) Aku injak daun-daun lembab dengan bunyian nya yang saling bergesek Aku dengar cicit burung dan suara primata atau desis ular Aku lihat siluet cahaya matahari mnembus rimbunnya daun yang berapatan Aku rasakan angin yang adem menerpa mukaku yang (lagi) berjerawat :D Truzz... Aku sampai di sungai Ga jauh dari situ ada air terjun yang gemuruhnya menyegarkan Trus, aku langkahkan kakiku di antara bebatuan kali yang licin dan berlumut Brr... airnya adem dan jernih Udah gitu, Kucoba wudhu pake air terjun Kemudian, aku cari tempat kering, pasang kompas, cari arah kiblat selanjutnya tertunaikan lah 2 rakaat itu, trus aku curhat sama DIA, sejadi-jadinya Selesai itu, rasanya pasti plong dan lega. Tapi kemudian laper. Dan Di sungai itu, kelihatan ikan yang ukurannya gede. Kutombak, trus kubersihin, Kemudian nyalain perapian, bakar ikan... (protein tinggi Bouw) Di antara huta...