spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Wednesday, April 02, 2008

Monas Di Pagi Hari

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Ada suatu fenomena yang cukup menarik perhatianku kala aku jalan pagi di monas (dari gambir menuju kantor). Yaitu fenomena banyak orang berolahraga.

Apa istimewanya dengan orang olah raga? wajar tho... pagi cerah, olah raga hirup udara bebas polusi.

He..he.. yang istimewa adalah ... etnis yang berolah raga itu. Yaitu, etnis tionghoa. Usianya siyh udah pada sepuh. Tapi kadang aku juga masihmelihat mereka yang usiany aproduktif kok.

Jangan jadi SARA ya... kenapa dengan etnis tersebut ?

Karena, sedikit banyak hal itu memproyeksikan status kesejahteraan di negeri ini. Pagi hari, orang indon yang berkeliaran di monas adalah mereka petugas Monas tersebut, dan para roker (rombongan kereta) yang ngirit ongkos ojek menuju kantor. tentunya... mereka adalah karyawan. Mau setinggi apapun jabatannya, mereka teteup karyawan, karena usaha yang dijalankan bukanmilik mereka. Etnis Tionghoa itu, usia sepuh yang menikmati masa tuanya. jalan-jalan ke monas, kadang disertai 'asisten'nya. Sepertinya mereka orang yang sudah menikmati 'pasiv income' adri usaha yang telah dirintisnya bertahun2.

Untuk yang usia produktif, nampaknya mereka adalah Raja Diraja di perusahaannya. Mereka bisa datang ke kantor kapan pun juga.

Jadi... Kapan kita (termasuk aku) ingin berlomba2 jadi Bos?
hiks..hiks.. Kalo lihat dari pola mindset yang ditanamkan ortu, income yang pasti namun limited itu jauh lebih baik daripada income yang ga pasti dan unlimited. Udah dididik takut gagal. Udah disugestikan ngantor dah bisa cukup kaya ko. So... here I am, belom jadi Bos. Staf nya aja belom.

WA Lt. 11 jam 12.15
3/3/2008

No comments: