spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Monday, May 29, 2006

naik turun menukik menghujam dasar hati

Dalam tempaan ujian bertubi
Sejenak kusadari
Bahwa aku tidak bisa sestabil dan setenang permukaan air.
Ada sekian detik yang kulewati dengan grafik emosi naik turun menukik tajam

Ada saat dimana aku lelah menahan luapan itu agar tidak mencuat ke permukaan
Pun ada masanya aku begitu phlegmatis dan pragmatis diliputi selubung melankolis

Di masa itu...
Kepasrahan yang seharusnya seteguh karang
Terkikis bagai abrasi

Lengkaplah sudah penampakan benang kusut di hadapanku....

Sekarang, kutinggalkan benang kusut itu.
Enggan mengingat, apalagi menatap.

Moga esok aku mampu memandang benang kusut yang lainnya dengan lebih indah.

Wisma Antara lantai 11 jam 11an tanggal 29 Mei 2006.
Sehari setelah papanya Melda meninggal & 3 hari setelah adikku melaksanakan akad nikah.

No comments: