Sebuah rajutan. Pekerjaan membuat gambar atau tulisan dengan menggunakan benang berwarna-warni yang saling dikait untuk mendapatkan gambaran yang utuh. Memerlukan kesabaran dan ketekunan untuk membuatnya tuk dapat melihat hasilnya. Tampak atas, rajutan tersebut akan tampak indahnya. Tampak bawah, mungkn ia adalah untaian benang kusut yang tidak berbentuk.
Mungkin begitu juga untaian hidupku. Benang-benang itu sedang diuntai dan dirajut sedemikian indahnya. Hasil akhirnya akan menjadi suatu rajutan yang Subhanallah... demikian indahnya. Bahkan tak pernah ada makhluk pun yang bisa memprediksi keindahan tersebut. Semua warna benang terjalin tepat sesuai gradasi warnanya. Untaiannya juga serba teratur. Tidak ada yang saling melilit tidak karuan.
Aku dengan kesadaran penuh menulis keyakinanku mengenai benang rajutan hidupku akan menjadi indah dan tepat pada waktunya. Dan di alam bawah sadar kutemukan diriku yang terpaku tak sabar merajut benang-benang tersebut. Lelah, kesal, optimis, pesimis, tangis, bahkan pernah merutuk. Lelehan air mata beberapa kali membanjiri wajahku. Saat menulis inipun, genangan itu menanti untuk tumpah (dengan upaya keras, genangan tersebut tidak tumpah. Sebenarnya ingun kutumpahkan saja, tapi tempatnya tidak kondusif : sebuah meja kubikal di depan kumputer. Sangat jauh dari privacy).
Ya Rabb...
Aku lelah Bukan lelah karena berharap padaMu
Tapi karena aku tak mampu mensyukuri harap yang tlah Kau berikan
Aku putus asa Bukan putus asa karena memohon padaMu
Tapi karena aku tak kuasa melihat semua asa dariMu yang bisa kurajut
Tolong Aku Ya Robb...
Penuhi hatiku dengan kesabaran dan keikhlasan
Untuk merajut, menguntai benang-benang indahMu tentang hidupku
Sampaikanlah aku pada suatu akhir penantian yang indah
Yang kuyakin telah Engkau siapkan untukku
Allahumma Amien Ya Rabb...
No comments:
Post a Comment