s.p.a.s.i...s.p.a.s.i
Gwe lagi me-review milestones dalam hidup gwe. Terus... Gw amati, ada yang beda dengan orang kebanyakan. Hal itu adalah... milestone relationship gwe dengan pak suami.
Pada umumnya, pola hubungan laki-laki dan perempuan adalah ... berkenalan, pendekatan sampai detail, menikah, bulan madu, memiliki tempat tinggal sendiri, membentuk rumah tangganya. Kalo gwe, berkenalan, pendekatan hanya di permukaan , menikah, tinggal bersama keluarga, memiliki tempattinggal sendiri, membentuk rumah tangga, bulan madu. 😂😂. Sounds babalieut aka ga lazim ya,,,?
Jadi gini...
Gwe dan pak su dikenalkan oleh teman kami. Waktu itu perkenalannya memang dalam rangka cari jodoh. Dan waktu itu metodenya adalah "Ta'aruf". Kami tukeran profile atau CV, ketemu untuk tanya-tanya beberapa hal, ketemu sama orang tua, lamaran, menikah. Jujur, pak suami adalah orang keempat yang membaca profil gwe. Tiga sebelumnya berakhir su'ul khotimah, alias ga lanjut ke goal yang diharapkan.😀. Di tiga profil sebelumnya, gw kaya membaguskan profil diri gwe. Pencitraan puooolll. Akhirnya di CV keempat, gw sabodo banget, gw tulis profil gw apa adanya. Dan ternyata, kejujuran dan genuine things itu lebih preferable saudara... Ok, singkat cerita kami ketemu di rumah teman kami. Sayangnya waktu itu kami hanya menanyakan hal-hal yang ga detail. Ih asa malu gitu, atau udah euphoria akhirnya ada yang mau lanjut taaruf sama gwe... 😍. Anyway, gw juga lupa apa yang ditanya. And then, terus kenalan sama ortu, lamaran, married lah gw di Sabtu, 1 Desember 2007. Tema baju pengantennya hejo. Pilih hejo bukan karena konsep go green atau apa, tapi karena bahan brokat di mayestik yang caem dan affordable saat itu warnanya hejo. Duh... kek mana iniii idup gweee... wkwkwk. married aja ga ada konsep khusus.
Nah, abis married, gwe ga bulan madu. Jujur, abis married, gw pendekatan sama lakik gwe. Just stay at home. Mau ngobril or demanding yang gimana gitu rasanya kikuk banget. Haseeekkk... Jujur, gwe dan lakik gwe ga ada bikin konsep atau raker tentang rumah tangga ini mau dibawa ke mana. Inget dulu ada teman, yang bulan madunya dia bikin raker ala-ala. Membahas tujuan rumah tangga. Ya memang mereka lebih berprestasi sih. ha..ha.. Temen gwe kuliah lagi magisterm jadi dosen, suaminya pun kuliah di USA sono. Meanwhile gw, yah masih jadi happy-happy tqo thousand. wkwk. So.. Jadilah rumah gw bener-bener go let it flow. Abis nikah, kami nebeng di rumah ortu gwe awal 2012. Penyebabnya adalah karena ibu gwe sendiri, jadi kek kasian aja kalo langsung kami move on. Dan mereka menantikan cucu pertama. Indeed, anak pertama gw itu diasuh sama ibu gw. The best emang Utinya anak-anak.
Lalu kemudian, kami pindah di 2012 dengan membawa mba yang tadinya kerja di ibu gwe. Yess, sampe sekarang masih kerja di kami. Jadi, bener-bener ya... Dari awal pernikahan sampai rumah sendiri, kami ga pernah deep talk tentang rumah tangga kami. Apakah rumah tangga kami mulus,,? Oh tentu tydack. Ha..ha.. Ada moment di mana saat itu gwe punya strong reasonuntuk menyudahi rumah tangga ini. Ga usah kepo ya,,, penyebabnya bukan orang ketiga atau intervensi keluarga kok. Tapi at that time, yang gwe yakin ini hidayah Allah, gwe memilih untuk menjalani badai tersebut yang Alhamdulillah berlalu.
Nah, Baru deh ini, di 2024, setelah kami merenovasi rumah dan punya ruang sendiri, hubungan gwe dan paksu lebih deep and personal. Maap susah menceritakan. he..he.. Intinya sih, gwe merasa, kualitas hubungan kami lebih baik. Walaupun tetap ada hal-hal yang belum ideal. Terus, tahun depan, in sya Allah anak bontot kami masuk SMP, dimana dia pengen di pesantren yang sama kaya kakaknya. Gw mulai berfikir, mungkin ini timeline gwe untuk honeymoon kali yaa... Making all things private. Bisa jadi kami ga akan pake mba lagi yang stay. Gwe udah mulai membayangkan, hari-hari kami isinya ya kami berdua. he..he.. Weekend isinya jalan ke tempat romantis. Uhuuy... Notes, sebenernya gw juga ga tau sih preferensi tempat romantis kek mana. Aseli gw kan ga pernah pacaran, ga pernah 'ditembak' cowoj pun... yess... seperawan itu gwe... 😁. Menurut gwe sih, venue, occasion apapun, saat gwe dan suami menggunakan oral dan aural kami, itu romantis. Ngobrol, nyanyi bareng, ghibah bareng 😮, bikin plan, bahas persoalan keluarga besar bareng, that's all romantis menurut gwe.
Jadi intinya... Step marriage life gw cukup tidak lazim. Namun Alhamdulillah, Bi'idznillah Allah kasih married life itu sampai saat tulisan ini dibuat, dan in sya Allah kami berdoa, sampai surganya. Adapun hal-hal yang ga ideal, itu mah banyak doa dan ikhtiar aja...
Comments