Skip to main content

Intimacy from Simple Thing

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i

Barusan gw bengong trus terlintas fikiran-fikiran ini... 

Kayanya semakin tua mature usia gw, cara bikin keputusan ga cuma tentang strategic or non strategic, enjoy dijalanin atau ngga, budget cukup atau ngga, atau alasan teknis lainnya. Ternyata gwe kerap mempertimbangkan hal-hal non teknis yang kadang kontradiktif sama yang teknis. halah.. belibet..

Gwe contohin beberapa hal. Ini case gwe pribadi ya. Mungkin bisa beda dengan yang lain. 

Semenjak punya property 'diabetes', Pak Su mengubah lifestyle nya. Ekstrim mengurangi sweet cake, dan rutin jogging tiap wiken. Alhamdulillah 10 menitan berkendara dari rumah ada kawasan yang ada jogging track nya. Warlok suka jogging ke sana. Pak su pastinya ngajak gwe dunk, tentunya buat bayarin sarapan setelah jogging. ha..ha.. eh maksudnya biar ada temennya lah yaa... biar ga garing. Jujurly, ada kalanya gwe memang semangat ikutan. Outdoor, fresh air, bisa pepotoan yang ijo-ijo, itu semua bikin gwe happy. Tapi ada kalanya gw mager semager-magernya. Kek body gw ga lagi butuh jogging nih, body gwe lagi butuhnya yoga savasana yang stretching gitu di dalam rumah. Kalo mau simple, gwe sih akan menolak join. Dan pak su (yang karakter dasarnya adalah phlegy tulen), ga akan maksa juga. Bebas dia mah. TAPI trus gwe berfikir... haseek... macam orang bijak kalo gw nulis begini.

Aktivitasnya sih jogging. But it is not just jogging. Ini tentang kami berkendara berdua dalam keadaan santuy. Ini tentang kami ngobril receh ngeliatin orang-orang atau gosip πŸ˜‚saat istirahat minum depan mini market setelah jogging. Ini tentang diskusi menu sarapan (toge goreng atau bubur ayam) di perjalanan pulang, atau pilih bubur ayam yang di mana. Ini tentang kami jajan less nutritious food tapi bikin happy umat manusia (aka jajan kerupuk. πŸ˜…). Above of all, ini tentang komunikasi, yang kadang di hari-hari biasa, udah lelah, ngobril seadanya, rushing from morning to evening. Yups... It's about intimacy from simple thing.

Atau contoh lain,,, 

Ada suatu moment dimana gwe ada jadwal kontrol gipals di weekend, bersamaan di hari yang sama pak su ada agenda anter ibunya kontrol luka pasca amputasi kemudian lanjut pak su kontrol diabetesnya. Secara teknis, semua bisa dilakukan sih... Gwe pake OJOL dengan mudah ke klinik gigi. Pak su fokus aja handle ortunya. Namun setelah gwe amati, ada weekend dan hari libur yang sudah lewat yang kami jalan masing-masing. Yah ga enak aja gitu sih rasanya. he..he.. Jadinya, gw minta reschedule kontrol gipals itu di hari lain. In sya Allah dengan begitu, gwe bisa nemenin pak su from hospital to hospital. Dan dalam berkendara, ada aja sih hal seru yang kami lakukan. Entah nyanyi bareng, ngemil keripik bareng, jajan random, atau again comment retjeh apa yang kita lihat di jalan. ha..ha.. πŸ˜… So sorry kalo terbaca tidak produktif lho.

So... gwe berkesimpulan, intimacy ga selalu harus canlde  light dinner at the fancy restaurant, beli bunga tulip (ya kalo ada duitnya mah silakan aja yeee... cuma kalo kelas rakyat kek gw mah, yang gwe ceritain begitu lumayan dah...)

Eh... apa jangan-jangan ini wayahnya gwe pacaran sama suami gwe ya? ha..ha.. 
Whewww,,, bukan pacaran setelah menikah. Tapi pacaran setelah 17 tahun menikah.

Comments

Popular posts from this blog

Just a Happy Tear

Just A Happy Tear Just a tear and a warm smile Far away of thousand miles And a gentle whisper pray Watching you fly away Leaving this hectic world Leaving all the suffers Leaving all the damns Go to The Most Gracious The Most Merciful Be your Angel's Mom and Dad and proud we all You guys.. The Rijalush Sholihiin Have no propper place in this tiny world Only heaven could answer your Beg Just a happy tear I have Begging to be one of your friend (dedicated to Imad Aqil, Fatih Farahat & All The Syahid Palestinians)

Untukmu Dianti (Segaris Renungan)

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Dianti... Apakah sekam itu tetap kau pendam dan tidak kau jadikan ia padam? Kau sadar bahwa hatimu sudah lelah Rasanya kau belum berupaya sepenuhnya pasrah Dianti ... Bukanlah suatu hal yang nista ketika kau jujur pada dirimu sendiri Bahwa ego itu musti kau letakkan di titik terendahnya Tuk jujur pada dirimu dan pada dunia bahwa kau pernah rapuh Dianti ... Ya, kau bukan malaikat Hatimu bisa tergores dan kemudian perih Tapi tidak ada luka yang tidak kering Asalkan kau rawat luka itu untuk kau sembuhkan Dan kemudian lupakan bahwa kau pernah terluka Dianti ... Kau tau kau memiliki hari-hari indah Bersama orang-orang yang menyayangimu Dianti ... Energimu besar bagai sumber kinetik di muka bumi ini Ulangi lagi saat kau gerus energimu untuk hal yang menyibukkan pikiranmu Untuk semua kebaikan yang dapat kauhasilkan Sehingga kau lelah fisik Bersamaan kau bahagia secara psikis Dianti... Nampaknya Kau belum sepenuhnya mengembalikan semua persoalanmu padaNya. Apa yang menyul...

Bersih Hati

s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Kalau ingat nasyid yang pernah populer di awal tahun 2000an, yang dipelopori oleh Aa Gym, yang judulnya 'Jagalah Hati', sepertinya nasyid ini adalah nasyid yang menjadi pelajaran abadi. Bagaimana tidak, bersih hati itu susah luar biasa untuk gwe. Tapi coba kasih tau deh, gimana kita bisa bersih hati jika berhadapan sama orang, yang kita tau track record orang itu adalah hm... ringan berbohong. Entahlah... mungkin emamng hati gw lagi kotor banget kali ya. Munajat gw sama Allah jauh di bawah standar kelayakan. Ya Rabb, betapa enaknya orang yang hatinya bisa bersih. Tanpa prasangka, tanpa cemas, tanpa khawatir. Moga gwe bisa berlatih terus membersihkan hari gw. Aamiin.