s.p.a.s.i...s.p.a.s.i Foto: Freepik Jujur, pengen ngomongin hujan sih. he..he.. Tapi biar ada rasa bahasa yang lain, gw menulisnya sebagai air dari langit. Entah udah pernah atau belum gw menulis tentang hujan. Gw suka hujan. Bahkan cinta. Cinta yang tanpa syarat. Gwe suka hujan karena... hawa adem yang dibawanya. Yess, setuju kan, saat hujan, walaupun kadang udara terasa lembab, tapi derasan air yang turun mampu membuat hawa di sekitarnya. Gwe suka hujan karena... splash air yang menimpa wajah gw, biarpun terasa tajam. Yups, believe it or not, kalo saat hujan berbonceng dengan pak suami, gw suka angkat kaca penutup helm, dan kain slayer. Jujur gwe menikmati cipratan air penuh berkah nan bersih itu ke muka gwe. Seseru itu. Gwe suka hujan karena... aromanya. Dulu sebelum gw tau namanya petrikor, gw menyebutnya bau debu. Air hujan bercampur dengan tanah, that's the smell. Dan sebenernya aroma mirip seperti itu bisa gw dapatkan, saat kita men...
Apapun yang terlintas di pikiran, terbersit di hati, terekam indera, dan terlintas di angan.