spasi spasi

Bagai kumpulan text, perlu ruang kosong untuk dapat membacanya dengan jelas.

Bagai lokasi, perlu jarak untuk membuatnya tidak sesak.

Bagai runutan peristiwa, perlu jeda untuk mampu mengenang episode yang sudah dilalui.

Bagai gerak, perlu kejap tarikan nafas untuk terus melaju

Monday, July 10, 2006

Episode Tawadhu' di Senin Pagi

Senin pagi, setelah sarapan di meja, kutuju pantry untuk mencuci sendok yang telah kupakai. Di dalam pantry, sudah ada seorang Bapak Manager sedang mencuci piring dan sendok yang telah ia pakai.

"Ya Mba' ..." sapa Bapak itu saat aku masuk.
"Ya Pak, ..." sahutku.
"Tadi saya pake bersih, sekarang saya kembalikan juga harus dalam keadaan bersih (sambil terus menggosok sabut hijau ke piring melamin yang telah ia pakai). Orang-orang banyak yang bisanya cuma pakai aja".
"Iya Pak... ga enak rasanya yah, orang lain mencucikan piring kotor bekas kita sendiri." Sahutku.
"Iya.... Yuk Mba (sambil meletakkan piring melamin dan sendok yang sudah kinclong setelah dimandikan sunlight).
"Ya Pak..."

Alhamdulillah... sebuah contoh tawadhu' yang konkret. Di kantor ini, sebuah hal yang biasa apabila kita selesai menggunakan piring / sendok, trus langsung diletakkan saja di tempat cuci piring pantry, tanpa dibersihkan. Nantinya toh kan dicuci juga oleh dua orang Pak Office Boy yang bertanggung jawab terhadap pantry.

Tapi... Pak Manager ini menunjukkan suatu teladan yang bagus. Sebuah filosofi bagus : Saya pinjam dalam keadaan bersih, dan kembalikan juga dalam keadaan bersih. Tidak terbersit bahwa mencuci sendok / piring kotor adalah dominasi petugas office boy.

He..he.. Lain Pak Manager, lain aku. Alhamdulillah aku adalah orang yang selalu mencuci piring / sendok bekas kupakai. Tapi alasanku cetek. Aku siyh kasian aja sama Pak Office Boy... Gak tega rasanya membiarkan mereka membersihkan bekas piring / sendok bekas kita makan. Hm...

WA Lt. 11 jam 8.30an pagi; 10 Juli 2006.
Great Respect to Mr. Setiadi Julianto, Manager di Divisi Planning Integration

No comments: